Raja Yang Adil Pancaran Air Hidup 6 September 2024

6 September 2024

Bacaan: Yesaya 32 : 1 – 8  |  Pujian: KJ. 275
Nats: “Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan.” (Ayat 1)

Setiap kali terjadi pergantian pemimpin, masyarakat menaruh harapan yang besar pada sosok pemimpin yang baru. Ratu Adil adalah gambaran pemimpin ideal yang didambakan oleh setiap masyarakat. Datangnya Ratu Adil bukanlah seorang pribadi atau tokoh tertentu tetapi suatu pemahaman atau konsep tentang keadilan sosial yang dicapai, karena kepemimpinan yang dilandasi dengan kebijaksanaan. Konsep Ratu Adil pernah disampaikan Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), saat dia menguraikan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial. “Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimaksud dengan paham Ratu Adil ialah sociale rechtvaardigheid (keadilan sosial), rakyat ingin sejahtera,” ujar Bung Karno di depan sidang BPUPKI. Paham datangnya Ratu Adil  adalah suatu cita-cita terwujudnya kondisi masyarakat yang adil makmur damai sejahtera. Dalam pewayangan gambaran Ratu Adil itu dijelaskan dengan kondisi “gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem karta raharja.

Harapan dan gambaran seperti inilah yang ada pada umat Israel. Mereka sudah banyak mengenal raja dengan berbagai latar belakang dan gaya kepemimpinan yang berbeda, akan tetapi hampir semua raja tersebut belum bertindak adil dan benar (bdk. Yes. 1:21-23). Oleh sebab itu, mereka sangat mengharapkan hadirnya seorang pemimpin yang ideal. Seorang pemimpin yang dapat memimpin mereka dengan adil dan benar. Seorang pemimpin yang mampu membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Bahkan dalam kepemimpinannya tak ada seorang pun yang mampu menutupi kejahatannya. Pemimpin tidak akan membiarkan mereka yang berbuat jahat mendapatkan kenyamanan hidup dan leluasa melakukan tindak kejahatannya. Semuanya akan kelihatan, yang baik maupun yang jahat. Dengan demikian akan mendatangkan suasana kehidupan yang aman dan tentram bagi bangsanya.

Seruan “sesungguhnya” pada ayat 1 sebenarnya bukan sekedar pemberitahuan tetapi sebuah jaminan sekaligus ajakan untuk menyambut dengan sukacita dan aktif akan kedatangan Raja Adil. Saat ini yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya seraya berusaha turut mewujudkan pemerintahan yang adil dan benar di hadapan Tuhan. Mari kita ikut ambil bagian dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil makmur dan damai sejahtera. Amin. [RA].

“Pemimpin yang baik akan berkorban bagi orang yang dipimpinnya, bukan justru mengorbankan mereka.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak