Bacaan: Ayub 31:29-30
Nats: “Apakah aku bersukacita karena kecelakaan pembenciku, dan bersorak-sorai, bila ia ditimpa malapetaka.” (Ayub 31:29)
Ada sebuah pepatah yang mengatakan “menari di atas penderitaan orang lain”. Dalam satu kelas ada salah satu anak yang mendapat nilai jelek pada saat ujian matematika. Hampir semua teman-teman sekelasnya mengolok-olok dia. Namun ada satu anak yang bernama Naomi yang tidak mengolok tetapi menemani, menyemangati dan untuk bisa belajar kembali.
Tahukah teman-teman apa yang dilakukan Naomi ini sama dengan yang dilakukan Ayub pada bacaan kita hari ini (meskipun apa yang dilakukan Ayub motivasinya tidak tepat). Ayub tidak bersuka cita atas kesusahan orang lain.
Lalu bagaimana sikap kita ketika kesusahan menimpa sesama kita? Jika ia seorang yang baik dan ramah kepada kita, tentu kita akan menolongnya. Namun bagaimana jika ia seorang yang tidak ramah dan sering mencari-cari masalah? Mungkin kita akan mengacuhkannya atau diam-diam bergembira atas apa yang menimpanya.
Kesusahan temanmu | Bantuan yang akan kamu berikan |
Sedang sakit | |
Tertimpa bencana alam | |
Tidak memiliki alat tulis |
Doa: Tuhan penuhi hatiku dengan kasih-Mu terhadap mereka yang bersikap jahat atau tidak adil kepadaku dan tolonglah aku untuk mendoakan mereka.