Bacaan: 2 Raja-Raja 5 : 20 – 27
Nats: Dari mana, Gehazi?” Jawabnya: “Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!”. Tetapi kata Elisa kepadanya: “Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? (2Raja 5:25b-26a)
Elisa menolak hadiah dari Naaman karena yang menyembuhkan Namaan bukan dirinya tetapi Tuhan. Tapi hati Gehazi dipenuhi oleh keinginan yang tidak dapat dikendalikan, maka hamba Elisa itu menyusul Naaman dan mengarang cerita bahwa ada dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara romobongan nabi maka Gehazi meminta agar Namaan memberi bekal uang dan pakaian untuk kedua orang Efraim itu. Setelah mendapat uang dn pakaian, Gehazi menyimpan uang dn pakaian itu untuk dirinya sendiri. Inilah contoh sikap yang tidak baik.
Teman-teman, sekali kita berbohong maka akan timbul kebohongan-kebohongan lainnya, seperti yang dialami oleh Gehazi. Ia berbohong kepada Namaan bahwa ada rombongan dari Efraim. Kemudian ia berbohong lagi kepada Eliza ketika ditanya dari mana saja dia dan Gehazi menjawab tidak dari mana-mana, maka berhati-hatilah dengan mulut kita yang kecil ini. Jangan sampai mulut kita mengucapkan kata bohong yang akhirnya berdampak buruk bagi kita seperti yang dialami oleh Gehazi.
Aktivitas: Buatlah komitmen / janji untuk jadi anak yang jujur
Doa: Tuhan Yesus aku ingin menyenangkanmu dengan menjadi anak yang jujur. Amin