Hikmat Sang Terang Dunia Khotbah Tutup Tahun 31 Desember 2024

16 December 2024

Tutup Tahun
Stola Putih

Bacaan 1: 1 Raja-raja 3 : 5 – 14
Mazmur: Mazmur 147 : 12 – 20
Bacaan 2: Yohanes 8 : 12 – 19
Bacaan 3:

Tema Liturgis: Damai Sejahtera di Antara Manusia yang Berkenan kepada-Nya
Tema Khotbah: Hikmat Sang Terang Dunia

Penjelasan Teks Bacaan:
(Tidak perlu dibaca di mimbar, cukup dibaca saat mempersiapkan khotbah)

1 Raja-raja 3 : 5 – 14
Allah menyatakan diri-Nya kepada Salomo di Gibeon melalui mimpi. Hal itu terjadi setelah Salomo mempersembahkan korban yang besar di gunung. Permintaan Salomo didasarkan pada kasih setia Allah, yang bersedia memberinya takhta, yaitu jabatan raja. Di satu sisi, Salomo menerima kebesaran rahmat Tuhan, namun di sisi lain ia menerima kenyataan bahwa dirinya masih muda. Itulah sebabnya Salomo memohon kepada Tuhan agar dia mempunyai pikiran yang jernih sehingga dapat membedakan yang baik dan yang jahat serta dapat menghakimi bangsa Israel dengan adil. Permintaan Salomo adalah “baik di mata Allah”. Karena Salomo tidak menghendaki umur panjang, kekayaan, dan nyawa musuh-musuhnya. Permintaan Salomo dianggap “baik di hadapan Allah” karena ia meminta hikmat untuk menilai hukum. Oleh karena itu, Allah memberikan kepada Salomo kemampuan mendengarkan dengan baik dan mendalam, sehingga ia dapat bekerja secara bijaksana. Permintaan Salomo merupakan permintaan yang datang dari hatinya. Keutamaan Salomo adalah hikmat, maka pengetahuan dan keadilan ada padanya. Salomo membutuhkan hikmat demi keadilan untuk mengatur kehidupan kerajaannya.

Yohanes 8 : 12 – 19
Dalam Yohanes 8:12, Tuhan Yesus bersabda: “Akulah terang dunia. Siapa pun yang mengikuti Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memperoleh terang yang hidup.” Dalam Yohanes 7:2, disebutkan bahwa kisah tersebut terjadi pada Hari Raya Pondok Daun. Makna perayaan Hari Raya Pondok Daun adalah pengucapan syukur umat Israel atas hasil panen. Pada perayaan itu, umat tinggal di dalam pondok daun sebagai peringatan akan zaman pengembaraan di padang gurun dari Mesir menuju tanah Kanaan. Perayaan Hari Raya Pondok Daun dilakukan selama tujuh hari. (Lih. Im. 23:36). Selama merayakan Hari Raya Pondok Daun, umat diperintahkan Allah untuk mempersembahkan korban api-apian, dan pada hari kedelapan umat diwajibkan mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan. Lalu di dalam Bait Allah, setiap menjelang malam, api di kandil dengan tujuh cabang dinyalakan sampai hari ke delapan. Kandil tersebut disebut dengan nama chanukah menorah. Di Bait Allah terdapat empat chanukah menorah yang cukup besar. Karena itu, ketika semua api dinyalakan di chanukah menorah, ruang Bait Allah menjadi terang benderang. Di saat puncak perayaan itulah, Tuhan Yesus berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa perkataan Tuhan Yesus ditempatkan dalam konteks liturgi hari raya Pondok Daun. Karena perkataan Tuhan Yesus tersebut ditempatkan dalam konteks liturgi hari raya Pondok Daun, maka pernyataan “Akulah terang dunia” diikuti dengan panggilan untuk mengikut Dia. Kata “mengikut” menggambarkan situasi seperti saat umat Israel yang berjalan mengikuti terang atau tiang api yang membimbing mereka di waktu gelap saat berjalan di padang gurun. Bagi umat Israel, Terang itu adalah Allah sendiri dalam tindakan-Nya, Allah yang memimpin mereka keluar dari perbudakan Mesir menuju tanah Perjanjian. Dengan demikian, Terang merupakan penyataan diri Allah sendiri untuk membebaskan umat-Nya. Itu sebabnya Yesus menyatakan bahwa Dialah Terang dunia.

Terang Allah telah terwujud nyata dalam diri Yesus. Ungkapan terang dunia merupakan bagian dari Akulah Dia. Pernyataan ini didasarkan pada asal diri-Nya dan tujuan hidup-Nya. Asal diri Yesus berada dalam persekutuan dengan Allah dengan tujuan untuk melaksanakan karya keselamatan Allah. Dengan demikian pernyataan Yesus tersebut telah memenuhi ketentuan hukum Taurat di Ulangan 19:15 tentang keabsahan suatu kesaksian, yaitu: “Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.” Sebab dalam kesaksian Yesus bersumber pada kebenaran bahwa Dia berasal dari Allah, di dalam Allah, dan bersama Allah.

Orang-orang Farisi mengajukan pertanyaan, “Dimanakah Bapa-Mu?” Pertanyaan ini merupakan pertanyaan atas ketidakmengertian mereka tentang hubungan Yesus yang esa dengan Allah (Ay. 19), selain itu juga dapat berarti sindiran mereka karena Yesus tidak memiliki bapak biologis, sehingga pertanyaan tersebut bertujuan untuk mempermalukan diri Yesus. Sikap yang tidak mampu mengerti dan sindiran yang sinis terhadap diri Yesus mencerminkan sikap umat yang tidak bersedia berjalan mengikuti Terang Allah yang telah mengejawantahkan diri-Nya dalam kehidupan Yesus. Mereka terhalang oleh kekerasan hati mereka dan pandangan mereka yang negatif terhadap Yesus.

Benang Merah Dua Bacaan:
Melalui pengalaman Raja Salomo, umat diajak untuk meminta hikmat yang menjadi bekal menjalani kehidupan, bukan meminta harta atau apa pun. Dengan hikmat dari Tuhan Yesus Sang Terang Dunia, umat dimampukan untuk menjalani kehidupan dengan penuh syukur dan sukacita.

Rancangan Khotbah: Bahasa Indonesia
(Ini hanyalah sebuah rancangan khotbah, silakan dikembangkan sesuai dengan konteks jemaat masing-masing)

Pendahuluan
Apakah yang akan saudara lakukan untuk mengakhiri tahun 2024 ini? Biasanya banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat di akhir tahun seperti ini, misalnya pesta kembang api, pesta Barberqu (BBQ), tukar kado, games, nonton konser, dan liburan ke luar kota. Itu adalah berbagai pilihan yang dapat dilakukan di akhir tahun ini. Itu adalah pilihan kegiatan bagi masyarakat yang mempunyai uang lebih, karena ada pula yang memilih untuk tetap bekerja keras untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Bagaimana dengan saudara, mau memilih yang mana? Ada kegiatan lain yang dapat dilakukan di akhir tahun seperti berdiam diri beberapa saat dan merenungkan perjalanan kehidupan yang telah kita lalui sepanjang tahun 2024 bersama dengan keluarga.

Jika kita mengingat perjalanan kehidupan di sepanjang tahun 2024, tentu banyak diwarnai dengan berbagai peristiwa kehidupan. Suka-duka, tawa-tangis, kesuksesan-kegagalan, mewarnai perjalanan tahun 2024. Kita juga mendapati betapa jalan yang kita lalui kadang begitu penuh liku, bahkan kadang terasa gelap, tanpa terang yang menerangi jalan hidup kita. Ternyata bukan hal yang mudah untuk melewati tahun 2024. Dalam perenungan kita di akhir tahun ini, kita dapat mengoreksi diri dalam menghadapi berbagai peristiwa kehidupan. Apakah kita hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri ataukah selalu mengandalkan kekuatan Tuhan Allah? Jika kita merasakan beratnya menghadapi berbagai peristiwa kehidupan di tahun 2024 adalah baik jika di akhir tahun ini, kita memperbarui semangat untuk mengandalkan Tuhan Allah dalam kehidupan kita. Ini adalah modal kita memasuki tahun 2025.

Isi
Relasi dengan Tuhan Allah perlu terus dibangun di dalam kita menapaki perjalanan kehidupan. Untuk itu mari kita belajar dari Salomo. Relasi Salomo dengan Tuhan Allah dibangun dengan baik. Relasinya itu nampak dari tindakan Salomo yang mempersembahkan korban dan permohonan yang ia sampaikan kepada Tuhan Allah. Ia membutuhkan Tuhan Allah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya memimpin bangsa Israel. Itulah sebabnya Salomo memohon kepada Tuhan agar dia mempunyai pikiran yang jernih sehingga dapat membedakan yang baik dan yang jahat serta dapat menghakimi bangsa Israel dengan adil. Permintaan Salomo adalah “baik di mata Allah”, karena ia tidak menghendaki umur panjang, kekayaan, dan nyawa musuh-musuhnya. Permintaan Salomo dianggap “baik di hadapan Allah” karena ia meminta hikmat untuk menilai hukum.

Oleh karena itu, Allah memberikan kepada Salomo kemampuan mendengarkan yang baik dan mendalam, sehingga ia dapat bekerja secara bijaksana. Permintaan Salomo merupakan permintaan yang datang dari hatinya. Keutamaan Salomo adalah hikmat, maka pengetahuan dan keadilan ada padanya. Salomo membutuhkan hikmat demi keadilan untuk mengatur kehidupan kerajaannya.

Hikmat adalah jalan terang yang datangnya dari Tuhan Allah, karena memampukan umat menghadapai setiap dinamika kehidupan. Hal itu kita peroleh dalam diri Tuhan Yesus yang adalah terang dunia. Tuhan Yesus menyatakan, “Akulah terang dunia” diikuti dengan panggilan untuk mengikut Dia. Kata “mengikut” menggambarkan situasi seperti saat umat Israel yang berjalan mengikuti terang atau tiang api yang membimbing mereka di waktu gelap saat berjalan di padang gurun. Bagi umat Israel, Terang itu adalah Allah sendiri dalam tindakan-Nya, sehingga Allah yang memimpin mereka keluar dari perbudakan Mesir menuju tanah Perjanjian. Dengan demikian, Terang merupakan penyataan diri Allah sendiri untuk membebaskan umat-Nya. Itu sebabnya Yesus menyatakan bahwa Dialah Terang dunia.

Terang Allah telah terwujud nyata dalam diri Yesus. Ungkapan terang dunia merupakan bagian dari Akulah Dia. Pernyataan ini didasarkan pada asal diri-Nya dan tujuan hidup-Nya. Asal diri Yesus berada dalam persekutuan dengan Allah dengan tujuan untuk melaksanakan karya keselamatan Allah. Namun demikian, orang-orang Farisi tidak mengerti dan bersikap sinis terhadap Tuhan Yesus. Sikap yang tidak mampu mengerti dan sindiran yang sinis terhadap diri Yesus mencerminkan sikap umat yang tidak bersedia berjalan mengikuti Terang Allah yang telah mengejawantahkan diri-Nya dalam kehidupan Yesus. Mereka terhalang oleh kekerasan hati mereka dan pandangan mereka yang negatif.

