Hadirkan Terang di Tengah Keprihatinan! Seruan Pastoral Bagi Warga Greja Kristen Jawi Wetan

9 December 2025

Salam damai sejahtera bagi seluruh umat di masa Advent yang penuh penantian.

Semula Tuhan Allah menciptakan dunia beserta segala isinya dalam keindahan yang harmonis. Bintang di angkasa, tetumbuhan, manusia, hewan, hingga butir pasir di laut, Tuhan ciptakan dalam kondisi yang sangat baik (Kejadian 1:31). Namun sayangnya, manusia yang rakus dan memiliki keinginan berlebih untuk menguasai dan mendominasi alam, justru merusak tatanan ciptaan-Nya. Alhasil bumi, rumah bersama yang Tuhan ciptakan dalam kondisi baik, kini berduka, menangis, dan bersama mengeluh dalam kerusakan dan kepedihan mendalam akibat dosa manusia (Roma 8:22).

Sebagai pengikut Yesus Kristus, sudah selayaknya kita memohon ampun dalam semangat pertobatan atas keegoisan kita yang mendaku diri sebagai mahkota ciptaan. Sebab bumi dan segala isinya merupakan kepunyaan Tuhan (Maz 24:1). Manusia hanyalah sang penatalayan yang harus menjaga dan merawatnya dengan penuh tanggung jawab!

Saudara-saudari yang terkasih, di penghujung tahun 2025 kita menyaksikan dan mengalami ngerinya bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menghancurkan kehidupan saudara-saudari kita di Aceh, Sumatera, dan berbagai wilayah lain di Indonesia. Bersama dengan keprihatinan tersebut, mari mengingat bahwa Natal merupakan panggilan untuk memperkuat komitmen dalam menjaga ciptaan-Nya dan menolong korban bencana. Ingatlah bahwa kelahiran Kristus Yesus Sang Juruselamat justru terjadi di kandang sederhana, di tengah dunia yang bergolak dalam derita.

Panggilan untuk beraksi

  • Maka, mari merayakan natal dengan kerendahan hati, dalam empati, dan refleksi yang mendalam terhadap kisah nyata anak yang kehilangan ayah dan ibu yang hanyut terbawa arus, duka orang tua yang kehilangan anak yang terkubur puing reruntuhan, serta doa permohonan pertolongan kepada Sang Roh Penghibur bagi ribuan korban bencana yang tersungkur dalam kepedihan dan trauma.
  • Mari menahan diri dari merayakan natal secara berlebihan, sebab natal bukanlah ajang pamer kemewahan, performa, penampilan, dan konsumsi tanpa batas; natal juga bukan piranti politik untuk mempropagandakan kepentingan sektarian tertentu, melainkan momen untuk mewujudkan kasih, mempertebal empati, dan menghadirkan kepedulian sosial.
  • Secara intergenerasional, mari berpartisipasi dalam gerakan kepedulian dengan cara: Membangun sikap keugaharian dalam hidup keseharian. Mempersembahkan waktu, tenaga, uang, dan sumber daya lain demi kehidupan yang bermartabat dan berkeadilan ekologis.Menghentikan penggunaan botol air dalam kemasan. Mengadakan aksi natal demi solidaritas bagi korban. Mendoakan para relawan. Mengecam ketidakadilan dan ketamakan ekologis yang dilakukan oleh korporasi dan segelintir orang demi sekadar mereguk keuntungan. Menolak laku destruksi atau kejahatan pemusnahan lingkungan hidup secara massal (ekocida).
  • Sebagai wujud solidaritas, Greja Kristen Jawi Wetan melalui Tanggul Bencana Majelis Agung telah mengirimkan bantuan dua ton beras ke Sumatera, selain juga mengirim relawan dan mendukung korban erupsi Semeru. Bagi umat yang rindu untuk mempersembahkan aksi natal/mendonasikan uang bagi korban bencana, sila secara langsung mengkoordinasikannya bersama Pokja Tanggul Bencana di masing-masing Majelis Daerah.

Melalui anugerah cinta kasih-Nya, kiranya kita bersinar sebagai  lilin yang bercahaya, merengkuh bumi yang rusak, bersemangat memperbaiki, dan menghadirkan kasih Allah yang begitu besar akan dunia melalui kesetiaan untuk ngetut wingking Gusti Yesus Kristus dalam mengupayakan keselamatan seluruh ciptaan (Yoh 3:16-17). Kiranya damai, harapan, dan semangat kepedulian terus bertumbuh di tengah persekutuan kita. Tuhan memberkati. Amin.

Seruan Pastoral bagi Warga GKJW : Hadirkan Terang di Tengah Keprihatinan! dapat dibaca di bawah ini dan diunduh di sini

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak