Bacaan : Kisah Para Rasul 15 : 1 – 21 | Pujian: KJ 251
Nats: “Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.” (ay. 6)
Setiap pengambilan keputusan tertinggi di GKJW dilakukan melalui proses persidangan. Di lingkup jemaat dilakukan Sidang Majelis Jemaat, minimal 3 bulan sekali. Di lingkup daerah dilakukan Sidang Majelis Daerah 2 kali setahun. Dan di lingkup Majelis Agung dilakukan sidang Majelis Agung setahun sekali. Setiap persidangan bertujuan untuk mencari kehendak Allah. Karenanya persidangan selalu didasari dengan doa dan Firman Tuhan sebelum membicarakan tentang rencana kerja, program kegiatan, dan pelayanan.
Perikop kita bercerita tentang persidangan di Yerusalem. Persidangan dilakukan karena ada perbedaan pendapat di antara golongan Kristen Yahudi dan Paulus. Bagi orang Kristen Yahudi, orang Kristen non Yahudi harus disunat. Sedangkan Paulus berpendapat bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah, sehingga orang Kristen tidak perlu disunat. Akhirnya persidangan tersebut memutuskan tentang cara orang percaya hidup dalam Kristus, yaitu mereka hendaknya menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Keselamatan Kristus tidak hanya berlaku bagi orang Kristen Yahudi melainkan bagi setiap bangsa yang percaya dan menyembah Tuhan Yesus.
Menemukan kehendak Allah melalui proses persidangan hendak mengajarkan pada kita untuk mau mendengar, mengerti dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Tentu akan ada perbedaan pendapat, suara, dan pandangan dalam menyikapi persoalan. Di sinilah dibutuhkan kebijaksanaan, kedewasaan berpikir, dan komitmen bersama untuk melakukan apa yang telah diputuskan bersama. Setiap keputusan melalui persidangan haruslah membawa kebaikan, manfaat dan berkat bagi jemaat, daerah maupun GKJW secara keseluruhan. Keputusan persidangan hendaknya menyatakan karya dan kasih Allah dalam kehidupan umat-Nya. Sebagai warga jemaat atau anggota Majelis kita perlu mendukung dan melaksanakan keputusan-keputusan sidang tersebut, seraya kita menyadari dan mengarahkan diri pada apa yang menjadi kehendak Allah. Kiranya kita semakin dimampukan mencari kehendak-Nya melalui persidangan yang berkualitas. (AR)
“Tuhan menyatakan kehendak-Nya, kita melakukannya kehendak-Nya.”
