Teladan Bukan Perintah

23 June 2016

Bacaan : Roma 2:17-29 |  Nyanyian : KJ 436
Nats:
“Jadi, bagaimanakah engkau mengajar orang lain,  tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri?” (ayat 21)

Dalam satu pertemuan Ibadah Anak di kelas Pratama , bertanyalah Pamong kepada salah satu anak yang hadir dalam ibadah itu: “Nak, kenapa minggu lalu kamu tidak datang Ibadah”. Jawab si Anak : “Saya jengkel sama Ayah” Kata Pamong, “Mengapa kamu jengkel kepada Ayah?”. Jawab si Anak : “Habis menyuruh-nyuruh aku ke gereja, tetapi ia sendiri tidak pergi ke gereja. Yach….udah. Aku ya nggak pergi ke gereja. ‘Kan Ayah juga tidak pergi ke gereja”.

Contoh di atas menjadi bukti bahwa anak-anak merekam semua tindak-tanduk orang tuanya. Mereka menyimpannya dengan baik. Untuk sementara waktu mereka tidak mengajukan protes atas hal-hal yang menyimpang dari orang tuanya. Tetapi bukan berarti mereka berdiam diri saja. Jika anak mengajukan protes, itu berarti bahwa si anak sudah tidak bisa mentolerir perbuatan orang tua yang menyimpang.

Dalam bacaan ini Rasul Paulus menegur dengan keras jemaat di Roma yang menganggap diri istimewa sebagai orang yang berbangsa Yahudi yang bersunat. Dengan bersunat, mereka beranggapan telah memenuhi Hukum Taurat, padahal itu belum cukup. Sebab, banyak atura-aturan yang lain yang tidak mereka penuhi seperti jangan berzinah, malah mereka berzinah. Jadi memenuhi Hukum Taurat itu bukan sebagian, tetapi seluruh Hukum yang tertulis di dalamnya. Itulah yang dikecam oleh Rasul Paulus.

Kembali pada contoh di atas. Banyak orang tua mengerti bahwa tugas mereka adalah memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak mereka sejak dini. Sebab itu janji orang tua kepada Tuhan membawa anak-anak mereka untuk diserahkan kepada Tuhan dalam pembaptisan harus dengan setia dipenuhi secara nyata. Tetapi dengan menyuruh anak-anak pergi ke gereja tidaklah cukup jika orang tua sendiri tidak melakukannya dengan pergi ke gereja. Itu artinya anak-anak membutuhkan teladan yang nyata dari orang tua, bukan sekedar perkataan. (pipin)

“Teladan bukan dari perkataan saja, tetapi perkataan dan perbuatan.”

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak