Bacaan: Markus 11 : 20 – 26
Nats: “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Markus 11 : 25)
Rendi tampak kesal. Kemarin Tito, adiknya, yang masih berusia 1,5 tahun tidak sengaja mematahkan tangan robot mainan hadiah ulang tahunnya. Sekarang dia masih marah dan tidak mau main dengan adiknya. Rendi mengambil sepedanya dan ingin main di lapangan saja dengan teman-temannya. Karena kurang hati-hati, sepeda Rendi menyenggol pot tanaman favorit ibu. Pot itu terguling. Pecah. Tanah dan tanamannya jadi berantakan.
“Ada apa Rendi,” ibu kaget dan bergegas keluar sambil mengendong Tito
“Rendi minta maaf ya bu. Rendi kurang hati-hati. Pot ibu pecah kena sepedaku,” Rendi meminta maaf
“Kalau kamu ingin dimaafkan, kamu juga harus mau memaafkan,” kata ibu.
Rendi terdiam. Ingat kalau dia masih marah sama Tito. Tidak lama kemudian Tito tersenyum lalu menggendong adiknya, ”kakak minta maaf ya, sekarang kakak sudah memaafkan adik, tidak marah lagi.”
“Nah begitu dong. Ibu juga memaafkan kakak. Tapi sekarang dirapikan dulu ya tanaman ibu,” kata ibu sambil mengambil pot yang baru.
Hal memaafkan dan dimaafkan ini ada juga lho di Doa Bapa Kami. Tuliskanlah kalimatnya pada selembar kertas ya…
Doaku: “Maafkan aku ya Tuhan, yang masih sering marah dan sulit memaafkan. Aku ingin jadi anak yang pemaaf seperti Engkau mengampuni kami. Amin.”
