Mari Mengampuni Karena Kita Telah Diampuni Tuntunan Ibadah Anak Madya 22 April 2018

Bacaan : Yohanes 8 : 2-11
Tahun Gerejawi : Paskah 4

Tema : Tuhan Memulihkan
Tujuan :

  1. Anak dapat menceritakan tentang kisah pengampunan Yesus terhadap perempuan yang berdosa.
  2. Anak dapat membiasakan diri untuk memaafkan orang lain.

Lagu Tema : Kidung Ria No. 158 “Melayani Lebih Sungguh”

PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)

“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”

Suatu pagi Yesus sudah ada di Bait Allah, untuk mengajar orang banyak. Tiba-tiba ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi datang kepada Dia membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka ingin menjebak Yesus dengan menanyakan hukuman apa yang pantas untuk perempuan itu. Menurut hukum Taurat, perempuan itu harus dilempari batu sebagai hukumannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi menanyakan pendapat Yesus tentang hukuman itu. Mereka ingin mencari kesalahan Yesus melalui pertanyaan ini.

Yesus tidak segera menjawab pertanyaan orang-orang ini, sehingga mereka terus mendesak Yesus untuk segera memberi jawaban. Jawaban Yesus ternyata tidak seperti yang mereka duga. Yesus membolehkan perempuan ini dilempari batu, tetapi barangsiapa di antara mereka yang tidak berdosalah hendaknya yang pertama melempari batu.

Dengan jawaban Yesus ini mereka disadarkan bahwa tidak ada di antara mereka yang tidak pernah melakukan dosa. Satu persatu dari mereka akhirnya pergi meninggalkan perempuan itu. Yesus juga tidak menghukum perempuan itu. Ia mengampuni perempuan itu dan memintanya untuk tidak berbuat dosa lagi.

Dari cerita ini dapat diambil pelajaran bahwa tidak ada satu orang pun yang tidak pernah melakukan perbuatan dosa atau salah. Oleh karena itu ketika ada seseorang yang melakukan kesalahan, maka orang itu pantas untuk dimaafkan dan diampuni. Orang yang melakukan kesalahan dan dosa layak untuk dimaafkan dan diampuni, agar ia dapat memperbaiki kesalahannya dan tidak lagi mengulangi dosa dan kesalahannya.

PERSIAPAN CERITA :
Tanyakan kepada anak-anak, perbuatan apa yang paling tidak disukai seandainya orang lain melakukan sesuatu terhadapnya. Misalnya, orang lain mengejek dirinya. Apakah mereka mau memaafkan jika ada orang lain yang melakukan hal itu?

CONTOH CERITA (Untuk Anak-anak)
Adik-adik, siapakah di antara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan? Tentu tidak ada seorangpun yang tidak pernah melakukan kesalahan. Lalu apa yang adik-adik lakukan apabila telah berbuat salah? Apakah bersembunyi supaya orang lain tidak mengetahui kesalahan kita? ataukah meminta maaf kepada orang lain dan tidak mengulangi kesalahan kita lagi? Ya, kita harus meminta maaf dan tidak mengulangi lagi jika kita telah berbuat salah.

Nah, adik-adik, cerita di dalam Alkitab kali ini juga menceritakan tentang seseorang yang telah berbuat salah. Pada suatu hari ketika Tuhan Yesus sedang berada di Bait Allah untuk mengajar orang banyak, tiba-tiba ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi menghampiriNya dengan membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Lalu mereka mengatakan kepada Tuhan Yesus bahwa perempuan itu berbuat zinah, lalu apa pendapat Tuhan Yesus tentang hal itu.

Sebenarnya ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi hanya ingin menjebak Tuhan Yesus supaya memberikan hukuman kepada perempuan itu. Sehingga dengan hukuman yang diberikan oleh Tuhan Yesus, Tuhan Yesus dapat disalahkan.

Tetapi Tuhan Yesus tidak segera memberi jawaban. Ia hanya membungkuk dan menulis di tanah dengan jariNya. Setelah terus-menerus didesak, maka Tuhan Yesus berdiri dan mengatakan bahwa siapapun di antara mereka yang tidak berdosa, hendaklah yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Setelah itu Tuhan Yesus kembali membungkuk dan menulis di tanah.

Setelah mendengar perkataan Yesus, ternyata tidak ada seorangpun yang melempari batu kepada perempuan yang berdosa itu. Mereka merasa bahwa mereka pernah melakukan dosa sehingga tidak berhak melemparkan batu kepada perempuan berdosa itu sebagai hukuman. Lalu satu persatu mereka pergi meninggalkan perempuan itu dan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus juga tidak menghukum perempuan itu. Ia menyuruh perempuan itu pergi dan tidak melakukan perbuatan dosa lagi mulai dari saat itu.

Nah Adik,adik, Tuhan Yesus mau mengampuni orang-orang yang telah berbuat dosa. Ia tidak menghukum tetapi mengampuni. Namun syaratnya adalah tidak melakukan dosa lagi. Seperti kepada perempuan yang berbuat dosa itu, kepada kita yang pernah melakukan dosapun, Tuhan Yesus juga telah mengampuni kita. karena itu kita tidak boleh melakukan dosa lagi.

Kita juga tidak boleh menghakimi orang lain yang telah berbuat dosa atau kesalahan. Ketika ada orang lain yang melakukan dosa atau kesalahan kepada kita, kita harus mau memaafkan dan mengampuni mereka dan mengajak untuk tidak melakukan dosa itu kembali.

CONTO CARIYOS (Basa Jawi):
Adik-adik, sapa sapa sing ora nate nglakoni tumindak salah? Mesti ora ana wong sing ora nate nglakoni tumindak salah. Banjur apa sing adik-adik lakoni yen wis nglakoni salah? Apa ndelik spaya wong liya ora ngerti salahe awake dewe? Utawa njaluk sepura lan ora mbaleni maneh tumindak salah kuwi mau? Ya, awake dewe kudu njaluk sepura lan ora mbaleni maneh yen wis nglakoni tumindak salah.

Nah, adik-adik, cerita Alkitab dina iki uga nyritaake bab wong kang wis nglakoni tumindak salah. Sawijining dina nalika Gusti Yesus lagi ana ing Bait Allah kanggo mulang wong akeh, ahli-ahli Taurat lan wong-wong Farisi teka nyedhaki Gusti Yesus, nggawa wong wadon sing konangan laku zina. Banjur wong-wong kuwi matur marang Gusti Yesus yen wong wadon kuwi wis laku zina, banjur kepriye miturut Gusti Yesus?

Sakjane ahli-ahli Taurat lan wong-wong Farisi mung arep nngapusi Gusti Yesus supaya maringi paukuman marang wong wadon kuwi. Supaya saka paukuman Gusti Yesus mau, Gusti Yesus isa disalahke. Nanging Gusti Yesus ora enggal maringi wangsulan. Gusti Yesus namung mbungkuk lan nulis ning lemah nganggo drijiNe. Sakuwise ditakoni terus-terusan, Gusti Yesus jumeneng lan ngendikan yen sapa wae sing ana ning kono sing ora nate nglakoni dosa, ya kuwi sing oleh mbalang watu marang wong wadon iki. Gusti Yesus banjur mbungkuk lan nulis ning lemah maneh.

Sakuwis krungu ngendikane Gusti Yesus, pranyata ora ana wong kang mbalang watu marang wong wadon kuwi. Kabeh wong rumangsa yen nate nglakoni dosa mulane ora nduwe hak mbalang watu marang wong wadon kang laku dosa. Banjur siji-siji wong-wong kabeh ninggal wong wadon kuwi lan Gusti Yesus. Gusti Yesus uga ora ngukum wong wadon kuwi. Gusti Yesus ngutus wong wadon kuwi lunga lan ora nglakoni dosa maneh wiwit saiki.

Nah adik-adik, Gusti Yesus kersa ngapura wong-wong kang wis ngalkoni dosa. Piyambake ora paring paukuman nanging paring pangapura. Nanging syarate ora nglakoni dosa maneh. Kaya marang wong wadon sing nglakoni dosa kuwi, marang kabeh awake dewe sing nate nglakoni dosa, Gusti Yesus uga wis paring pangapura marang awake dewe. Mulane awake dewe ora pareng nglakoni dosa maneh.

Awake dewe uga ora oleh menghakimi wong liya sing wis nglakoni dosa utawa salah. Nalika ana wong liya sing nglakoni dosa lan salah marang awake dewe, awake dewe kudu gelem ngapura lan ngajak supaya ora nglakoni dosa utawa salah maneh.

AKTIVITAS
1. Siapkan beberapa kertas dan alat tulis.
2. Ajak anak-anak untuk membuat tabel tentang kesalahan yang pernah kuperbuat terhadap orang lain dan kesalahan yang pernah diperbuat orang lain kepadaku.

No. Kesalahan yang Pernah Kuperbuat
Terhadap Orang Lain
Kesalahan yang Pernah Diperbuat
Orang Lain Padaku
1. Tidak jujur kepada orang tua (contoh) Teman menghilangkan buku kesayangan (contoh)
2. Mengejek teman (contoh)
3.
4.
5.

3. Tanyakan kepada anak-anak, apakah mereka sudah meminta maaf atas kesalahan yang mereka perbuat terhadap orang lain? Apakah mereka sudah mengampuni kesalahan yang orang lain perbuat terhadap mereka?
4. Ajak anak-anak untuk selalu meminta maaf atas kesalahan yang telah mereka perbuat kepada orang lain. ajak juga untuk selalu memaafkan dan mengampuni orang lain yang telah berbuat salah kepada kita.

Lagu Tema: Kidung Ria No. 156 “ Melayani Lebih Sungguh”


Gambar: Christ and the Woman taken in adultery by Guercino
Public Domain Copyright 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak