Bacaan: Hakim-hakim 6:1-4
Nats: “Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan; sebab itu Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya” (Hakim-hakim 6:1)
Tumbur memiliki suara yang indah sehingga ia sering memenangkan lomba vokal. Kesibukannya berlatih dan mengikuti berbagai kompetisi vokal di berbagai kota, membuatnya mulai jarang beribadah ke gereja. Belakangan ini Tumbur juga mulai suka mengejek teman-temannya dan menjadi sombong. Kini Tumbur sedang mempersiapkan lomba vokal di Jakarta, tiga hari lagi dia berangkat. Dia sangat yakin bisa menang. Namun menjelang malam, tiba-tiba suhu badannya makin tinggi. Orang tuanya segera membawa Tumbur ke rumah sakit, dan Tumbur harus dirawat di sana. Tumbur semakin sedih karena dia tidak bisa mengikuti lomba. “Sia-sia semua latihan dan kerja kerasku selama ini”, sesalnya.
Tuhan mengizinkan bangsa Midian menghabisi seluruh hasil bumi termasuk ternak orang Israel sampai sangat melarat. Semua yang sudah diupayakan orang Israel sia-sia. Mengapa? Karena Tuhan ingin orang Israel ingat bahwa Tuhanlah yang memberikan pertolongan dan memelihara kehidupan mereka. Tuhan telah membebaskan mereka dari penderitaan sebagai budak di Mesir dan menuntun di sepanjang perjalanan itu. Sungguh banyak kebaikan Tuhan yang sudah mereka terima, namun mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Kehidupan mereka membuat Tuhan sangat sedih.
Tuhan juga sudah memberikan banyak hal yang baik dalam hidup kita. Berkat-berkatNya tidak terhitung. Lalu, bagaimana caramu membalas kebaikan Tuhan itu? Jika kita tidak waspada, maka berkat yang kita terima dari Tuhan bisa menjadi tidak berguna, tidak dapat kita nikmati, dan tidak bisa kita bagikan kepada sesama. Mari belajar dari pengalaman buruk Tumbur dan orang Israel dalam bacaan Firman Tuhan hari ini.
Doaku: “Tuhan, aku ingin hidup selalu bersyukur atas semua berkat yang telah Engkau berikan. Ajarilah aku, Tuhan. Amin”
