Bacaan: 1 Yohanes 4:19-21
Nats: “Jikalau seorang berkata: ”Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya” (1 Yohanes 4:20)
“Silakan menulis 3 nama temanmu yang paling sering membuatmu sedih, kecewa, atau marah.”, kata Kak Yusak saat katekisasi Madya. Betapa kagetnya Kak Yusak saat membaca kertas milik Lany. Urutan pertama tertulis Jessica. “Hhhmmm, mengapa Jessica, ya? Bukankah mereka bestie di Kelompok Madya”, tanya kak Yusak dalam hati.
Mengasihi! Tentu lebih berkesan ketika diwujudkan dalam perbuatan nyata, tidak hanya sekedar diucapkan. Kita bisa saja membagi-bagikan 100 kartu pembatas buku atau stiker yang bertuliskan “Aku mengasihimu” kepada seseorang atau beberapa orang. Namun belum tentu kita benar-benar mengasihinya. Kita bisa saja mengucapkan 10 kata “Aku mengasihi-Mu, Yesus” dalam sebuah doa kepada Tuhan, namun belum tentu kita benar-benar mengasihi-Nya.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama dalam perbuatan nyata. Misalnya: menolong anggota keluarga atau teman yang susah, menghibur yang sedih, rela berbagi makanan, atau mau bermain bersama tanpa membeda-bedakan suku atau agama.
“Apakah aku sudah mengasihi Tuhan dan sesamaku dengan benar?”
Yuk, cek sejenak dengan bertanya kepada sahabat kita: “Apakah aku orang yang paling membuatnya sedih/marah/jengkel?”
Doaku: “Tuhan, aku ingin mengasihi-Mu dan sahabatku dengan benar. Ajarilah aku ya, Tuhan dan tolonglah aku. Amin.”