Menerima Kuasa Roh Tuntunan ibadah Anak Pratama 20 Mei 2018

Bacaan : 1 Samuel 10:1-16
Tahun Gerejawi : Pentakosta
Tema : Menerima Kuasa Roh
Tujuan :

  1. Anak dapat menceritakan kisah Samuel mengurapi Saul sebagai  Raja yang dipilih oleh Tuhan.
  2. Anak dapat menjelaskan bahwa sikap patuh akan mendatangkan berkat.

Lagu Tema : Nyanyian Rohani no.181 “Turunlah seperti zaman dahulu”

PENJELASAN TEKS (untuk Pamong)

Berbicara tentang Pentakosta atau biasa dikenal dengan peristiwa turunnya Roh Kudus ke atas para murid sangat lekat dengan pandangan bahwa turunnya Roh Kudus mulai terjadi pada jaman Perjanjian Baru. Akan tetapi, hari Minggu ini kita akan belajar bersama dengan anak-anak, bahwa Roh Allah atau Roh Kudus sesungguhNya telah turun berulang-ulang ke atas orang-orang yang dikehendaki oleh Allah, salah satunya adalah kepada Saul.

1 Samuel 10:1-16 mencatat secara ringkas perjumpaan antara Saul dengan Samuel.Pada perjumpaan itu Samuel mengurapi Saul sebagai simbol diurapinya Saul oleh Allah yang memilih Saul untuk menjadi raja atas bangsa Israel. Setelah Samuel mengurapi Saul, ia memberi petunjuk bahwa Saul akan bertemu dengan siapa saja dan apa yang akan terjadi pada Saul. Setelah pertemuannya dengan Samuel, Saul mengalami benar seperti apa yang dikatakan oleh Samuel. Namun Samuel berpesan supaya Saul menunggu tujuh hari lamanya sampai Saul berjumpa lagi dengan Samuel dan Samuel akan memberitahu Saul apa yang harus dilakukan. Saul melakukan demikian dan Roh Tuhan berkuasa atas Saul. Roh Tuhan merubah Saul menjadi manusia lain. Saul tidak menceritakan hal perjumpaannya dengan Samuel kepada keluarganya.

Melalui kisah tersebut, ada beberapa hal yang penting untuk dicermati:

  1. Sesungguhnya Allah telah memberikan RohNya sejak dahulu kala kepada siapapun yang dikehendaki/dipilih oleh Allah. Contohnya pada Saul.
  2. Setiap orang yang dipilih oleh Allah untuk diberi RohNya mendapat kepercayaan atau diberi tanggung jawab oleh Allah untuk melakukan tugas yang besar. Contoh : Saul untuk memimpin bangsa Israel (bukan sekedar grup/ kelompok).
  3. Setiap orang yang dipilih oleh Allah menerima RohNya: selalu mendapat bimbingan, penyertaan dan kuasa dari Allah. Itulah sebabnya orang yang dipilih Allah untuk menerima RohNya, selalu diubah menjadi manusia baru (sikap hidupnya menjadi lebih baik)
  4. Siapapun yang dipilih oleh Allah menerima RohNya haruslah percaya dan patuh pada perintah Allah. Maka kuasa Allah pasti menyertai hidup orang yang dipilihNya.

 

Turunnya Roh Allah ini semakin ditegaskan dalam peristiwa Pentakosta, di mana Yesus menggenapi janjiNya dengan turunNya Roh Kudus kepada para murid. Para murid inipun kemudian disertai dengan kemampuan untuk berbicara dengan bahasa lain-lain dan diberi keberanian untuk pergi memberitakan ajaran Yesus yaitu berita sukacita.

Pada masa kini, Roh Kudus sesungguhnya senantiasa ada menyertai setiap orang yang percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus dan berjuang melakukan ajaranNya yang penuh kasih membawa kabar sukacita kepada siapapun. Nah bila kita sebagai pamong percaya penuh dan berjuang untuk patuh padaNya, sesungguhnya hidup kita pun disertai Roh Kudus. Dan jangan lupa bahwa siapapun yang disertai Roh Kudus atau Roh Allah ini memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Allah bagi kita dengan sungguh-sungguh, termasuk tugas ngemong anak-anak. Roh Tuhan yang akan memampukan dan memberkati.

 

CONTOH CERITA (Untuk Anak)

Samuel bertemu Saul
Samuel bertemu Saul

Adik-adik siapa di sini yang pernah menjadi ketua kelas atau ketua regu pramuka? Hebat….

Siapa yang memilih adik-adik menjadi ketua kelas? Apakah teman-teman atau bapak/ibu guru atau diri sendiri?

Kalau menjadi ketua kelas atau ketua regu rasanya senang yaa.. Biasanya menjadi yang nomer satu di kelas, dikenal oleh semua teman-temannya. Ketua kelas/ketua regu juga punya tugas yaitu menjaga teman-teman sekelasnya tertib, kelas tetap bersih dan tertib. Kalau ada yang rame di kelas, ibu guru pasti bertanya siapa ketua kelasnya, karena ketua kelas harus bertanggung jawab kalau kelasnya ramai dan tidak tertib. Maka dari itu, ibu/bapak guru biasanya memilih anak yang tegas, berani dan bertanggung jawab. Ternyata tidak gampang ya menjadi ketua kelas, memimpin kira-kira 30an siswa atau temannya sekelas.

Kalau bangsa Israel, bisa kita bayangkan jumlahnya ada banyaaak sekali. Ada kakek,nenek, orang-orang dewasa, pemuda, pemudi, anak-anak. Jumlahnya bukan hanya 30 atau 100 orang tapi bisa sampai seribu lebih. Wah bagaimana ya memimpin orang yang jumlahnya sampai seribu lebih… Seperti bapak presiden yaa, yang dipimpin semua rakyat Indonesia: buanyaaak sekali. Nah, karena itulah Tuhan Allah mengutus Samuel untuk pergi mencari seorang pemimpin bagi bangsa Israel dan mengurapinya.

Sebentar, adik-adik tahukah siapa Samuel itu? Mengapa ia yang diutus Tuhan untuk mengurapi calon raja Israel?

Samuel itu anak dari bu Hana dan pak Elkana. Dulu, ibu Hana lama sekali tidak punya anak. Lalu bu Hana meminta pada Tuhan seorang anak, dan berjanji akan menyerahkan kembali anaknya nanti pada Tuhan. Akhirnya bu Hana mengandung dan melahirkan Samuel. Setelah itu, Samuel diserahkan kepada Tuhan dan Samuel tinggal di bait suci. Setelah dewasa Samuel menjadi nabi atas bangsa Israel. Kalau ada permasalahan, orang-orang pergi pada Samuel untuk bertanya apakah petunjuk dari Tuhan.

Pada masa itu bangsa Israel belum memiliki Raja. Hingga pada suatu masa, bangsa Israel meminta seorang raja pada Tuhan. Tuhan lalu mengutus Samuel supaya pergi mengurapi raja Israel yang pertama. Siapakah raja bangsa Israel yang pertama? Dia adalah Saul. Saul berasal dari suku Benyamin. Ia seorang muda yang elok rupanya. Suatu hari ia disuruh ayahnya mencari keledainya yang hilang. Pergilah Saul mencari keledai itu seharian penuh. Lalu pergilah ia menjumpai Samuel untuk bertanya, siapa tahu Tuhan menunjukkan dimana keledai itu melalui Samuel. Ternyata sebelum Saul datang, Tuhan lebih dulu memberitahu Samuel bahwa besok (hari di mana Saul ke sana) Samuel harus mengurapi Saul untuk menjadi raja atas bangsa Israel. Sebab Tuhan sendirilah yang memilih seseorang untuk menjadi raja atas Israel. Dan benar saja, saat Saul datang Samuel pun mengurapinya menjadi raja atas Israel.

Samuel mengambil minyak yang harum dan dituangkan di atas Saul. Saul hanya harus menuruti apa yang dikatakan oleh Samuel. Saul pun patuh pada Samuel sebab Saul percaya Samuel adalah utusan Tuhan. Karena Saul patuh maka Roh Tuhan pun menyertai Saul dan Saul menjadi seorang yang lebih baik dan ia menjadi raja Israel yang pertama.

Nah adik-adik, itulah cerita Saul menjadi raja Israel yang pertama. Ia bisa menjadi raja yang baik sebab dia Roh Tuhan turun padanya dan ia patuh pada perintah Tuhan. Sehingga Saul bisa memimpin bangsa Israel dengan baik.

Oya, kita juga bisa menjadi anak-anak yang baik kalau kita juga patuh  pada Tuhan dan percaya Roh Tuhan menemani kita. Kita pun juga harus bertanggung jawab: setiap ada tugas di sekolah atau di gereja diselesaikan dengan baik, kalau dinasehati didengarkan dengan baik, percayalah Roh Tuhan pasti menyertai dan memberkati adik-adik seperti pada Saul dan kita pasti merasa lega dituntun olehNya.

AKTIVITAS :

Menempel biji-bijian atau potongan kertas warna-warni pada gambar bentuk merpati.

Bahan yang diperlukan:

  1. Beberapa jenis biji-bijian (mis: kacang hijau, beras, jagung, kacang merah dll)
  2. Alternatif pengganti biji: potongan kertas warna-warni.
  3. Lem
  4. Gambar Merpati

Caranya: penuhi gambar merpati dengan biji-bijian/kertas warna-warni dengan menggunakan lem. Pamong bisa membuatkan polanya, misal bagian kepala dengan biji warna kuning, sayap warna hijau dst. atau sesuai dengan kreativitas anak-anak.

Aktifitas ini dapat melatih anak untuk tekun dan patuh pada tugas atau pelajaran yang diberikan di mana anak tetap bisa mengembangkan kreativitasnya. Bila anak dengan tekun dan patuh menyelesaikan  dengan baik maka apapun hasil warna-warni dari pekerjaannya akan terlihat baik dan anak bisa merasa lega. Merasa lega dapat menyelesaikan sesuatu hal yang dipercayakan padanya serta hasilnya tampak baik, cantik, warna-warni, menarik dan unik (dengan berbagai model penampakannya) adalah juga salah satu wujud berkat dari Tuhan. Berkat itu wujud dari penyertaan Roh Allah yang membuat anak dapat belajar tekun dan patuh, bisa merasa lega dan gembira. Jadi dapat ditekankan pada anak-anak bahwa sesungguhnya berkat Tuhan yaitu penyertaan Roh Allah itu selalu ada dalam hidup kita dan selalu menolong kita.


Gambar: sweetpublishing.com

Renungan Harian

Renungan Harian Anak