Bacaan: Ulangan 15 : 1 – 11 | Pujian: KJ. 424
Nats: “Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah dengan berat hati apabila engkau memberi kepadanya. Sebab, oleh karena itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu, segala yang diupayakan tanganmu.” (Ayat 10)
Ada ungkapan demikian, “Saiki jamane jaman edan. Yen ora edan ora keduman.” Ungkapan ini merupakan salah satu syair Ronggowarsito yang berangkat dari keprihatinan atas kondisi masyarakat yang semakin egois, tamak, dan tergila-gila dengan harta kekayaan, serta kedudukan, sehingga tidak lagi peduli kepada orang lain yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan. Manusia mulai kehilangan kepedulian terhadap sesamanya dan cenderung mengutamakan keuntungan bagi diri mereka sendiri.
Bacaan kita hari ini menuliskan tentang aturan tahun penghapusan hutang yang perlu dilakukan oleh bangsa Israel, yakni setiap memberikan pinjaman kepada orang lain harus menghapuskan pinjamannya itu pada tahun ketujuh dalam siklus penanggalan Israel. Adanya aturan tahun penghapusan hutang ini membuat banyak orang Israel merasa rugi, sebab harta yang mereka pinjamkan harus direlakan begitu saja ketika tahun ketujuh tiba. Akibatnya banyak di antara mereka yang lebih memilih untuk menahan harta mereka, bahkan menolak memberikan pinjaman ketika ada orang lain yang meminta bantuan. Mereka lebih memperhitungkan hartanya dibanding membantu sesama yang membutuhkan. Sikap ini menunjukkan realitas yang serupa dengan kehidupan di zaman edan, dimana manusia tidak lagi tulus serta mulai memperhitungkan untung rugi. Mereka memiliki kecenderungan menutup mata dan hati serta tidak mempedulikan sesamanya lagi.
Melalui bacaan saat ini, Tuhan ingin agar kita menjadi penolong yang baik dan mampu menghadirkan damai sejahtera bagi sesama, khususnya bagi mereka yang tertimpa kemalangan. Dengan memberikan pertolongan, maka kita akan meringankan beban mereka. Satu hal yang perlu kita ingat : Tuhan telah terlebih dahulu memberikan berkat kepada kita, maka kita pun perlu menjadi berkat bagi sesama. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang-orang yang hidup seturut dengan kehendak-Nya, termasuk di tengah situasi yang terasa rugi sekalipun, sebab Tuhan berjanji memberkati kehidupan kita. Di tengah situasi yang sulit ini, kiranya kita mampu memberikan pertolongan yang terbaik kepada mereka yang membutuhkan pertolongan. Amin. [YHS].
“Tuhan menempatkan orang lain untuk menolong kita, dan menempatkan kita untuk membantu orang lain.”