Tuhan Marah?

21 September 2017

Bacaan: Nahum 1:1,14 – 2:2   I   Pujian: KJ 438:1,2,3,4.
Nats:
“Tidak akan ada lagi keturunan dengan namamu.” (ayat 14a).

Anda pernah marah? Orang marah tentu ada alasan dan sebab-sebabnya. Anda pernah dimarahi? Orang dimarahi juga ada alasan-alasannya. Anda lebih sering marah atau dimarahi? Ada banyak ragam wujud kemarahan, baik yang marah maupun yang dimarahi, yakni dengan menggunakan kata-kata hujatan sampai dengan melakukan pembunuhan.

Masyarakat Jawa mengenal ungkapan: ‘Dadi dalan emoh ngambah, dadi godhong emoh nyuwek, dadi banyu emoh nyawuk’, artinya: Jadi jalan tidak mau melewati, jadi daun tidak mau menggunakannya, jadi air tidak mau mengambilnya. Ungkapan tersebut menggambarkan kemarahan, sehingga menjatuhkan semacam ‘kutukan’, tidak mau bersentuhan atau berhubungan lagi dengannya seumur hidup.

Kota kuno Niniwe terletak di dekat sungai Tigris, di Mesopotamia Utara, ibu kota kerajaan Asyur, musuh yang dibenci Israel (lihat peta Alkitab ‘Dunia Zaman Purba’). Pasal ini memprediksi kejadian-kejadian di tahun 612 Seb.M., dimana ada kekuatan pasukan gabungan Babel dan Media menaklukkan Kota Niniwe sehingga kekuasaan kerajaan Asyur menjadi sangat berkurang.

Asyur menguasai barang jarahan dan menundukkan Kerajaan Utara (Israel) dan mendeportasi rakyat di tahun 722 Seb.M. (II Raja-2 17:3-6; 18:9-11). Asyur juga menyerang Kerajaan Selatan (disini disebut Yakub) dan menekan mereka untuk membayar upeti.

Nahum, seperti Yunus, adalah seorang nabi bagi Niniwe, ibukota kerajaan Asyur, dan ia bernubuat antara 663 dan 612 Seb.M. Yunus menyaksikan penyesalan Niniwe seabad lebih dulu, tetapi kota tersebut jatuh lagi kedalam kejahatan. Asyur, sebagai kekuatan dunia ketika itu tak dapat dibendung. Para serdadunya bengis, berlaku biadab, menaklukkan Israel (Kerajaan Utara), dan juga menyebabkan penderitaan besar di Yehuda. Nahum memproklamirkan kemarahan Allah terhadap kejahatan Asyur. Dalam sebuah masa yang singkat, kerajaan Asyur yang kuat akan dikalahkan oleh Babel.

Kabar baik bagi Yehuda, yakni kerajaan Asyur akan menderita, para penakluk dan para penyiksa akan dibinasakan dan tidak akan pernah bangkit lagi. (Esha)

“Apapun juga menimpamu, Tuhan menjagamu.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak