Bacaan : Keluaran 20 : 1 – 21 | Pujian: KJ 406
Nats: “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.” [ayat 2]
Peraturan (hukum) menjadi penting dan berguna ketika peraturan itu bertujuan untuk mendatangkan hal yang baik (berdampak positif), baik saat peraturan itu dilakukan maupun hingga masa yang akan datang. Demikian juga halnya dengan Firman Tuhan yang kita baca dalam perikop ini. Firman Tuhan menjadi sangat penting karena di dalamnya berisi tentang peraturan (pedoman praktis) yang dapat menuntun dan menerangi hidup umatNya, yang jika dilakukan ada kemandirian (keberlangsungan hidup) dan jika tidak dilakukan akibatnya adalah hidup yang berantakan, kehancuran dan kematian.
Akan tetapi, umat Tuhan tidak dapat melakukan dan menghidupi Firman Tuhan jika hanya mengandalkan kekuatan dirinya sendiri. Manusia sudah berdosa dan mewarisi tabiat keberdosaan di dalam kedagingan, sehingga manusia akan sulit mandiri di hadapan Tuhan jika tidak ditolong oleh kuasa Tuhan itu sendiri. Karena itulah, Tuhan Yesus sebagai Firman Tuhan yang Hidup dan berkuasa telah menjadi daging dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (bnd. Filipi 2:7). Mengapa menjadi sama dengan manusia? Supaya kita, manusia yang telah berdosa dapat melihat kuasaNya; supaya kita dapat berjalan dalam Jalan Kebenaran karena sudah dibenarkan, supaya kita dapat bertahan (mandiri) dalam menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan hidup.
Tuhan Yesus sudah memberikan bukti dan kepastian bahwa hanya di dalam Dialah ada kuasa yang mampu manaklukkan seluruh isi dunia ini. Kuasa apapun yang ada di bumi ini telah tunduk dan takluk kepadaNya. Karena itu orang-orang percaya sebagai umat kepunyaanNya haruslah senantiasa bergantung dan bersandar pada kuasa FirmanNya. FirmanNya harus menjadi kesukaan, baik siang dan malam supaya kita bersukacita. FirmanNya harus menjadi yang terutama, karena di dalam setiap Firman Tuhan yang kita renungkan ada kekuatan baru yang berkuasa menolong kita, menjadikan kita mandiri menjalani kehidupan yang penuh pengharapan setiap hari. Mari mencintai FirmanNya, karena di dalamnya ada Kuasa yang nyata. Amin. [Dee]
“Siapa mencintai hidup, dia mencintai dan mentaati hukum.”