Janji Setiaku Kepada Tuhan Tuntunan Ibadah Anak Madya 18 Maret 2018

Bacaan: 1 Timotius 4 : 8-16
Tahun Gerejawi: Pra Paskah V

Sub Tema: Setia
Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan nasihat Rasul Paulus kepada Timotius.
  2. Anak dapat mencirikan sikap setia pada Tuhan.
  3. Anak membiasakan diri untuk menjadi setia kepada Tuhan

Lagu Tema: Special Songs For Kids (2) no. 203 “Tuhan Yesus A ku Berjanji

PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)
Siapa yang tak mengenal Paulus, rasul yang dengan setia menggembalakan jemaat-jemaat mula-mula. Tak peduli bagaimanapun keadaannya, ia tetap menjadi perantara Tuhan untuk memelihara iman banyak orang percaya. Salah satunya lewat surat-surat pastoral / penggembalaan yang ditulisnya untuk menguatkan iman orang-orang percaya dalam berbagai situasi dan pergumulan yang harus mereka hadapi.

Kali ini kita belajar dari surat Paulus yang pertama yang ditujukan kepada Timotius. Nama Timotius (Yunani: Timótheos) berarti ‘memuliakan Tuhan’. Ia dengan setia memberitakan Injil bersama-sama dengan Paulus ke berbagai tempat. Ibunya bernama Eunike, perempuan Yahudi yang saleh, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Ia memiliki pengetahuan alkitabiah yang dipuji oleh Paulus. Sepanjang hidupnya, ia juga mengalami banyak tantangan, penganiayaan, dipenjarakan oleh karena pemberitaan Injil. Bahkan di usia tuanya, ia mati dengan cara dipukuli, diseret di jalan-jalan dan dilempari dengan batu pada saat ia berjuang menghalangi penyembahan berhala.

Timotius masih muda ketika surat Paulus yang pertama dikirimkan. Tampaknya Timotius memiliki tugas yang amat penting, yaitu menggembalakan jemaat. Surat I Timotius berisi peringatan akan adanya ajaran-ajaran yang salah / sesat yang berpotensi merusak bangunan iman jemaat kepada Kristus yang murni. Ajaran-ajaran itu adalah campuran antara paham Yahudi dan non-Yahudi yang menganggap bahwa alam semesta ini sudah rusak. Keselamatan hanya bisa diperoleh jika orang memiliki pengetahuan dan menaati peraturan-peraturan tertentu. Kitab Perjanjian Lama dan hukum Taurat ditafsirkan demi kepentingan-kepentingan tertentu. Dan Paulus mengingatkan bahwa hukum Taurat itu baik jika tepat digunakan. Ajaran-ajaran palsu itu dapat ditolak dengan mengingat kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Allah sejati dan Manusia sejati yang oleh kasih karuniaNya telah menyelamatkan dunia. Dengan kata lain, bukan semata-mata pengetahuan manusia, melainkan karunia Allah yang menjadi sumber keselamatan.

Selain itu, lewat surat pertamanya, Paulus juga memberi petunjuk-petunjuk tentang bagaimana mengurus jemaat dan mengenai ibadat. Paulus juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang hamba Kristus yang baik di usianya yang masih belia. Ia juga diingatkan untuk menjaga perilaku Kristen terutama dalam hubungan keluarga dan jemaat. Kepemimpinan Kristen harus dilakukan dengan menjadi teladan yang baik kepada jemaat di mana ia melayani.

Pada bacaan hari ini, Paulus ingin menegaskan bahwa hidup sebagai pengikut Kristus bukan hanya soal jasmani saja. Paulus membandingkan antara ‘latihan badani’ (BIS : latihan jasmani; lafal Yunani : so-mat-ee-kos’ – berarti corporeal / bodily ¬– badaniah) dengan ‘ibadah’ (BIS: latihan rohani, Yunani: eusebia – berarti kesalehan, ibadah – piety towards God, godliness (keilahian, ketuhanan, kesalehan). Artinya hidup beriman kepada Kristus bukan sekadar memenuhi aturan-aturan yang bersifat lahiriah atau badaniah saja, karena itu hanya berguna selama manusia hidup di dunia. Sedangkan latihan rohani atau kesalehan kepada Tuhan yang sungguh akan berguna baik dalam hidup masa kini maupun hidup yang akan datang, sifatnya lebih kekal. Perkataan ini mengkritik ajaran guru-guru palsu yang hanya menekankan kesalehan pada hal-hal dan aturan-aturan lahiriah semata.

Orang-orang percaya perlu berjerih payah dan berjuang dengan sungguh-sungguh karena telah memiliki pengharapan kepada Allah yang hidup, yang telah menjadi Juruselamat. Sekalipun Timotius masih muda, di dalam imannya ia jangan sampai direndahkan oleh perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan. Oleh karena itulah ia harus menjadi teladan yang baik dalam perkataan, tingkah laku, dalam mengasihi, dalam kesetiaan mengikut Kristus dan teladanNya, serta dalam kekudusan hidupnya yang berkenan kepada Allah.

Sambil menunggu kedatangan Paulus, Timotius diminta untuk bertekun membaca (memperhatikan dengan baik, memegang) Kitab Suci dan mengajarkan kepada orang-orang yang percaya. Sebagai pemimpin umat, ia juga harus menggunakan karunia / talenta dengan sebaik-baiknya untuk membangun pelayanannya. Kesetiaan Timotius untuk melakukan semua yang diajarkan Paulus itu akan menyelamatkan dirinya maupun jemaat yang digembalakannya dari pengaruh ajaran-ajaran sesat yang dibawa guru-guru palsu.

Pesan Paulus ini juga mengingatkan kita bahwa tidak hanya Timotius, tetapi pada masa kini kita juga berhadapan dengan banyak ajaran yang seringkali membingungkan iman kita. Kunci untuk menghadapi itu semua adalah dengan menghayati kembali panggilan kita sebagai umat Kristus. Kita semua dipanggil untuk mengikut Tuhan Yesus dengan setia dan meneladaniNya. Sekalipun kita telah percaya bahwa oleh kasih karunia Tuhan kita telah diselamatkan, tetapi kita tetap perlu memelihara iman kita dengan melakukan latihan-latihan rohani secara tekun. Misalnya dengan sungguh-sungguh menggumuli, memperhatikan Firman Tuhan dan mengajarkannya lewat keteladanan. Kita juga diajak untuk setia menggunakan karunia atau talenta yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita untuk membangun kehidupan ke arah yang semakin baik. Sehingga kehadiran kita menjadi berkat di manapun berada. Selain itu, di tengah dunia yang semakin menawarkan kesenangan yang dapat membuat manusia jatuh ke dalam berbagai dosa, umat Kristen seharusnya dengan setia berjuang untuk menjadi teladan yang baik dalam perkataan, perbuatan, kasih, kesetiaan dan kekudusan hidup.

PERSIAPAN CERITA :

  1. Siapkan tanaman yang masih kecil dalam pot / pollybag beserta alas, agar ketika disiram, airnya tidak meluber ke mana-mana.
  2. Siapkan satu gayung air untuk menyiram.

CONTOH CERITA (Untuk Anak-anak):
Selamat pagi Anak-anak yang hebat,
Nah anak-anak, apa yang harus kita lakukan agar tanaman ini bisa tumbuh, semakin besar dan berbuah? Iya, tentu saja kita harus merawatnya, menyiraminya setiap hari, dengan setia. Memupuknya bila perlu. (Jelaskan sambil peragakan dengan menggunakan tanaman dalam pot yang sudah disediakan di awal tadi). Apa sih hubungannya merawat tanaman dengan firman Tuhan hari ini? Nah, hari ini kita juga akan belajar bagaimana caranya merawat iman kita dengan setia, supaya bisa tumbuh, semakin besar dan berbuah.

Kita akan belajar dari surat yang dikirimkan Rasul Paulus kepada Timotius. Siapa sih Timotius? Ada yang tahu? Timotius adalah seseorang yang diutus Tuhan untuk menggembalakan jemaat Tuhan di suatu tempat. Tahu gak, Timotius waktu itu usianya masih muda lho. Tapi dalam tugasnya, ia harus menghadapi guru-guru palsu yang ajarannya menyesatkan jemaat. Lho, kok ada ya guru-guru palsu? Iya, guru palsu adalah orang-orang yang mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan firman Tuhan sehingga jemaat yang digembalakan Timotius jadi belajar hal-hal yang salah.

Paulus mengingatkan Timotius supaya tetap setia memelihara imannya dan iman orang-orang percaya di sekitarnya. Supaya selamat dari ajaran-ajaran yang salah itu. Bagaimana caranya? Pertama, dengan latihan rohani atau ibadah. Ibadah bukan berarti hanya pergi ke gereja setiap minggu. Latihan rohani artinya melakukan kebiasaan-kebiasaan sebagai anak-anak Tuhan. Misalnya, berdoa, membaca Alkitab, belajar firman Tuhan dan sebagainya.

Kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat dunia, tetapi sebagai anak-anak Tuhan yang baik, kita juga perlu berjuang dan bekerja keras untuk memelihara iman kita kepada Tuhan. Salah satunya dengan latihan rohani tadi. Karena hidup di dunia ini penuh dengan tantangan dan godaan yang bisa saja menjauhkan kita dari Tuhan Yesus. Contohnya, kalau kita terlalu asik nonton televisi atau bermain sampai tidak mau beribadah, tidak mau berdoa, tidak mau membaca Alkitab, kan kita jadi jauh dari Tuhan. Kalau sudah begitu, kita jadi gampang terpengaruh untuk ikut-ikutan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang jelek.

Yang kedua, sama seperti Timotius, walaupun masih muda, ia diingatkan untuk menjadi teladan yang baik dalam segala sesuatu. Kita juga demikian. Meskipun masih anak-anak, kita juga diajak belajar menjadi teladan. Dalam perkataan, sebaiknya berkata-kata yang baik, yang memberkati, bukan berteriak-teriak untuk memaki, bukan berkata-kata kotor, bukan kata-kata yang membuat orang lain marah dan sebal. Dalam tingkah laku atau perbuatan, kita diajak untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan tuntunan firman Tuhan. Misalnya, menghormati orang tua, mendengarkan dan melakukan setiap nasehat yang benar. Belajar mengasihi siapa saja tanpa pamrih. Yang ketiga, sebagai anak-anak Tuhan yang setia, kita juga diberikan karunia / talenta masing-masing oleh Tuhan. Dengan talenta itu, di mana pun kita berada, hidup kita harus lebih menjadi berkat.

Cobakalian lihat tanaman ini ( ambil air untuk menyiram) Kalau tanaman saja perlu dirawat agar bisa tumbuh, demikian juga iman dan kesetiaan kita kepada Tuhan juga harus dirawat dan dipelihara supaya bisa tumbuh. Caranya bagaimana? Ya dengan setia melakukan latihan rohani yang tekuncontohnya membaca Alkitab stiap hari bsa dibantu dnegan renungan harian anak. Serta mampu menjadi teladan yang baik seperti nasehat Paulus kepada Timotius. Kesetiaan kita kepada Tuhan dibuktikan dengan kemauan dan kesungguhan kita untuk memelihara hidup kita sesuai dengan tuntunan firman Tuhan. Oleh karena itu, mari kita belajar setia kepada Tuhan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan sederhana. (Ajak anak-anak melakukan aktivitas).

AKTIVITAS
Dalam aktivitas kali ini, kita akan mengajak anak-anak untuk latihan rohani, misalnya dengan berdoa dan membaca Alkitab setiap hari, dengan cara:

  1. Ajak anak-anak membuat jadwal kegiatan harian dengan contoh tabel dalam CD. Pastikan anak-anak memasukkan kegiatan “Saat Teduh” di dalam agenda tersebut. Jadwal ini juga akan membantu anak-anak untuk berdisiplin.
  2. Jika memungkinkan, pamong bisa membagikan atau menyediakan buku renungan untuk anak-anak. Ada sangat banyak buku renungan harian yang dapat dibeli di toko-toko buku, misalnya “Renungan Harian Anak” atau “Footprint” dan sebagainya.
  3. Saat Teduh dapat dilakukan dengan cara: Berdoa  Membaca Alkitab  Berdoa safaat (setelah berdoa memohon Tuhan memampukan mereka untuk mengerti dan melakukan firman Tuhan, anak-anak bisa mendoakan apa saja, misalnya orang tua, sekolah, bangsa dan negara, teman-teman yang sakit dan sebagainya.)
  4. Ajak anak-anak untuk berkomitmen melakukan kegiatan tersebut dengan setia. Ajak mereka untuk mendoakan komitmen mereka.

TUGAS UNTUK MINGGU DEPAN : Anak diminta membawa daun palem

Renungan Harian

Renungan Harian Anak