Kenaikan Yesus Ke Sorga/ Pembukaan Bulan Kesaksian dan Pelayanan
Stola Putih
Bacaan 1 : Kisah Para Rasul 1 : 1 – 11
Bacaan 2 : Efesus 1 : 15 – 23
Bacaan 3 : Lukas 24 : 44 – 53
Tema Liturgis : Merayakan Hidup Dengan Bersyukur
Tema Khotbah: Masih Ada Waktu
KETERANGAN BACAAN
(Tidak perlu dibaca di mimbar, cukup dibaca saat mempersiapkan khotbah)
Kisah Para Rasul 1 : 1 – 11
Kesaksian Lukas dalam teks ini menarasikan tentang kesaksian kenaikan Yesus ke surga. Yang diawali tentang penampakan Tuhan Yesus kepada para murid selama empat puluh hari. Bahkan saat Yesus melarang para murid meninggalkan Yerusalem (ayat 4), para murid merespon dengan bertanya tentang restorasi Israel (ayat 6). Sepertinya kerangka pikir para murid saat itu masih menganggap bahwa Yesus sebagai Mesias-Raja yang akan mengembalikan kejayaan Israel di tengah tekanan penjajahan Romawi. Lalu, Yesus berpesan bahwa para murid akan menerima kuasa, jika Roh Kudus turun di atas para murid dan mereka akan menjadi saksi (ayat 8). Wilayah Yerusalem dan Yudea, merupakan symbol tempat dimana banyak orang sudah percaya Allah tapi hidup keagamaannya tidak jauh berbeda dengan orang pada umumnya. Sedangkan, Samaria dan seluruh bumi, symbol dimana kesaksian disampaikan kepada banyak orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
Efesus 1 : 15 – 23
Pada bagian pembuka surat Paulus selalu diawali dengan salam yang didalamnya terdapat doa dan harapan Rasul Paulus. Surat ini ditulis Paulus untuk komunitas Kristen dengan tujuan memberi penekanan bahwa mereka adalah gereja-persekutuan orang-orang percaya, yang dipanggil keluar untuk bersaksi dan melayani. Oleh karena itu, untuk bisa melakukan hal tersebut diperlukan kesatuan orang percaya yang telah mendapat anugrah dan pengorbanan sang Kristus. pertanyaan mendasar, bagaimana kita sebagai “gereja” hidup? Dalam teks hari ini, Paulus yang telah mendengar kesaksian iman jemaat tentang Tuhan Yesus dan kasih jemaat kepada semua orang, membuat Paulus selalu bersyukur dan berdoa untuk jemaat supaya mengenal Allah dengan benar (ayat 15-17).
Lukas 24 : 44 – 53
Teks bacaan hari ini berkisah tentang penampakan diri Tuhan Yesus kepada para murid dan dilanjutkan sampai pada kisah kenaikan Yesus ke surga. Dalam bacaan, ada dua hal yang menjadi penekanan, pertama: Yesus ingin memberi semangat dan harapan bagi para murid, pasca Yesus di salib. Para murid takut, hilang harapan dan bersembunyi. Kedua, menekankan tentang pengenapan kehadiran Kristus sebagai Mesias harus mengalami penderitaan dan bangkit lagi. Maka Tugas para murid : memberitakan warta tentang pertobatan dan pengampunan dosa untuk seluruh bangsa. Akhirnya, Berkat diberikan Tuhan Yesus saat naik ke surga itulah yang memberikan kekuatan dan harapan.
Benang Merah Tiga Bacaan
Panggilan hidup orang Kristen yang paling mendasar adalah bersaksi dan melayani di tengah-tengah kehidupan di dunia. Sekalipun, seringkali mengalami tantangan, pergumulan, bahkan sampai ancaman yang bisa membuat ragu, putus asa, bahkan takut. Namun, pengorbanan Tuhan Yesus mampu memberi semangat untuk meneladaniNya dan BerkatNya menjadi sumber kekuatan di dalam hidup. Pertanyaannya : Apa dan Bagaimana wujud kesaksian yang nyata dalam hidup kita ?
RANCANGAN KHOTBAH : Bahasa Indonesia
(Ini hanya sebuah rancangan; bisa dikembangkan sesuai konteks jemaat)
Pendahuluan
Bapak, ibu, dan Saudara/I yang terkasih dalam Tuhan Yesus,
Jika kita ditanya, apa yang membuat kita bahagia/sukacita ? tentu jawabannya banyak hal. Ingat kisah seorang pemuda yang sedang jatuh cinta tiba-tiba berubah sangat rajin. Segala pekerjaan dilakukan dengan sukacita tanpa lelah. Tidak seperti sebelumnya, malas. Saat ditanya, apa yang membuat ybs berubah dan bergairah? Dengan penuh semangat dan senyum, ybs menjawab, ia harus melakukan kebiasaan barunya sebagai persiapan, jika menikah dengan gadis yang dicintainya. Ia ingin memberi yang terbaik untuk kekasihnya. Begitu juga semangat dalam bacaan hari ini, untuk memberi yang terbaik.
Isi
Bersaksi atau menjadi saksi bukanlah hal yang mudah dan menyenangkan. Banyak orang menghindar untuk diminta menjadi saksi suatu perkara, karena akan merasa repot dan susah jika bertemu dengan pihak-pihak yang bertentangan. Pergumulan ini juga yang mungkin kita alami sebagai orang Kristen, yang dipanggil untuk bersaksi tentang karya kasih Tuhan Yesus dalam hidup. Berdasar bacaan hari ini ada beberapa hal yang menarik untuk direnungkan bersama :
- Panggilan Hidup
Kesaksian Lukas tentang panggilan hidup bersaksi, juga berlaku bagi kita yang hidup saat ini. Kita adalah saksi Kristus ditengah dunia yang mengalami berbagai macam persoalan dan tantangan. Ada dua hal yang mendasar yang menjadi panggilan hidup kesaksian kita yaitu : satu, sikap hidup sebagai orang Kristen sesuai dengan firmanNya. Kedua, warta kasih Allah bisa dirasakan oleh sesama. Jika dihubungkan dengan waktu yang ada, maka kehidupan kita di dunia ini terbatas. Dalam Alkitab, waktu bisa diterjemahkan dengan kata cronos dan kairos. Cronos atau kronologi, adalah waktu yang berjalan dan tidak bisa kembali. Maka, saat panggilan hidup sebagai saksi Kristus ini kita lewatkan maka kita akan menyesal. Kairos adalah waktu Tuhan, dimana kita tidak tahu Allah akan memanggil kita kembali kepadaNya. Jadi, saat masih ada waktu maka dengarkanlah panggilan hidup kita untuk bersaksi dan melayani Tuhan. - Pergumulan dan Tantangan
Mensaksikan hidup iman Kristen bukanlah hal yang mudah, tapi penuh tantangan dan dinamika dalam hidup. Ingat seperti para murid, yang sempat mengalami ketakutan, ragu, dan bahkan mengalami putus harapan. Mungkin kita juga pernah mengalami pergumulan iman, seperti hal tersebut. Pertanyaannya, bagaimana komitmen kita untuk mewujudnyatakan kesaksian iman dalam hidup? - Hidup Syukur dan Sukacita
Ukuran rasa syukur dan sukacita setiap orang berbeda-beda. Pada umumnya, ukuran syukur dan sukacita diukur karena berlimpahnya materi dan tercapainya target karier dalam hidup. Hal ini berbeda dengan teladan Paulus, bahwa kesatuan orang percaya yang telah mendapat anugrah dan pengorbanan sang Kristus dengan tetap berpegang pada iman itulah yang membuat Paulus bersyukur dan tetap mendoakan Jemaat di dalam doa. Maka, rasa syukur dan sukacita dalam kesaksian iman kita adalah saat kita mau memberikan yang terbaik bagi Allah. Ingat, seperti kisah di awal tentang perubahan sikap pemuda yang ingin memberikan yang terbaik bagi calon pasangan hidupnya. Selama masih ada waktu, maka pemuda tersebut melakukan yang terbaik. Begitu juga bagaimana sikap hidup kita yang penuh dengan rasa syukur mengubahkan hidup kita, mungkin diawal penuh dengan keluhan, putusasa, atau kesedihan. Saat ini, diubahkan dengan penuh syukur, sukacita, dan bahagia karena kita telah mempercayakan hidup kita pada kasih Allah.
Berangkat dari tiga hal tersebut di atas, kiranya kita dalam menyongsong Pentakosta dan bersyukur dengan Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, semakin menyemangati dan memantapkan langkah kita dalam mewujudkan komitmen hidup dalam bersaksi dan melayani Tuhan. Masih ada waktu untuk mewujudkan syukur dengan bersaksi dan melayani, sehingga waktu-waktu yang kita pergunakan saat ini menjadi lebih bijaksana.
Penutup
Dalam menghayati dan melaksanakan bulan kesaksian Pelayanan tahun 2018 ini kiranya kita ingat :
- Kenaikan Tuhan Yesus ke surga, menjadi kesempatan kita untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan melakukan tugas dan panggilan hidup yang melekat sebagai pengikut Kristus adalah bersaksi dan melayani
- Banyak pergumulan dan tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan kesaksian iman di dalam Tuhan Yesus
- Rasa Syukur dan sukacita di dalam Tuhanlah yang membuat komitment dalam mewujudkan kesaksian dengan tidak berputus asa dan membawa perubahan sikap dalam hidup
Nyanyian: KJ. 432 : 1, 2
—
RANCANGAN KHOTBAH: Basa Jawi
Pambuka
Bapa, Ibu, lan para sederek ingkang kinasih dening Gusti Yesus,
Bilih kita dipun tangleti, punapa ingkang ndadosaken raos bingah ing manah kita? Temtu, jawabanipun katha sanget. Kula inget, cariyos bab pemuda ingkang raos tresna dumateng pacaripun, lajeng sikap gesangipun berubah dados rajin sanget. Sedaya pendamelan dipun lampahi kanthi kebak bingah lan mboten raos sayah. Mboten kados ingkang sakderengipun, males. Lajeng wonten ingkang tanglet, punapa ingkang dadosaken berubah lan semangat? Piyambakipun njawab kanthi semangat lan mesem, aku kudu nglakoni kebiasaan anyar kanggo persiapan, menawa kawin karo pacarku sing dak tresnani. Piyambakipun kepingin maringi ingkang paling sae kangge pacaripun. Mekaten ugi semangat ing waosan kita dinten punika, supados tansah paring ingkang paling sae.
Isi
Paring paseksi punika temtu sanes bab ingkang gampil dan bingahaken. Katha tiyang ingkang mboten purun dados seksi utawi paring paseksi bab perkawis tertentu, amargi ngraosaken repot dan susah bilih mangke ketemu kaliyan pihak sanes ingkang berseteru utawi beda pandangan. Persoalan punika ugi ingkang asring kita raosaken gesang dados tiyang Kristen, ingkang dipun timbali supados saget paring paseksi bab karyanipun sih katresnanipun Gusti Yesus wonten ing gesang. Adedasar waosan kita dinten punika, wonten perkawis ingkang menarik ingkang saget kita raosaken lan gilut sesarengan :
- Timbalan Gesang
Lukas paring paseksi bab timbalan ing gesang punika paring paseksi, ugi kangge kita ingkang gesang ing jaman punika. Kita punika para seksinipun Gusti Yesus ing ndonya ingkang ngalami katha perkawis persoalan lan tantangan. Wonten kale perkawis dasar ingkang dados timbalan gesang kita, inggih punika: satunggal, sikap gesang kita dados tiyang Kristen kedah saget mlampah kados punapa ingkang dados sabdanipun Gusti. Kale, pawartos sih katresnanipun Gusti Allah saget dipun raosaken kaliyan tiyang sanes. Bilih kita hubungaken kaliyan wekdal ingkang wonten ing gesang, gesang kita ing ndonya punika wonten watesipun. Ing Kitab Suci, wekdal punika saget dipun artos kronos lan Kairos. Kronos utawi kronologi, punika wekdal ingkang kalampahan lan mboten saget wangsul malih. Saking punika, bilih kita dipun timbali dados seksinipun Gusti Yesus lajeng kita mboten kersa temtu kita gelo sanget. Lajeng Kairos punika wekdal kagunganipun Gusti Allah, kita mboten mangertos kapan Gusti Allah bade nimbali kita wangsul ing kematian. Saking punika, bilih dinten punika taksih wonten wekdal kangge kita sami mireng timbalan ing gesang kita supados saget ngeladosi Gusti lan paring paseksi ingkang nyata ing gesang. - Pergumulan dan Tantangan
Paring paseksi gesang iman Kristen temtu mboten bab ingkang gampil, nanging katha tantangan lan dinamika wonten ing gesang. Inget para sakabat, ingkang ngraosaken ajrih, ragu, lan ugi putus pangajeng-ajengipun. Kita ugi, temtu nate ngalami pergumulan iman , kados mekaten. Pitakenanipun, kadospundi komitmen kita kangge wujudaken paseksi iman wonten ing gesang ? - Gesang Kanthi Raos Syukur Lan Bingah
Ukuran raos syukur lan raos kabingahan saben tiyang punika benten. Ing umumipun, ukuran raos syukur lan bingah punika dipun ukur kaliyan kathaipun materi lan capaian jabatan ingakang dipun ngadahi ing gesang. Ukuran punika, benten kaliyan ingkang tuladhanipun Rasul Paulus, bilih satunggalipun tiyang pitados ingkang sampun nampi sih rahmatipun Gusti arupi pangurbananipun Gusti Yesus kanthi tetep teguh ing iman, punika ingkang ndadosaken Paulus raos bingah lan tetep dedongga kangge pasamuwanipun Gusti. Saking mekaten, raos syukur lan bingah wonten ing paseksi iman kita punika inggih wekdal kita saget ngaturaken ingkang paling sae kagem Gusti Allah. Inget, cariyos ing wiwitan bab perubahan sikap pemuda ingkang kepingin maringaken ingkang paling sae dumateng calon istripun. Mumpung taksih wonten wekdal, pemuda punika bade nindakaken ingkang paling sae. Mekaten ugi, kadospundi sikap gesang kita ingkang kebak raos syukur punika saget mbeta perubahan ing gesang kita, ingkang wiwitan wonten raos sesambatan, lungkrah, lan sedih. Sakpunika, saget dipun ubah kanthi raos syukur, bingah, lan sukarena amargi kita sampun pitados lan masrahaken gesang kita dumateng sih katresnanipun Gusti Allah.
Saking tigang perkawis punika, mugi kita saget mapag Pentakosta lan saget tansah ngraosaken syukur ing wekdal mekratipun Gusti Yesus ing Suwarga, sedaya punika supados saget paring semangat lan mantepaken langkah kita wonten ing wujudaken komitmen paring paseksi ingkang nyata lan saget lelados ing kebun angguripun Gusti ing gesang. Taksih wonten wekdal kangge kita wujudaken raos syukur kanthi paring paseksi lan lelados, supados wekdal-wekdal ingkang kita ginakaken punika luwih wijaksana.
Panutup
Kanthi penghayatan lan nglampahi wulan Paseksi lan Peladosan tahun 2018 punika mugi kita inget :
- Mekratipun Gusti Yesus dateng swarga, dadosaken kesempatan kita kangge memanfaatkan wekdal ingkang wonten kangge nglampahi tugas lan tanggel jawab ing gesang dados para muridipun Gusti Yesus kathi paring paseksi lan lelados
- Katha pergumulan lan tantangan ingkang kita adepi angenipun wujudaken paseksi iman ing Gusti Yesus
- Raos syukur lan bingah punika wonten ing Gusti Yesus, ingkang sampun dadosaken kita ngadah janji wujudaken paseksi kathi semangat lan mboten putus asa ugi saget mbeta perubahan ing gesang
Pamuji: KPK. 143