Beberapa minggu belakangan ini, Greja Kristen Jawi Wetan telah melakukan upaya social maupun physichal distancing ini dengan jalan mengubah cara beribadah. Ibadah yang biasanya dilakukan bersama-sama di gedung gereja kini diubah menjadi ibadah yang dilaksanakan di rumah masing-masing bersama keluarga. Inilah yang secara teologis dikenal dengan istilah “Gereja kecil” atau “Ecclesiola in Ecclesia” (yakni keluarga yang merupakan gereja kecil yang menjadi bagian dari gereja besar).
Melanjutkan semangat dan gerakan ecclesiola in ecclesia ini, marilah sekarang kita mempersiapkan Perayaan Paskah juga dengan cara yang berbeda, yakni dengan “Communio in Ecclesiola”, atau Perayaan Perjamuan Kudus Paskah yang dilaksanakan di rumah masing-masing bersama keluarga.
Keadaan hampir serupa dialami gereja-gereja pada abad ke-14. Pada saat itu terjadi pandemi “Black Death” yang menewaskan dua pertiga populasi di Eropa. Tidak ada jemaat Kristen yang berani keluar rumah saat itu sehingga perjamuan kudus dilaksanakan dengan cara pengiriman hosti (roti) yang telah didoakan ke rumah-rumah warga jemaat oleh para diakon.
Sama sekali tidak ada ritual ibadah yang dipimpin oleh seorang imam di rumah sebab yang dilakukan gereja melalui para diakon hanyalah sekedar membagikan roti yang telah didoakan. Meski hanya itu, namun secuil roti tersebut mampu mengobarkan semangat persekutuan antara umat dengan Tuhannya, juga rasa keterkaitan yang erat antara umat dengan gerejanya.
GKJW meneladan cara-cara yang diwariskan gereja berabad-abad selama ini, khususnya dalam rangka kita menyambut sukacita Hari Raya Paskah. Bukan meniadakan, juga bukan menunda perayaan, sebab itu akan membuat makna Paskah menjadi hambar. Akan tetapi dengan bijak tetap merayakannya dengan cara yang aman, sekali lagi demi kemuliaan nama Tuhan.
Ditengah upaya kita memutus rantai penyebaran Virus Corona, marilah kita juga dengan penuh kekhidmatan mempersiapkan diri dalam menyambut Hari Raya Paskah. Ibadah atau persekutuan dengan Tuhan TIDAK DITIADAKAN, namun dilaksanakan dengan cara yang berbeda. Memang tidak sepatutnyalah kita meniadakan ibadah, sebab persekutuan dengan Tuhan adalah nafas kehidupan orang beriman.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perjamuan Kudus Paskah 2020 dapat diunduh disini
Musik latar: III. Finale: Slowly by Dee Yan-Key