Bacaan : 1 Petrus 5 : 1 – 5, 12 – 14 | Pujian : KJ. 239
Nats: “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.” (Ay.2)
Salah satu hal yang paling berbahaya dan mampu menjatuhkan manusia adalah sikap tamak. Ketamakan itu biasanya muncul karena seseorang merasa bahwa dirinya “kekurangan” atau “ingin merasa dianggap hebat”. Artinya adalah: ketamakan tidak selalu berhubungan dengan kekurangan harta bendawi tetapi juga bisa berkaitan dengan hasrat pemenuhan ego secara berlebihan. Siapapun bisa jatuh dan melakukannya, bahkan termasuk para pelayan Tuhan.
Dalam pelayanan, sikap kerendahan hati akan membawa kepada pelayanan yang mengabdi. Dalam hal ini, seorang hamba Tuhan seharusnya tidak menjadi tamak, dengan segala cara memperkaya dirinya sendiri karena selalu merasa “kurang” dan “ingin dianggap hebat”. Kedua hal tersebut dapat membawa pelayan Tuhan kehilangan kemurnian pengabdiannya dan diam-diam mengambil kemuliaan Tuhan. Meskipun saat itu mungkin nama Tuhan terlihat diagung-agungkan, namun sebenarnya ada agenda tersembunyi yakni keinginan supaya namanya tenar, lalu memperkaya diri, memasang tarif pelayanan dan tindakan negatif lainnya yang semuanya itu adalah bentuk dari ketamakan yang terselubung.
Rasul Paulus adalah seorang Rasul yang memberi teladan tentang kerendahan hati seorang pelayan yang setia melakukan kehendak Tuhan, bahkan sampai harus berkorban (bdk. Kis. 20:17-24). Bukan itu saja, ia juga berusaha mencukupkan diri dengan pemberian jemaat (bdk. Fil. 4:11). Sangat kontras dengan situasi yang terjadi akhir-akhir ini, di mana banyak pelayan Tuhan yang bergaya hidup mewah, memiliki harta berlimpah-ruah tetapi tidak memiliki empati sosial. Sungguh memilukan bukan?
Marilah kita berusaha menjadi pelayan Tuhan yang baik, yakni dengan mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan dalam bacaan hari ini. Selamat menghayati makna pelayanan saudara. Tetaplah bersikap tulus, rendah hati dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Percaya dan yakinlah bahwa Tuhan akan mencukupkan serta memelihara hidup kita. [DK]
“Melayani, bukan dilayani.”