Bacaan: 1 Samuel 18: 6-11
Nats: “Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.” (1 Samuel 18:9)
Awalnya Raja Saul sangat terkesan dengan Daud setelah ia mengalahkan Goliat, pahlawan orang Filistin. Raja Saul pun menunjuk Daud menjadi kepala prajurit dan menugaskannya memerangi musuh-musuh Israel dan selalu menang. Tetapi setelah Raja Saul mendengar satu nyanyian yang dinyanyikan para perempuan yang menyanjung prestasi perang Raja Saul dan Daud, ternyata menyebalkan hati Raja Saul dan sejak saat itu Raja Saul selalu mendengki Daud. Ia selalu memandang Daud dengan mata yang cemburu dan iri hati. Hatinya dirasuki kejahatan, hingga ia berusaha membunuh Daud.
Lalu apa yang menjadi masalah Raja Saul? Ia sulit menerima ketika prestasinya dalam peperangan seperti diabaikan, karena Daud dianggap lebih hebat dibandingkan Raja Saul. Padahal tidak ada yang mencela atau mengabaikan prestasinya, Raja Saul hanya gagal mengendalikan rasa iri hatinya dan khawatir Daud akan menggantikannya sebagai Raja Israel.
Sifat iri dengki biasanya muncul ketika kita tidak rela menerima kenyataan serta karena tidak mensyukuri apa yang kita miliki. Kita merasa bahwa diri kita terabaikan karena keberadaan orang lain, lalu kita merancang berbagai kejahatan. Tanpa kita sadari kita sedang menghancurkan diri kita sendiri.
Naah teman-teman setelah kita membaca renungan di atas, coba sekarang kalian tulis pada gambar kartu di bawah ini :
Doa: Tuhan jauhkan aku dari sifat iri dengki kepada sesama ku tapi ajarkan aku semakin bersyukur atas apa yang aku miliki.