Bacaan: Efesus 4:17-32
Nats: “Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia” (Efesus 4:17b)
Dewi sangat terkenal di antara teman-teman satu sekolah. Dia punya grup yang punya dandanan sama. Anak-anak yang punya barang dengan merk sama dan ke mana-mana selalu bersama. Kalau hanya itu sih, tak apa ya. Namun sayang, setiap hari mereka sengaja mencari korban yang bisa diejek semau mereka. Biasanya sih anak-anak pemalu dan tak punya teman. “Hai ndut, kalau badan sebesar gajah begitu ya sudah pasti halangi orang lewat ya..” Itu adalah salah satu ucapan menghina mereka. Anak yang dihina kebanyakan lebih suka menghindari gengnya Dewi. Korban-korban Dewi tidak ada yang berani melawan. Sebaliknya mereka menjadi sedih, menyendiri dan tak percaya diri. Bahkan sampai berpengaruh ke nilai-nilai di sekolah yang memburuk. Duh, Dewi tahu nggak ya, apa akibat hinaan yang mereka ucapkan?
Teman-teman yang baik, hinaan atau perkataan buruk mungkin terdengar sepele bagi yang mengucapkan. Tapi bagi yang mendengarnya akan berakibat sangat buruk, bahkan bisa teringat selamanya. Ingatlah untuk menjaga ucapan dan perbuatan kita. Ucapkan yang baik agar dia selalu senang jika mengingat ucapanmu.
Doaku: “Tuhan Yesus sahabatku, pimpinlah aku selalu agar selalu mengucap yang baik dan menyenangkan, amin.”