The Power of Singing Tuntunan Ibadah Remaja 1 November 2020

18 October 2020

Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 16: 19-25
Tahun
Gerajawi :
Bulan Budaya
Tema : Anak Kreatif: Tuhan Memberi Talenta
Ayat Hafalan : “Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 145: 2)
Lagu Tema : Kidung Ria 32 “Hatiku Penuh Nyanyian”

 Tujuan :

  •  Remaja dapat menyatakan bahwa pujian mampu memberikan kekuatan di tengah-tengah ketidakberdayaan.
  •  Remaja dapat menjelasan bahwa puji-pujian adalah bagian penting dalam hidup orang Kristen.
  •  Remaja terlibat dalam dalam pelayanan puji-pujian di gereja.

Penejelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Paulus dan Silas kini menderita di dalam penjara dengan kaki terbelenggu, dan punggung terluka. Mereka berdua ditangkap karena Paulus mengusir roh tenung yang ada pada hamba perempuan yang menjadi sumber penghasilan tuannya. Tuannya ini menghasut orang-orang di pasar dan membawa mereka ke pembesar-pembesar kota dengan fitnah bahwa Paulus dan Silas telah mengacau kota dengan mengajarkan adat istiadat Yahudi pada orang Rum. Mereka dilucuti dan didera bahkan mereka dimasukkan ke dalam ruang penjara yang paling tengah oleh Kepala Penjara dengan kaki yang terbelenggu oleh pasungan kuat (konon balok-balok pasungan itu dapat diatur sedemikian rupa sehingga kedua kakinya dipentang lebar-lebar) yang menakutkan.

Namun di tengah-tengah penderitaan itu, mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman yang lain mendengarkan mereka. Dari pengalaman mereka kita dapat belajar bahwa:

  • Sukacita orang percaya ada di dalam hatinya dan tidak ditentukan oleh keadaan lahiriah; penganiayaan tidak dapat melenyapkan damai dan sukacita;
  • Musuh-musuh Kristus tidak dapat menghancurkan iman seseorang percaya dan kasihnya kepada Allah;
  • Dalam keadaan yang paling buruk Allah menyediakan kasih karunia cukup bagi mereka yang ada dalam kehendak-Nya dan menderita karena nama-Nya;
  • “Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu” yang menderita karena nama Kristus (dan Allah akan memakai untuk pekerjaan yang besar).

https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis+16%3A19-25

Pendahuluan:

  • Ajak remaja membaca Kisah Para Rasul 16: 19-25!
  • Minta mereka mencari informasi 5 (lima) manfaat bernyanyi bagi kesehatan (bisa mencari di internet atau media masa yang lain) dan mendiskusikan jawabannya!

Cerita:
Manfaat kesehatan ketika bernyanyi:

  • Memicu Hormon Endorfin dan Oksitosin
    Hormon endorfin meningkatkan perasaan euforia dan kesenangan. Sedangkan hormon oksitosin menimbulkan rasa nyaman, gairah dan empati pada pasangan. Kedua hormon ini bisa membuat anda merasa lebih baik dan mengurangi rasa sakit yang tengah dirasakan.
  • Memperbaiki Paru-Paru dan Postur Tubuh
    Saat bernyanyi, otomatis anda duduk atau berdiri lebih tegak. Bernyanyi juga memperbaiki kapasitas paru-paru dan membantu anda bernafas lebih mudah.
  • Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
    Beberapa kasus, bernyanyi bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Pasien bisa mengurangi tekanan darah tinggi saat berada di rumah sakit dengan menyanyikan lagi religi.
  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh
    Bernyanyi bisa mengurangi tekanan darah tinggi, maka level kortisol anda juga menurun, begitupun stres dan rasa cemas.
  • Memperpanjang Umur
    Studi yang dilakukan peneliti Universitas Yale dan Harvard menunjukkan warga yang bernyanyi dalam paduan suara memiliki kondisi jantung yang lebih sehat dan meningkatkan harapan hidup.

Ternyata bernyanyi itu punya banyak manfaat dari sisi kesehatan, bahkan bukan hanya dari sisi fisik, tetapi juga psikis yang menjadi lebih sehat. Sebagai orang Kristen pun kita menghayati bahwa puji-pujian bagi nama Tuhan yang kita lantunkan juga punya kuasa. Puji-pujian mampu memberikan kekuatan di tengah ketidakberdayaan.

Rasul Paulus dan Silas yang dibelenggu dengan pasungan yang kuat, dengan didera terlebih dahulu sehingga tubuh mereka penuh dengan luka, dan dimasukkan ke dalam penjara. Namun di tengah-tengah penderitaan itu, mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Mereka diliputi sukacita oleh karena memuji Tuhan. Keadaan mereka yang menderita tidak menjadikan mereka melupakan Tuhan, bahkan mereka mampu memuji Tuhan dan percaya bahwa pujian mereka mampu memberi pengharapan dan memberi perubahan.

Ilustrasi berikut dapat menjadi perenungan bagi kita:

Kekuatan Nyanyian Seorang Kakak

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, USA. Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun mempersiapkan untuk kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya di perut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih di perut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang pada adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi perempuan yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Tuhan. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!

Mami, … aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.

Mami, … aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.

Mami, … aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta

Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.

Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia dicegat oleh suster di depan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk! Karen ragu-ragu. Tapi, suster…. suster tak mau tahu; ini peraturan!
Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi!
Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya … lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring “… You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey …” Ajaib! Si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

You never know, dear, How much I love you. Please don’t take my sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus, … terus Michael! teruskan sayang! … bisik ibunya … The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands … dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur … I’ll always love you and make you happy, if you will only stay the same … Sang adik kelihatan begitu tenang … sangat tenang.

Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan … adiknya kelihatan semakin tenang, rileks dan damai … lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah terapi ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! Tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan “How much I love you”.

Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil “Michael” untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNya bila Ia menghendaki terjadi.

http://simpulsimpel.blogspot.com/2012/01/nyanyian-seorang-kakak.html

 

Aktivitas
Setelah Ibadah, remaja diajak untuk mengisi pujian di Ibadah Dewasa. Dengan lagu yang telah ditentukan sebelumnya. Pamong terlebih dahulu memberitahukan kegiatan tersebut pada Pelayan Ibadah Minggu Dewasa.

Setelah mengisi pujian di Ibadah Dewasa, remaja kembali ke kelas dan mempersiapkan diri untuk tugas pelayanan Minggu depan.

Catatan untuk Minggu depan:
Minggu depan remaja akan bermain peran dalam pembacaan Alkitab; Markus 7: 1-23. Untuk itu pamong diminta menunjuk beberapa remaja menjadi pemainnya:

  1. Narator              
  2. Tuhan Yesus                            
  3. Murid Tuhan Yesus                            
  4. Orang Farisi
  5. Ahli Taurat              
  6. Orang banyak

 Minta remaja yang menjadi pemain, dapat membaca dengan sungguh-sungguh teksnya. Latihan dapat dilakukan pada saat ini atau hari lain yang dikhususkan untuk latihan.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak