Bacaan: Ibrani 1: 1-4
Nats: “…maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,…” (Ibrani 1:2a)
Teman-teman, tokoh yang akan kita kenal selanjutnya bernama Pak Midah. Pak Midah adalah salah seorang teman dari Pak Dasimah. Dia adalah seorang Madura asli yang bertempat tinggal di Pegirikan. Pekerjaannya adalah mranggi atau membuat kerangka keris berbahan dasar dari kayu dan menjajakannya di keitar pasar hewan di kota Surabaya serta di desa-desa sekitarnya, termasuk di daerah Wiyung. Ketika berkunjung ke Wiyung, dia selalu menginap di rumah Pak Dasimah, sahabatnya itu.
Pada suatu hari, ketika dia menjajakan dagangannya di Pasar Hewan Surabaya, dia ditawari selembar kertas (traktaatje) bertuliskan huruf Jawa dari orang-orang Kristen. Semula dia menolak menerimanya, karena Pak Midah buta huruf (tidak bisa membaca). Namun, pada akhirnya Pak Midah mau menerimanya.
Singkat cerita Pak Midahpun menyerahkan lembaran tulisan beraksara Jawa itu kepada Pak Dasimah dan meminta tolong kepadanya untuk membaca isi selembar kertas tersebut. Ternyata selembar tulisan tersebut adalah penggalan dari pembukaan Injil Markus (pasal pertama). Meskipun Pak Midah sampai dengan meninggalnya belum percaya Tuhan Yesus, namun dia telah menjadi tokoh yang tidak boleh kita lupakan karena telah berperan menjadi perantara dari Tuhan untuk memperkenalkan Injil kepada Pak Dasimah dan keluarganya.
Coba tulis menggunakan aksara Jawa kalimat berikut ini: “Ana bata, padha katata rata” !
- ___ ___ ___ ___ ___ ___
- ___ ___ ___ ___ ___ ___
Doaku: “Tuhan, berikanlah semangat ketekunan & kepandaian belajar. Amin”