Menjadi Remaja yang Peka Pada Lingkungan Sekitarnya Tuntunan Ibadah Remaja 1 Desember 2024

18 November 2024

Tahun Gerejawi: Adven I
Tema: Melatih Kepekaan Terhadap Hal-hal Buruk Di Sekitar
Judul: Menjadi Remaja yang Peka Pada Lingkungan Sekitarnya

Bacaan: Lukas 21: 25-33
Ayat Hafalan: Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. (Yakobus 1:21)

Lagu Tema: Berita Kepada Kawan. Ciptaan Ebiet G. Ade

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Lukas pasal 21 secara keseluruhan menceritakan tentang pelayanan Tuhan Yesus di Yerusalem. Diawali dari masuknya Tuhan Yesus ke Yerusalem dengan menunggangi keledai (Pasal 19:28). Fokus pelayanan Tuhan Yesus di Yerusalem rupanya pada pengajaran di Bait Allah. Salah satu pengajaran Tuhan Yesus kepada para murid-murid-Nya adalah tentang pesan eskatologis atau tanda-tanda tentang akhir zaman. Tanda-tanda akhir zaman yang dinubuatkan oleh Tuhan Yesus dimulai dari runtuhnya Yerusalem dan Bait Allah. Sedangkan pada ayat ke 25-33 akan datang juga tanda-tanda kosmis (tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang) di langit yang menimbulkan rasa takut serta kebingungan bagi bangsa-bangsa.

Sekilas terlihat cukup aneh, karena dalam tanda-tanda yang menakutkan ini justru menjadi pengawal tanda kehadiran Anak Manusia atau kedatangan Tuhan Yesus sendiri yang kedua kali dalam kekuasaan dan kemuliaan. Ketika orang melihat kedatangan-Nya, mereka harus mengangkat mukanya sebagai sebuah tanda siap siaga menyambut penyelamat yang sudah dekat. Dilanjutkan dengan perumpamaan pohon ara yang muncul tunasnya menyatakan bahwa musim bunga dan buah sudah dekat. Tetapi, pesan dari perumpamaan tersebut adalah Kerajaan Allah sudah dekat dengan adanya tanda-tanda yang sudah disebut di atas (dalam ayat 8-25).

Dalam pengajaran ini Tuhan Yesus seperti seorang guru yang sedang mengajak para muridNya untuk melatih kepekaan terhadap perubahan di lingkungan sekitarnya. Perubahan-perubahan tersebut menyangkut keberlangsungan hidup seluruh alam semesta. Terlebih lagi perubahan buruk yang diakibatkan karena kejahatan manusia dan bangsa-bangsa yang berkuasa. Apalagi konteks orang-orang Yahudi saat itu mengalami penindasan dan penjajahan penguasa Romawi. Situasi tersebut menciptakan adanya ketimpangan sosial Masyarakat. Bait Allah digunakan untuk bisnis, orientasi hidup yang mementingkan diri sendiri, bahkan tokoh-tokoh agama yang tidak manusiawi. Oleh karena itu, secara tidak langsung nubuat tentang runtuhnya Yerusalem menjadi gambaran bahwa dunia itu bisa sewaktu-waktu hancur dan rusak ketika kekuasan merubah seseorang menjadi jahat. Pada akhirnya akan diperbaharui dengan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Sehingga di masa-masa penantian yang belum pasti itu, mereka harus menyiapkan diri dengan baik, senantiasa berjaga-jaga, dan mawas diri supaya para murid hidupnya dapat tertuju hanya kepada Sang Anak Allah dan hidup seturut kehendak-Nya.

Sumber:

  • https://www.google.co.id/books/edition/Lukas_Sungguh_Orang_Ini_Adalah_Orang_Ben/muniEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Lukas+21&pg=PA221&printsec=frontcover
  • Harun, Martin. 2019. Lukas Injil Kaum Marginal. Yogyakarta. Kanisius.

Refleksi Untuk Pamong
Pamong adalah guru juga yang mengajarkan anak-anak tentang kebenaran Firman Tuhan. Para pamong diajak untuk dalam mengajarkan pesan eskatologis, bukan untuk menakut-nakuti anak-anak akan tetapi membimbing anak-anak agar memiliki harapan bahwa kedatangan Tuhan Yesus kedua kali baru akan terjadi manakala kehidupan manusia senantiasa dapat mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Oleh karena itu, menjadi guru dan pamong bagi anak-anak berarti harus lebih peka terhadap dampak yang dihasilkan dari sikap buruk manusia yang sering mengabaikan kelestarian alam.

Pamonglah yang mengarahkan bahwa kondisi dan keadaan alam semesta ini sewaktu-waktu bisa berubah dan rusak, karena kejahatan manusia. Oleh karena itu, pamong juga dipanggil untuk dapat memiliki laku hidup yang bijaksana dan baik terhadap lingkungan. Pamong dalam laku hidupnya setiap hari harus menjadi teladan dan mencotohkan cara merawat lingkungan dan alam dengan baik. Sebab upaya menjaga lingkungan dengan baik adalah wujud dari menerapkan nilai-nilai Kerajaan Allah dan mawas diri dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali. Terlebih lagi kita dapat mempertanggung-jawabkan upaya kita menjaga lingkungan dengan baik, manakala Tuhan Yesus datang kedua kali.

Tujuan

  1. Remaja dapat menyebutkan contoh sikap buruk dan kejahatan manusia terjadap lingkungan.
  2. Remaja dapat menganalisa perubahan lingkungan disekitarnya yang diakibatkan karena sikap buruk dan kejahatan manusia.
  3. Remaja dapat dapat mengembangkan kepekaan untuk menjaga lingkungan disekitarnya.

