Bacaan: Yeremia 17: 7-8
Nats: “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” (Yeremia17:7)
Teman-teman, kita akan berkenalan dengan Eyang Abisai Ditotruno atau yang dulu akrab dipanggil Kyai Abisai Ditotruno. Kyai Ditotruno adalah mantan perwira pasukan Pengeran Diponegoro yang tidak mau menyerah ketika Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda. Karena dikejar-kejar oleh Belanda, Kyai Ditotruno masuk hutan-hutan. Keadaan mereka sangat menyedihkan, kekurangan makan, membuat mereka nekat. Kadang- kadang mereka masuk desa untuk memperoleh makanan. Dalam situasi itulah Ditotruno akhirnya masuk ke Ngoro dan bertemu dengan Tn. Coolen serta mengenal ajaran Kristen. Karena sesuatu hal, Ditotruno memutuskan untuk meninggalkan Ngoro dan membuka lahan di hutan Keracil atau yang biasa disebut juga dengan hutan dagangan yang letaknya kira-kira 10 km di utara Ngoro.
Hutan yang dibuka oleh Kyai Ditrotruno merupakan hutan yang terkenal angker, bahkan orang-orang pada waktu itu biasa menyebut “jalma mara jalma mati”, karena siapapun yang berani masuk ke hutan itu, pasti tidak akan pernah kembali. Karena iman kepada Tuhan Yesus, kawasan hutan yang tadinya sepi dan angker itu berubah menjadi wilayah perkampungan yang ramai. Banyak orang yang tertarik sehingga semakin lama daerah baru ini berkembang dengan pesat.
Singkat cerita, beliau meninggal dan dimakamkan di Mojowarno. Sampai saat ini makam Kyai Ditotruno yang oleh warga sekitar lebih dikenal dengan nama makam Mbah Abisai atau Mbah Sai, karena setelah dibaptis beliau mendapatkan nama tambahan “Abisai”.
Doaku: “Tuhan, berikanlah keberanian ketika aku mengalami ketakutan. Amin”