Penutup
Ada banyak pengalaman hidup yang seringkali menempatkan kehidupan kita berada di dalam kegelapan, misalnya seperti ketika kita mengalami sakit dan penderitaan, kegagalan, dan keputusasaan, juga ketika yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Namun saat ini, kita disadarkan untuk selalu sadar dan kembali mengandalkan Tuhan Allah Sang Sumber Hikmat. Hikmat adalah jalan terang yang datangnya dari Tuhan Allah, karena memampukan kita menghadapai setiap dinamika kehidupan. Hal itu kita peroleh dalam diri Tuhan Yesus yang adalah terang dunia. Realitas kegelapan hidup tersebut menyadarkan kita pentingnya selalu dipandu oleh Sang Terang dalam melanjutkan kehidupan. Hanya dengan berjalan dalam terang Tuhan, maka kita mempunyai hikmat yang benar, yang bersumber dari Tuhan Allah. Amin. [SWT].

 

Pujian: KJ. 405  Kaulah, Ya Tuhan Surya Hidupku

Rancangan Khotbah: Basa Jawi
(Punika namung rancangan khotbah, saged dipun kembangaken miturut konteks pasamuwan piyambak)

Pambuka
Punapa ingkang badhe bapak, ibu lan para sedherek tindakaken kangge mungkasi taun 2024 punika? Kathah kegiatan ingkang saged dipun tindakaken masyarakat ing pungkasaning taun punika, contonipun pesta kembang api, pesta Barberqu (BBQ), tukar kado, games, ningali konser, lan liburan ing papan sanes. Kegiatan-kegiatan punika ingkang saged dipun lampahi ing pungkasaning taun punika. Punika kegiatan ingkang saged dipun tindakaken dening masyarakat ingkang kagungan arta. Kados pundi kaliyan kita, badhe milih ingkang pundi? Wonten kegiatan sanes ingkang saged dipun tindakaken ing pungkasaning taun punika, inggih punika mendel sawetawis wekdal lan ngraosaken lampahing gesang kita sadangunipun taun 2024 sesarengan kaliyan brayat kita.

Menawi kita enget lampahing gesang kita sadangunipun taun 2024 kathah sanget prastawa-prastawa ingkang kita raosaken ing pigesangan. Kabingahan-kasisahan, nggujeng-mular, kasil-mboten kasil, kelampahan ing taun 2024. Kita ugi manggihi, saestu margi ingkang kita langkungi kathah ingkang rumpil, peteng dhedet, tanpa pepadhang ingkang madhangi margining gesang kita. Nyatanipun sanes prekawis ingkang gampil nglangkungi taun 2024. Anggen kita sami reraosan ing pungkasaning taun punika, kita saged niti pirsa malih kados pundi anggen kita ngadepi prekawis-prekawis ing pigesangan kita. Punapa kita namung ngandelaken kakiyatan kita piyambak utawi tansah ngandelaken kakiyatan saking Gusti Allah? Menawi kita raosaken awratipun ngadepi kathahing prastawa gesang ing taun 2024, sae menawi ing pungkasan taun punika kita ngenggalaken semangat kita, gesang tansah ngandelaken Gusti Allah, punika minangka sanggu kita lumebet ing taun 2025.

Isi
Pasrawungan kita kaliyan Gusti Allah kedah kawangun ing salebeting kita nglampahi gesang. Mila saking punika, mangga kita sami sinau saking Prabu Soleman. Pasrawunganipun Soleman kaliyan Gusti Allah kawangun kanthi sae. Pasrawungan punika ketingal saking pisungsung korban lan panyuwunanipun Prabu Soleman ingkang kaaturaken dhumateng Gusti Allah. Soleman mbetahaken Gusti Allah kangge nglampahi tugas lan tanggel jawabipun mimpin bangsa Israel. Mila piyambakipun nyuwun dhumateng Gusti Allah supados kaparingan pikiran ingkang padhang satemah saged mbentenaken ingkang sae lan ingkang awon, sarta dados hakim ingkang adil kangge bangsa Israel. Panyuwunipun Soleman punika sae miturut Gusti Allah. Awit Soleman mboten nyuwun yuswa panjang, raja brana, lan nyawanipun mengsah. Panyuwunipun punika sae awit Soleman nyuwun kawicaksanan ing bab mbiji hukum/ pranataning negari.

Mila saking punika Gusti Allah paring kasagedan dhateng Soleman kangge mirengaken kanthi sae lan lebet, satemah piyambakipun saged nyambut damel kanthi wicaksana. Panyuwunipun Soleman punika panyuwunan ingkang medal saking manahipun. Prekawis ingkang utami kangge Soleman, inggih punika kawicaksanan, milanipun pangertosan lan kaadilan wonten ing dhirinipun. Soleman mbetahaken kawicaksanan supados saged tumindak adil kangge ngatur gesanging krajan.

Kawicaksanan punika margining pepadhang saking Gusti Allah, amargi srana kawicaksanan, umat saged ngadepi prastawaning gesang. Prekawis punika saged kita panggihaken wonten ing Gusti Yesus minangka pepadhaning jagad. Gusti Yesus dhawuh, “Aku iki Pepadhanging Jagad”, kasambung kaliyan timbalan ndherek Panjenenganipun. Tembung “ngetut-buri” nggambaraken kawontenan kados bangsa Israel ingkang lumampah ngetutaken pepadhang utawi tugu geni ingkang madhangi ing wanci dalu, rikala lumampah ing ara-ara samun. Kangge bangsa Israel, pepadhang punika pakaryanipun Gusti Allah, satemah Gusti Allah piyambak ingkang ngluwari bangsa Israel saking pangawulan ing Mesir tumuju tanah Prajanjian. Kanthi mekaten, pepadhang punika minangka pakaryanipun Gusti Allah piyambak kangge ngluwari umat-Ipun. Mila saking punika Gusti Yesus dhawuh bilih Panjenenganipun punika Pepadhanging Jagad.

Pepadhangipun Gusti Allah kawujudaken kanthi nyata wonten ing Gusti Yesus. Pepadhanging jagad minangka perangan saking “Aku iki”. Prekawis punika kadhasaran saking asal lan tujuan gesang-Ipun. Asalipun Gusti Yesus punika wonten ing patunggilan kaliyan Gusti Allah kanthi tujuan mujudaken pakaryan kawilujungan saking Gusti Allah. Nanging para tiyang Farisi mboten mangertos lan sinis dhumateng Gusti Yesus. Punika nggambaraken umat ingkang mboten purun mlampah ngetutaken pepadhanging Allah ingkang ngejawanthah wonten ing Gusti Yesus. Para tiyang Farisi punika kaalang-alang kaliyan wangkoting manah lan pemanggihipun piyambak ingkang awon.

Panutup
Kathah pengalaman gesang ingkang mapanaken gesang kita wonten ing pepeteng, contonipun rikala kita ngalami sakit lan kasangsaran, mboten kasil lan semplah, ugi pangajeng-ajeng ingkang mboten sami kaliyan kasunyatan. Nanging ing wekdal punika, kita dipun engetaken supados sadar lan wangsul malih dhumateng Gusti. Kita tansah ngandelaken Gusti Allah minangka sumbering kawicaksanan ing salebeting gesang kita. Kawicaksanan punika margining pepadhang ingkang asalipun saking Gusti Allah. Srana pepadangipun Gusti punika kita saged kiyat ngadepi sedaya prastawaning gesang. Kita saged pikantuk pitulungan saking Gusti Yesus minangka pepadhanging jagad. Kasunyatan petenging gesang punika nyadaraken kita pentingipun dipun kanthi kaliyan Sang Pepadhang ing salebeting nglajengaken gesang. Namung srana mlampah ing pepadhang, kita kagungan kawicaksanan ingkang sumberipun saking Gusti Allah. Amin. [SWT].

 

Pamuji: KPJ. 101  Allah Kang Dados Pepadhang

Renungan Harian

Renungan Harian Anak