Perempuan Pembawa Kabar Baik Tuntunan Ibadah Paskah Untuk Remaja 31 Maret 2024

18 March 2024

Tahun Liturgi: Paskah 1
Tema: Berani melawan rasa takut untuk mengatakan kebenaran yang sesungguhnya
Judul: Perempuan Pembawa Kabar Baik

Bacaan: Markus 16:1-8
Ayat Hafalan:Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.(Galatia 1:20)

Lagu Tema: Di Setiap Langkahku

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Dalam Markus 16:1-8, kita membaca tentang para perempuan yang pergi ke kubur Yesus untuk meminyaki jenazah-Nya. Para Perempuan ini adalah para pengikut Yesus yang masih dengan setia mendampingi Yesus Ketika Yesus ditangkap lalu disiksa dan pada akhirnya dijatuhi hukuman mati. Tak sedikitpun terselip dalam benak mereka untuk pergi meninggalkan Yesus, seperti yang dilakukan oleh para murid-Nya.

Salah satu bentuk kesetiaan para perempuan seperti : Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome adalah pergi ke kubur Yesus untuk meminyaki dengan rempah-rempah. Namun, ketika mereka tiba di kubur, mereka menemukan bahwa kubur Yesus telah kosong. Betapa terkejutnya mereka, ternyata kubur Yesus telah kosong dan mayat Yesus tidak ada di dalam kubur.

Peristiwa ini membuat mereka sangat terkejut dan takut, sehingga mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun. Namun, kemudian mereka bertemu dengan seorang malaikat yang menyuruh mereka untuk pergi dan mengabarkan kepada murid-murid Yesus bahwa Dia telah bangkit. Para perempuan itu pun akhirnya berani mengabarkan kebenaran yang sesungguhnya, meskipun mereka masih merasa takut.

Renungan ini mengajarkan kita tentang pentingnya berani melawan rasa takut untuk mengatakan kebenaran yang sesungguhnya. Rasa takut adalah hal yang wajar, tetapi kita tidak boleh membiarkannya menghalangi kita untuk melakukan apa yang benar.

Refleksi Untuk Pamong
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi yang membuat kita merasa takut. Misalnya, kita takut untuk berbicara di depan umum, takut untuk mengungkapkan pendapat kita, atau takut untuk melawan ketidakadilan. Dalam situasi-situasi seperti itu, kita harus berani melawan rasa takut kita. Kebangkitan Yesus telah membuktikan pada kita bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia, tetapi mungkin bagi Allah.

Tujuan: Remaja mengevaluasi dampak kebohongan dan kejujuran

Pendahuluan
Pamong menanyakan kepada remaja :

  1. Apakah mereka pernah berbohong?
  2. Jika pernah, adakah kebohongan berat yang meraka lakukan?
  3. Apa akibatnya dari kebohongan itu?

Cerita
Dalam Markus 16:1-8, kita membaca tentang kisah kebangkitan Yesus. Tiga orang wanita, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome, pergi ke kubur Yesus untuk meminyaki jenazahnya. Namun, mereka terkejut melihat kubur itu kosong. Seorang malaikat muncul dan memberi tahu mereka bahwa Yesus telah bangkit.

Pada awalnya, para wanita ini takut dan tidak percaya. Mereka berlari kembali dan tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun. Namun, kemudian, mereka bertemu dengan Yesus sendiri. Yesus meyakinkan mereka bahwa Dia telah bangkit dan menyuruh mereka untuk pergi memberitakan berita ini kepada murid-murid-Nya.

Dari kisah ini, kita belajar bahwa penting untuk berani melawan rasa takut untuk mengatakan kebenaran yang sesungguhnya. Para wanita ini awalnya takut karena mereka tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit. Namun, akhirnya, mereka berani menghadapi rasa takut mereka dan menyampaikan kebenaran kepada orang lain.

Penerapan
Dalam hidup kita sehari-hari, kita juga sering dihadapkan dengan situasi-situasi yang membuat kita takut. Kita mungkin takut untuk berbicara menentang ketidakadilan, untuk mengakui kesalahan kita, atau untuk berbagi iman kita dengan orang lain. Namun, penting untuk kita ingat bahwa kita tidak boleh membiarkan rasa takut menghalangi kita untuk melakukan apa yang benar.

Ingatlah bahwa kebenaran itu penting. Kebenaran itu baik untuk kita dan untuk orang lain. Ketika kita mengatakan kebenaran, kita membantu menciptakan dunia yang lebih baik. Percayalah kepada diri sendiri. Kita memiliki kekuatan untuk mengatakan kebenaran. Jangan biarkan rasa takut menghalangi kita untuk menjadi diri sendiri. Berdoalah kepada Tuhan. Mintalah kekuatan dan keberanian dari Tuhan untuk menghadapi rasa takut Anda.

Aktivitas
Nama Permainan: “Kartu Keberanian Jujur”

Deskripsi:
Permainan ini dirancang untuk mendorong remaja untuk berani menjadi jujur tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka. Setiap kartu akan berisi pertanyaan atau tantangan yang memerlukan keberanian untuk memberikan jawaban yang jujur.

Persiapan:
Siapkan set kartu (bisa berupa kartu fisik atau digital) dengan pertanyaan atau tantangan.

Contoh pertanyaan/tantangan: (Pamong bisa menamabahkan pettanyaan-pertanyaan lainnya)

“Bagikan satu pengalaman di mana kamu merasa takut untuk mengatakan kebenaran. Bagaimana kamu menghadapinya?”

“Jelaskan situasi di mana kamu merasa sulit untuk jujur kepada teman atau keluarga. Apa yang membuatnya sulit?”

“Ceritakan tentang suatu saat ketika kamu memberanikan diri untuk berbicara jujur, meskipun sulit. Bagaimana perasaanmu setelahnya?”

Cara Bermain:
Bagikan kartu-kartu kepada setiap peserta.

Pilih secara bergantian satu kartu dari tumpukan dan bacalah pertanyaan/tantangannya.

Peserta yang memegang kartu tersebut harus memberikan jawaban atau melakukan tantangan sesuai dengan yang tertulis di kartu.

Berikan kesempatan kepada peserta lain untuk memberikan dukungan atau bertanya lebih lanjut setelah peserta menjawab.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak