Bacaan Alkitab : Matius 28 : 1-10
Tahun Gerejawi : Minggu Paskah
Tema : Paskah
Ayat Hafalan : “Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.” (I Korintus 15 : 27)
Lagu Tema : KJ 188 “Kristus bangkit soraklah!”
Tujuan :
- Remaja dapat menceritakan kembali kisah kebangkitan Tuhan Yesus
- Remaja dapat menjelaskan reaksi para perempuan ketika Tuhan Yesus bangkit
- Remaja dapat menyatakan percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit
Penjelasan Teks :
Tidak ada seorangpun menyaksikan kebangkitan Yesus, begitu pula Matius yang mengisyaratkan tidak adanya seorang saksi. Para wanita yang melihat Yesus meninggal dan tahu dengan tepat dimana ia dimakamkan pada Jumat sore, kembali ke makam pada Minggu pagi (ayat1). Mereka bertemu dengan malaikat yang menyingkirkan batu besar yang menutup pintu masuk makam dan yang menyebabkan ketakutan para penjaga. Malaikat menjelaskan bahwa kosongnya makam dalam ayat 6-7 berkaitan dengan tiga nubuat sengsara Yesus. Para wanita didorong dengan rasa gembira dan ketakutan, memberitahukan kepada para murid (8). Dan Tuhan memberitahukan pada mereka untuk menyampaikan berita sukacita itu.
Pendahuluan
- Ajak Remaja membaca Matius 28: 1-10!
- Ajak Remaja memperhatikan Ilustrasi berikut:
Ada cerita ketika perpustakaan besar Alexandria terbakar, ada satu buku yang terselamatkan. Banyak orang menganggap buku tersebut tidak berharga, sehingga banyak orang tidak membaca. Padahal, ada yang menarik didalamnya yaitu tentang rahasia “batu ujian”.
Batu ujian yang diceritakan dalam buku itu adalah kerikil kecil yang bisa mengubah logam biasa menjadi emas murni. Batu ini berada di tepi Laut Hitam diantara ribuan kerikil lainnya. Ciri-ciri khususnya adalah batu ini akan terasa hangat, sedangkan kerikil biasa terasa dingin. Seseorang yang ingin menemukannya, segera berkemah di tepi pantai dan mulai mengetes kerikil.
Ia menghabiskan waktu sepanjang hari untuk menemukan kerikil itu. Jika ia menemukan kerikil biasa, ia akan melemparkannya ke laut. Ia melakukan bertahun-tahun. Jika ia menemukan batu dingin, dengan segera ia melemparkannya ke laut. Dan itu bahkan dilakukannya dengan otomatis, sampai-sampai ketika batu ujian itu dipegangnya, tanpa sadar ia membuangnya juga ke laut. Kebiasaannya membuatnya tidak sadar membuang sesuatu yang telah bertahun-tahun ia cari.
Cerita
Kisah kebangkitan sebenarnya telah terjadi sebelumnya dan bukan hal baru bagi para murid. Banyak cerita mujizat yang telah dilakukan Tuhan Yesus dimasa pelayanan-Nya. Membangkitkan Lazarus, anak Yairus, putra janda di kota Nain. Para murid juga telah mendengar nubuatan tentang kebangkitan-Nya yang tersirat melalui sabda-Nya untuk merubuhkan Bait Allah dan membangunnya dalam tiga hari.
Ketakutan yang dialami para perempuan yang berziarah ke kubur Yesus adalah pikiran takut karena gempa dan hadirnya malaikat di depan kubur itu. Peristiwa membangkitkan orang mati telah dilakukan Tuhan Yesus, tetapi nubuatan kebangkitan-Nya tertutupi oleh ketakutan dan kecemasan para murid. Bahkan meski berita itu adalah berita yang ditunggu-tunggu dan seharusnya menyukacitakan, nyatanya kedukaan membuat mereka lupa menyambut pagi hari yang menggembirakan hari itu.
Apakah kita pernah merasa ketakutan? Apakah sebagian besar penyebab rasa takut itu? Penyebab rasa takut itu ada dua yaitu pikiran kita yang menghayalkan hal-hal berbahaya padahal kondisi nyatanya tidak berbahaya. Atau pikiran kita yang menangkap realita berbahaya sebab mungkin pernah menghadapinya. Para murid misalnya, sangat ketakutan karena datangnya gempa (berbahaya) dan hadirnya malaikat di antara mereka. Untunglah malaikat itu mengatakan agar mereka tidak takut dan memberi kabar gembira bahwa Yesus sudah bangkit.
Ketika malaikat mengingatkan mereka untuk tidak menjadi takut, karena Kristus telah bangkit, mereka diutus mewartakan kepada murid-murid lain. Mereka seperti menemukan sesuatu yang berharga, tetapi masih dengan rasa takut, mereka segera berlari untuk menjumpai para murid yang lain. Segera Tuhan menjumpai mereka dan bersabda “Salam bagimu”. Salam ini selanjutnya menjadi kekuatan bagi para murid perempuan untuk meneruskan berita sukacita itu. Salam ini sekaligus menjadi bukti bahwa berita baik ini benar-benar terjadi, Yesus Kristus bangkit! Berita ini bukan kabar bohong, berita ini nyata adanya.
Peristiwa ini menjadi semangat tersendiri bagi para murid perempuan. Mereka menjadi pewarta kebangkitan Tuhan Yesus yang pertama dan secara menular berita ini diteruskan kepada para murid yang lain hingga hari ini ke seluruh penjuru dunia.
Tentu saja kabar kebangkitan Yesus ini menjadi kabar yang membahagiakan sebab ada pengharapan pada diri para murid bahwa Yesus akan kembali bersama mereka lagi. Keadaan akan kembali seperti semula. Demikianlah bahwa kehadiran Yesus dalam hidup para murid telah memberi arti yang luar biasa sehingga mereka tidak lagi menjadi takut.
Berita kebangkitan bisa digambarkan seperti batu ujian yang sebenarnya dinantikan oleh para murid, tetapi karena rasa takut dan cemas, mereka menjadi lupa dan mungkin akan membuangnya. Kesadaran melalui pesan malaikat dan sapaan Tuhan Yesus mengingatkan mereka. Sesuatu yang berharga selanjutnya tidak pernah mereka sia-siakan lagi. Bagaimana dengan arti kehadiran Yesus dalam hidup kita? Apakah kita sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus telah bersama dengan kita? Atau sebenarnya Yesus telah mati dan kita tidak mempercayai berita kebangkitan-Nya karena lebih percaya kematian-Nya?
Aktivitas
- Sharing:
Jika para murid memiliki pengalaman langsung dengan kebangkitan Yesus bagaimana dengan kita? Pengalaman apa yang membuat kita yakin bahwa Yesus menyertai kita ? - Melanjutkan mengisi lembar aktifitas pekan suci!