Bacaan: Rut 1:1-22
Nats: “Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya” (Rut 1: 5)
Teman-teman pasti kalian tidak asing dengan peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga yang artinya mendapat musibah beruntun/bertubi-tubi. Nampaknya peribahasa ini sesuai dengan apa yang dialami oleh Naomi. Karena menghindari wabah kelaparan ia, suaminya (Elimelekh) dan kedua anaknya pergi dari Betlehem-Yehuda ke Moab. Tetapi di Moab, Naomi mengalami masalah bertubi-tubi. Elimelekh dan kedua anaknya yang sudah menikah dengan perempuan Moab (Rut dan Orpa), meninggal. Ia bersama kedua menantunya menjadi janda dan hal ini membuat Naomi mengalami penderitaan dan kepahitan. Oleh karena itulah, ketika pulang ke kampung halamannya, ia tidak mau dipanggil Naomi melainkan Mara (pahit) karena kondisinya yang sudah habis-habisan.
Kesulitan dan kepahitan yang terus menerus dialami Naomi telah menghalangi mata iman Naomi untuk melihat rencana Tuhan yang baik. Rencana itu adalah Rut yang setia mengikuti Naomi dan telah bertekad untuk menyembah Allahnya Naomi.
Kisah hidup yang dialami oleh Naomi ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah merancang hal yang buruk. Percayalah, Tuhan bisa bekerja dan menggenapi rencana-Nya di dalam hidup kita dengan cara yang ajaib, termasuk melalui kesulitan hidup. Sehingga ketika permasalahan datang, ingatlah akan Tuhan dan segala kebaikan-Nya.
Yuk, bantu Rut dan Naomi menemukan jalan pulang …..
Doa: Tuhan ajar aku untuk selalu percaya bahwa setiap rencana-Mu adalah baik bagi ku sehingga sekalipun aku mengalami kesulitan aku mampu bersyukur atas kebaikan dan penyertaan-Mu.