Bacaan: Kisah Para Rasul 2: 1-13
Nats: “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain…” (Kisah Para Rasul 2:4a)
Teman-teman, tahukah kalian kalau ternyata terdapat seorang tokoh yang bukan keturunan Eropa maupun Jawa yang mewarnai perjalanan sejarah GKJW. Tokoh ini bernama Pak Andrias Siau. Kira-kira beliau ini memiliki darah keturunan apa ya?
Pak Andreas Siau memiliki nama lahir Siau. Namun setelah bergabung dengan persekutuan Orang Saleh Surabaya (OSS) dan menerima tanda baptis, diberikan tambahan nama Andreas di depan nama lahirnya. Pak Andreas Siau adalah seorang keturunan Tionghoa yang fasih berbahasa Jawa. Karena kefasihannya dalam berbahasa Jawa itulah, pada saat Yakobus Singatruna menjumpai Johannes Emde untuk memperdalam pengetahuannya tentang ajaran Kristen, Pak Andreas Siau berperan sebagai penterjemah mengingat Johannes Emde yang belum begitu mengerti bahasa Jawa.
Setelah masuk Kristen dan bergabung dengan persekutuan Orang Saleh Surabaya (OSS), dia memotong rambut kuncir khas orang Tionghoa dan selalu mengenakan pakaian ala Eropa sebagai ganti dari pakaiannya sehari-hari yang biasanya mengenakan baju warna hitam dan berambut kuncir panjang. Dengan pergantian gayanya ini, oleh banyak penganut Kristen Jawa yang lain memanggilnya dengan nama Tuan Andreas.
Sebutkan nama asal negeri orang-orang yang berkumpul di Bait Allah ketika Roh Kudus turun atas mereka :
___________ ____________ ___________ ___________
___________ ____________ ___________ ___________
Doaku: “Tuhan, mampukan aku mengasihi tanpa membeda-bedakan. Amin”