Pendahuluan

  1. Tanyakan kepada remaja apakah mereka menyadari bahwa akhir-akhir ini cuaca panas semakin ekstrem dan suhu di bumi semakin meningkat?
  2. Kemudian tanyakan kepada remaja pernahkan mereka memperhatikan perubahan suhu yang ada di Hp mereka masing-masing, baik pada saat siang hari, atau malam hari. Perubahan suhu tersebut juga bagian dari hasil kerja BMKG yang telah mendeteksi dan berusaha menganalisis perubahan-perubahan iklim yang terjadi.
  3. BMKG sendiri adalah kepanjangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. BMKG sendiri dibentuk oleh pemerintah dengan tugas yang sangat penting dan membantu kelangsungan hidup seluruh masyarakat. Tugas utama dari BMKG yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat adalah prakiraan cuaca. Setiap hari bahkan jika memungkinkan BMKG akan memberikan informasi cuaca dalam beberapa hari ke depan bahkan beberapa jam kedepan. Selain itu BMKG juga memberikan informasi terkait prakiraan cuaca di bandara, cuaca di daerah maritim, prakiraan angin, potensi banjir, kebakaran hutan, hingga siklon tropis. Melalui teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit dan citra radar, informasi-informasi tersebut bisa didapatkan. Bahkan BMKG juga berperan penting untuk mendeteksi gempa bumi dan memprediksi tsunami.
  4. Ajak remaja untuk berdiskusi kira-kira apa yang menyebabkan suhu bumi menjadi meningkat atau semakin panas ??

Cerita
Teman-teman remaja yang dikasihi Tuhan.
Pada zaman dahulu kala, ketika dunia teknologi belum semaju seperti hari ini, dapat dikatakan bahwa bumi ini adalah tempat yang sangat sejuk, indah dan rindang. Hal ini dikarenakan masih banyaknya hutan-hutan dengan tanaman yang hijau, lebat dan masih berfungsi dengan baik dalam membantu keberlangsungan ekosistem makhluk hidup disekitarnya. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia semakin berkembang, baik akal budinya, kemampuannya untuk menciptakan hal-hal baru, terlebih menciptakan berbagai teknologi yang memudahkan kehidupan mereka.

Ketika kehidupan manusia semakin berkembang, dalam berbagai bidang, baik pertanian, perekonomian, transpotasi dan lain-lain maka berdampak pada alam dan lingkungan pun turut mengalami perubahan sebagai dampak dari kemajuan teknologi itu sendiri. Salah satu perubahan lingkungan yang paling kita rasakan adalah naiknya suhu di permukaan bumi, yang mengakibatkan musim panas yang panjang, serta suhu panas yang tinggi.

Kenapa bumi bisa menjadi sangat panas? Alasannya adalah karena adanya aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu dan kualitas hidupnya. Maksudnya adalah seringkali manusia menyalahgunakan hutan dengan cara digunduli, dibakar, sebagai alih fungsi lahan industri pertambangan atau pertanian namun tidak diimbangi dengan perbaikan alam, penanaman pohon, dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan. Ketika hutan tidak lagi bisa berfungsi dengan baik, maka bumi akan lebih mudah mengalami kerusakan lingkungan (banjir, longsor, punahnya hewan) bahkan perubahan iklim itu sendiri.

Memang, kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh manusia sangat mendukung kehidupan ini menjadi lebih mudah, praktis dan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih. Misalnya saja, ketika hutan dialihfungsikan sebagai industri kelapa sawit, atau pertambangan batu bara maka manusia akan diuntungkan secara ekonomi, tetapi alamlah yang dirugikan secara fungsi.

Seperti dalam bacaan Injil Lukas hari ini, Yesus mengajak para muridNya untuk menyadari bahwa kekuasaan itu dapat menghancurkan, sedikir demi sedikit, keberlangsungan hidup di sekitarnya, termasuk Bait Suci di Yerusalem. Tempat itu bagi orang Yahudi sangat sakral dan sebagai simbol identitas mereka untuk beribadah kepada Tuhan. Tetapi, dinubuatkan bisa hancur, bahkan matahari bulan dan bintang, bisa mengalami perubahan dan memberi dampak yang mengerikan. Hal itu diakibatkan dari sikap buruk manusia yaitu berkuasa terhadap yang lain.

Sebagai para pengikut Tuhan Yesus, sikap hidup berkuasa terhadap yang lain sangat dilarang. Tuhan Yesus sendiri menubutkan kedatanganNya kedua kali untuk menghakimi dunia dan segala isinya. Oleh karena itu, adalah penting bagi setiap orang percaya untuk senantiasa berjaga-jaga dan mawas diri, terlebih menjauhkan diri dari sikap berkuasa atau merusak lingkungan.

Aktivitas

  1. Berikan tugas kepada para remaja untuk menyebutkan perubahan lingkungan yang lain, selain kerusahan hutan, yang diakibatkan karena kejahatan dan sikap buruk manusia.
  2. Misalnya, menyebutkan fungsi sungai bagi kehidupan manusia. Kemudian ajak mereka menganalisis atau membandingkan antara realitas yang sesungguhnya terjadi pada sungai-sungai yang ada di Indonesia atau di sekitar rumah mereka.
  3. Atau menyebutkan fungsi laut atau pantai dan perubahan lingkungan disekitar laut atau pantai, berserta dampak buruknya.
  4. Apabila konteknya di kota, ajak remaja untuk menyebutkan perubahan lingkungan pada kualitas udara yang kurang sehat, dampak dan akibat dari kemajuan dibidang transportasi.
  5. Ajak remaja berdiskusi dengan membagi mereka dalam beberapa kelompok, serta memberikan kertas lembar kerja untuk mencatat hasil diskusi.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak