Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 4: 32-35
Tahun Gerajawi : Paskah 6
Tema : Allah Memelihara
Ayat Hafalan : “ … Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Matius 25: 40
Lagu Tema : KJ 433 “Aku Suka Membagi”
Tujuan :
- Remaja dapat memberikan penjelasan pentingnya berbagi dengan sesama.
- Remaja melakukan kegiatan berbagi dengan sesama.
Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
“Kuasa yang besar” merupakan ciri khas dari khotbah dan kesaksian rasuli (bd. Kis 1:8) karena tiga alasan:
- Kesaksian rasuli berlandaskan Firman Allah (ayat Kis 4:29) serta keyakinan bahwa Firman itu diberikan dengan pengilhaman Roh Kudus.
- Para rasul sadar bahwa mereka diutus dan ditugaskan oleh Yesus Kristus sendiri, yaitu Tuhan yang bangkit.
- Roh Kudus, melalui para rasul (ayat Kis 4:31), menimbulkan keinsafan besar di kalangan mereka yang mendengarkan Injil tentang dosa pribadi, kebenaran Kristus, dan penghakiman Allah
Teks ini merupakan ringkasan yang serupa dengan yang tercantum dalam Kis 2:42-47. Pokok utama di sini ialah: semua harta benda menjadi milik bersama. Lukas suka menekankan bahwa orang sungguh-sungguh terilhami oleh Roh Kudus akan meninggalkan harta miliknya. Salah satu ciri khas yang menonjol dari gereja yang dipenuhi Roh ini ialah kesatuan, suatu rasa bersatu yang termanifestasikan dalam saling membagi kekayaan materi.
Untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Kristen yang miskin, orang-orang percaya yang lebih kaya menjual tanah atau rumah mereka lalu mempersembahkan uang itu untuk dipakai bagi kesejahteraan bersama.Yang menjadi penting dalam cara hidup jemaat mula-mula adalah bagaimana mereka sehati satu jiwa dan mendasarkan segala apa yang mereka kerjakan adalah bagian dari kasih mereka terhadap satu sama lain.
Apa yang terjadi dan dilakukan oleh jemaat mula-mula ini mengilhami dan menjadi teladan hidup berbagi dengan sesama. Kasih satu sama lain itulah yang menjadi dasar. Mereka yang hidup digerakkan oleh Roh Kudus akan dimampukan untuk mengasihi dan berbagi. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Dan keduanya tidak akan pernah sia-sia.
(http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=kisah+para+rasul+4%3A+32-35)
Pendahuluan
- Minta Remaja menjawab pertanyaan berikut: (semua Remaja menyebutkan secara bergantian)
- Sebutkan 1 tokoh inspiratif bagi kalian!
- Siapa yang ingin menjadi seperti tokoh tersebut?
- Mengapa tokoh itu menginspirasi?
- Ajak Remaja membaca Kisah Para Rasul 4: 32-35!
Cerita
Tokoh itu menginspirasi karena aksi heroiknya, karena kebaikan hatinya, kemurahan hatinya, karena kepandaiannya dll. Pastilah kita menginginkan menjadi seperti tokoh tersebut.
Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, tokoh yang menginspirasi tentulah Tuhan Yesus. Kita semua berharap dapat hidup meneladan Tuhan Yesus yang penuh kasih.
Akan tetapi yang menginspirasi tentu bukan hanya Tuhan Yesus. Dalam kehidupan jemaat, yang menginspirasi adalah cara hidup jemaat mula-mula yang dianggap ideal, dianggap baik dan patut dicontoh seperti bacaan kita pagi ini, karena mereka benar-benar menjalankan hidup seperti Tuhan Yesus yang penuh kasih.
Yang menjadi penting dalam cara hidup jemaat mula-mula adalah bagaimana mereka sehati satu jiwa dan mendasarkan segala apa yang mereka kerjakan adalah bagian dari kasih mereka terhadap satu sama lain.
Jikalau kita benar mengasihi maka kita akan dimampukan saling berbagi. Dan itulah tugas kita, yaitu mengasihi dan saling berbagi. Karena kasih dan apa yang kita lakukan tidak akan menjadi sia-sia.
Ada cerita inspiratif untuk kita renungkan:
Siapa yang Menabur akan Memetik
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual koran asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa rupiah uangnya, dan dia sangat lapar.!
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda dan cantik membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.
Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?” Wanita itu menjawab : “Kamu tidak perlu membayar apapun, kami diajari untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan yang kita lakukan.” Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata : ” Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda.”
Anak muda itu mempunyai semangat dalam hidup, dia terbentuk dari keluarga yang tidak mampu, namun mempunyai watak yang jujur,pekerja keras dan tidak pernah mengeluh dalam hidup ini, yang pada akhirnya, hidupnya menjadi berkat bagi banyak orang!
Bertahun-tahun kemudian, wanita muda tersebut sudah mulai tua dan mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Yunus Y.S dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Yunus YS. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian dinas kedokteran ia menemui si wanita itu. Dan Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang.
Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan… Wanita itu sembuh dari penyakitnya.!
Dr. Yunus YS meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya. Dan untuk persetujuan, Dr. Yunus YS melihatnya, dan ia menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya.Tetapi, ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi : “Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu !!! ” tertanda, Dr. Yunus YS
Dengan serta merta, wanita itu menitikkan air mata rasa haru. Dan wanita itupun memeluk surat tagihan itu sambil memanjatkan rasa syukur!
(diambil dari: http://khotbahilustrasi.blogspot.com/2014/01/siapa-yang-menabur-akan-memetik.html)
Aktivitas: Melakukan Aksi Diakonia:
Setelah Ibadah Remaja selesai, Pamong bersama dengan Remaja (atau dengan anak-anak dan orang tua, tergantung kebijakan KPAR dengan Majelis Jemaat) berbagi diakonia.
Bentuk diakonia bisa disesuaikan dengan sasaran, misal nasi bungkus untuk tunawisma, pakaian layak pakai untuk pengemis, dll.