Korban Janji Tuntunan Ibadah Remaja 14 Juni 2020

Bacaan Alkitab : Hakim-Hakim 11 : 29-40
Tahun Gerejawi
: Bulan Kesaksian dan Pelayanan
Tema
: Tokoh Rekan Kerja Allah
Ayat Hafalan : “Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu”     (Mazmur 56: 12)
Lagu Tema
: PKJ 165 “Janji Yang Manis”

Tujuan : Remaja dapat menyebutkan dampak dari menyampaikan sumpah dengan sembarangan

Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)

  1. Yefta bukan seorang oportunis. Dia memperoleh kekuatan dari Allah untuk memimpin penduduk Gilead memperoleh kemenangan atas penindas mereka. Kita membaca bahwa kemudian Yefta membuat serangkaian kunjungan keliling. Melalui Mizpa di Gilead, di mana terdapat perkemahan orang Yahudi dan dari sana dia berangkat menghadang pasukan Amon.
  2. Yefta lalu bernazar. Bentuk dari nazarnya menunjukkan bahwa Yefta mempunyai latar belakang yang setengah kafir. Dia bernazar untuk mempersembahkan sebagai kurban bakaran apa saja yang pertama kali keluar dari rumahnya untuk menyambut dia sesudah kemenangannya atas orang Amon. Yefta memperoleh kemenangan cemerlang di dalam peperangan itu. Mungkin Yefta mengharapkan seorang budak yang keluar pertama kali. Ingatan akan nazarnya dan kenyataan bahwa putrinya sendiri yang keluar mengubah sukacita atas kemenangan menjadi dukacita seorang ayah yang akan kehilangan anak tunggalnya. Bagi Yefta, nazar itu harus dipenuhi, dan hal itu memang dilakukan olehnya. Di Israel mempersembahkan manusia dilarang keras, tetapi Yefta selama ini tinggal di wilayah pinggiran (Tanah Tob) di mana pemahaman kafir berlaku.
  3. Putri Yefta bersedia memenuhi nazar ayahnya tanpa takut. Dia hanya meminta waktu dua bulan untuk menangisi kegadisan(nya) bersama teman-temannya. Dia memandang kematiannya sesaat lagi sebagai tragedi ganda : bukan hanya bahwa dirinya akan menjadi kurban bakaran yang dipersembahkan, tetapi juga bahwa dia harus mati sebagai seorang perawan karena belum menikah.

Pendahuluan

  1. Ajak Remaja membaca 11: 29-40!
  2. Pamong mengajak Remaja untuk mendengarkan sebuah lagu yang berjudul KORBAN JANJI (bisa searching di Youtube, ketik KORBAN JANJI). Minta kepada Remaja untuk menyampaikan :
    1. Isi dari lagu tersebut.
    2. Nilai-nilai apa yang bisa dipetik dari lagu tersebut.

Cerita

Yefta bukan seorang oportunis. Dia memperoleh kekuatan dari Allah untuk memimpin penduduk Gilead memperoleh kemenangan atas penindas mereka. Kita membaca bahwa kemudian Yefta membuat serangkaian kunjungan keliling. Melalui Mizpa di Gilead, di mana terdapat perkemahan orang Yahudi dan dari sana dia berangkat menghadang pasukan Amon.

Yefta lalu bernazar. Bentuk dari nazarnya menunjukkan bahwa Yefta mempunyai latar belakang yang setengah kafir. Dia bernazar untuk mempersembahkan sebagai kurban bakaran apa saja yang pertama kali keluar dari rumahnya untuk menyambut dia sesudah kemenangannya atas orang Amon. Yefta memperoleh kemenangan cemerlang di dalam peperangan itu. Mungkin Yefta mengharapkan seorang budak yang keluar pertama kali. Ingatan akan nazarnya dan kenyataan bahwa putrinya sendiri yang keluar mengubah sukacita atas kemenangan menjadi dukacita seorang ayah yang akan kehilangan anak tunggalnya. Bagi Yefta, nazar itu harus dipenuhi, dan hal itu memang dilakukan olehnya. Di Israel mempersembahkan manusia dilarang keras, tetapi Yefta selama ini tinggal di wilayah pinggiran (Tanah Tob) di mana pemahaman kafir berlaku.

Putri Yefta bersedia memenuhi nazar ayahnya tanpa takut. Dia hanya meminta waktu dua bulan untuk menangisi kegadisan(nya) bersama teman-temannya. Dia memandang kematiannya sesaat lagi sebagai tragedi ganda : bukan hanya bahwa dirinya akan menjadi kurban bakaran yang dipersembahkan, tetapi juga bahwa dia harus mati sebagai seorang perawan karena belum menikah.

Nazar atau janji yang diucapkan Yefta adalah dalam rangka agar dia dan pasukannya memenangkan peperangan dengan orang Amon. Yefta tidak menyangka bahwa yang memenuhi nazarnya adalah anak perempuannya. Namun, bagaimanapun Yefta sudah terlanjur mengucapkan nazar di hadapan Tuhan. Yefta harus menepati janjinya.

Kita dapat mengambil inti dari kisah ini adalah:

  1. Yefta yang bernazar demi kemenangan melawan orang Amon. Nazar tersebut berujung pada kesedihan Yefta karena anak perempuannyalah yang harus memenuhi nazarnya.
  2. Janji atau nazar harus ditepati.

Aktivitas

Ajak masing-masing remaja untuk mengingat janji apa yang pernah diucapkan. Minta remaja untuk menceritakan dampaknya apabila janji yang sudah diucapkan tersebut tidak ditepati.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak