Mari Memuliakan Tuhan! Tuntunan Ibadah Anak Madya 25 Maret 2018

Bacaan: Markus 11: 1-11
Tahun Gerejawi: Minggu Palmarum

Tema: Minggu Palmarum
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus dimuliakan di Yerusalem
Lagu Tema : Kidung Sekolah Minggu No. 75 “Hosiana”

PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)
Injil Markus adalah Injil paling tua di antara Injil yang lain. Secara garis besar, Injil Markus menceritakan nada pengharapan kedatangan Mesias yang menyelamatkan orang Yahudi dari penjajahan Romawi. Bagi mereka, Mesias adalah sosok raja yang gagah perkasa, membawa pedang, dan menunggangi kuda gagah untuk memerangi bangsa Romawi. Dalam bacaan Markus 11 : 1-11, pengelu-eluan Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem adalah penyambutan Mesias tersebut. Orang banyak menyangka bahwa Yesus itulah Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Sangkaan orang banyak tidak salah, karena Yesus memanglah Mesias, tetapi Dia tidak membebaskan orang banyak dengan pedang. Setidaknya hal tersebut ditunjukkan dengan tunggangan Yesus yaitu keledai, bukan kuda. Keledai identik sebagai hewan pengangkat beban. Nubuatan Nabi Zakaria tergenapi, “Lihat rajamu datang kepadamu, mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Zakharia 9 : 9). Oleh karena itu, orang banyak menyambut Yesus dengan gegap gempita.

Teks menceritakan bahwa orang banyak meneriakkan HOSANA. Kata Hosana berasal dari istilah Ibrani hosyiana dari kata hosya yang artiya selama dan kata na yang artinya memohon. Jadi berarti “tolonglah”. Kata Hosana juga berakar dari kata hosyia yang berarti “menyelamatkan”. Dalam tradisi Israel, Hosana adalah aklamasi (pernyataan lisan) popular yang bernada kemenangan dimana aklamasi itu diteriakkan pada saat Hari Raya Pondok Daun. Kalimat berikutnya yang mengikuti HOSANA adalah Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Ini adalah kutipan dari Mazmur Halel yang dinyanyikan dalam perayaan Paskah dengan kesan Mesianis. Selanjutnya, orang banyak juga meneriakkan Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan Bapak Daud. Ini adalah sebuah ungkapan Mesianik yang begitu kuat dimana orang banyak mengingat nubuatan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Daud, Raja Israel. Dengan demikian, orang banyak yang mengelu-elukan Tuhan Yesus sebenarnya menumpukan harapan kemenangannya atau harapan pembebasan pada pertolongan Tuhan Yesus yang adalah Mesias. Teriakan orang banyak tersebut juga disertai dengan sebuah sikap penyambutan dengan menghamparkan pakaian di jalan (sebagai simbol permadani kerajaan) dan menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang (ayat 8).

Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem dengan penuh keberanian. Di Yerusalem, penderitaan-Nya akan diawali. Dengan gagah berani, Tuhan Yesus menyongsong kematian-Nya demi keselamatan dunia dan pembebasan dunia dari belenggu dosa. Dalam tradisi gereja, peristiwa tersebut diperingati dalam Minggu Palmarum. Orang banyak mengelu-elukan Dia sebagai Raja dan Yesus memanglah Raja yang membawa perdamaian melalui Kerajaan Allah.

PERSIAPAN CERITA :
Sebelum mulai bercerita, ajak anak-anak untuk melambaikan daun-daun palma sambil berseru “Hosana, Hosana, Hosana!” Hal ini untuk memperingati Minggu Palmarum sekaligus mengenang kembali kisah ketika Tuhan Yesus dielu-elukan seperti kisah Injil Markus.

CONTOH CERITA (Untuk Anak-anak):
Selamat pagi anak-anakku,
Kira-kira ada yang tahu kenapa hari ini kita membawa daun palma dan melambai-lambaikannya sambil berteriak “Hosana, Hosana, Hosana”? Karena hari ini ibadah kita dalam rangka memperingati Minggu Palmarum. Apa sih Minggu Palmarum itu? Minggu Palmarum adalah minggu menjelang minggu paskah, atau hari di mana Tuhan Yesus dielu-elukan / dimuliakan oleh orang banyak ketika akan masuk ke kota Yerusalem.

Beberapa hari sebelum disalibkan, Tuhan Yesus bersama para muridNya memasuki kota Yerusalem. Orang-orang percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan. Bagi mereka, Mesias adalah sosok raja yang gagah perkasa, membawa pedang, dan menunggangi kuda gagah untuk memerangi bangsa Romawi. Namun ternyata, Ia tidak membebaskan orang banyak dengan pedang. Hal tersebut ditunjukkan dengan tunggangan Yesus yaitu keledai, bukan kuda. Dan ini membuktikan perkataan Nabi Zakaria, “Lihat rajamu datang kepadamu, mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Zakharia 9 : 9). Oleh karena itu, orang banyak menyambut Yesus dengan gegap gempita.

Hosana!!

Orang banyak berteriak-teriak “HOSANA”, yang artinya, ‘tolonglah’ atau ‘menyelamatkan’. Jadi mereka sangat berharap Tuhan Yesus akan menolong / menyelamatkan mereka dari penderitaan oleh karena penjajahan Romawi. Mereka juga berseru: “Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan” dan juga “Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan Bapak Daud”. Dari teriakan mereka, mereka percaya bahwa Tuhan Yesus adalah benar-benar Mesias yang dulu telah dijanjikan kepada bangsa Israel untuk menjadi penolong dan pembebas mereka. Jadi, mereka mempunyai harapan yang baru di dalam Tuhan Yesus.

Orang banyak itu berteriak-teriak sambil menghamparkan pakaian di jalan –sebagai simbol permadani kerajaan- dan menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang (ayat 8). Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem dengan penuh keberanian. Padahal, di Yerusalem penderitaan-Nya akan diawali. Tapi dengan gagah berani, Tuhan Yesus menyongsong kematian-Nya demi keselamatan dunia dan membebaskan dunia dari belenggu dosa. Orang banyak mengelu-elukan Tuhan Yesus sebagai Raja. Dan Ia memanglah Raja yang membawa perdamaian, Raja yang mengasihi kita semua.

Anak-anak yang hebat, seperti orang banyak itu, dalam hidup kita juga harus selalu memuliakan Tuhan, sekalipun tidak dengan ranting-ranting hijau atau pakaian yang dihamparkan. Kita memuliakan Tuhan karena percaya bahwa Tuhan Yesus adalah penolong kita. Ia adalah Bapa kita yang begitu mengasihi kita dan sudah membebaskan kita dari kuasa dosa. Maka mari memuliakan Tuhan Yesus melalui sikap hidup kita. Dengan menyanyikan puji-pujian, dengan rajin membaca dan merenungkan firman Tuhan, dengan meniru kebaikan Tuhan Yesus dalam kehidupan sehari-hari, dengan perilaku-perilaku yang baik, suka menolong sesama, mengasihi sesama dan sebagainya. Siapkah kita untuk memuliakan Tuhan? Mari kita serukan: “Hosana! Terpujilah nama Tuhan!” (Lalu ajak anak-anak menyanyi dan melakukan aktivitas).

CONTHO CARIYOS (Basa Jawi):
He, anak-anakku, piye kabarmu kabeh ing dina iki? Mesti padha sehat ta?
Apa ana kang weruh kena apa dina iki kita nggawa godhong palem lan nguwuh-uwuh “Hosana, Hosana, Hosana”? Marga ing dina iki ibadah kita salah sijine kangge mengeti dina Minggu Palmarum. Apa ta Minggu Palmarum kuwi? Minggu Palmarum iya iku wayah Gusti Yesus kamulyakake wong akeh nalika Panjenengane arep mlebu ing kutha Yerusalem.

Prastawa iku kadadean pirang dina sakdurunge Gusti Yesus kasalibake. Sakehing wong ing dalan iku pracaya yen Gusti Yesus iku Mesih (Mesias) kang bakal ngluwari wong-wong iku saka panindhes. Kangge wong-wong mau, Sang Mesih iku sosok raja kang gagag perkasa, nggawa pedhang, nunggang jaran saperlu merangi pamrentah Romawi. Ananging nyatane, Gusti Yesus ora ngluwari wong akeh ngangge pedhang. Iku katitik saka tunggangane Gusti Yesus, iya iku kuldi, dudu jaran. Iki mbuktekake dhawuhe nabi Zakharia, “Panjenengane iku adil sarta unggul, lembah panggalihe, nitih kuldi, belo anaking kuldi momotan.” (Zakharia 9:9). Mulane, sakehing wong padha mbagekake Panjenengane kalawan surak-surak.

Wong akeh iku padha giyak-giyak, “Hosana!”, kang tegese ‘tulungana’ utawa ‘slametake’. Tegese wong-wong mau ngarep-arep supaya Gusti Yesus mitulungi / nylametake dheweke saka kasangsaran kang dialami karana panindhese Romawi. Para wong akeh iku ya giyak-giyak “Pinujia Panjenenganipun ingkang rawuh ing asmane Pangeran.” Lan uga “Pinujia Kraton ingkang rawuh, Kratonipun rama kita Daud..”. Iku ngetokake yen wong akeh iku pracaya yen sak temene Gusti Yesus iku Sang Mesih kang wus tau kajanjekake marang bangsa Israel supaya dadi juru pitulung lan pangluwarane. Wong-wong mau duwe pangarep-arep kang gedhi marang Gusti Yesus.

Wong akeh iku padha giyak-giyak karo padha nggelar sandhangane ing dalan (simbol klasane Keraton) lan padha nggelarpang-pang sagodhonge kang dijupuk saka ing pategalan. Gusti Yesus mlebu ing kutha Yerusalem kanthi wani. Kamangka ing Yerusalem mengko Panjenengane bakal ngalami sangsara. Nanging kanthi gagah berani Gusti Yesus ora ajrih nemahi pati mung kangge nylametake donya lan mbebasake donya iki saka bebendhune dosa. Wong akeh padha mulyakake Gusti Yesus minangka Raja. Gusti Yesus iya pancen Raja kang martakake katentreman, Raja kang ngasihi kita.

Anak-anakku, kayadene wong akeh mau, ing urip iki kita iya kudu mulyakake Gusti Yesus, masio ora nganthi nggelar pang-pange kayu utawa sandhangan. Kita mulyakake Gusti karana pracaya yen Gusti Yesus iku juru pitulung kita. Panjenengane iku Rama utawa Bapak kita kang saktemene nresnani kita. Panjenengane wus ngluwari kita saka kuwasaning dosa. Mula ayo padha mulyakake Gusti lumantar urip kita kang padha cunduk prentahe Gusti. Kita bisa mulyakake Gusti kanthi memuji asmane Gusti, kanthi sregep maca lan sinau Alkitab, kanthi niru kesaenane Gusti Yesus ing urip kita, kanthi tindak-tanduk kang prayoga (apik), seneng nulung kancane, nresnani pepadha lan sakpiturute. Apa wus padha siap ngluhurake Gusti? Ayo padha giyakake “Hosana! Kaluhurna asmane Gusti!” (anak-anak kaajak memuji lan nindakake aktivitas).

AKTIVITAS

  1. Anak-anak akan diajak untuk mengisi teka-teki silang seputar firman Tuhan hari ini. Pelajari dahulu dan siapkanlah teka-teki silang yang file-nya sudah tersedia dalam CD.
  2. Mintalah anak-anak untuk mengisi teka-teki silang yang telah dipersiapkan sebelumnya. Permainan ini bisa dilakukan berkelompok atau secara individu. Permainan ini mengajak anak-anak untuk menghayati kembali peristiwa dielu-elukannya Tuhan Yesus dan mengerti makna memuliakan Tuhan.
  3. Siapkan hadiah sederhana, misalnya coklat atau permen. Siapa yang tercepat, dialah yang berhak menerima hadiah tersebut, supaya anak-anak lebih bersemangat.

Lagu Tema : Kidung Sekolah Minggu No. 75 : “Hosiana”


Gambar: https://sweetpublishing.com/

Renungan Harian

Renungan Harian Anak