Bacaan: Kisah Para Rasul 15 : 1 – 5, 22 – 35 | Pamuji: KJ. 369a
Nats: “… yaitu orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.” (Ayat 26)
Bekerja sesuai dengan cita-cita, minat, dan kepribadian adalah idaman semua orang. Namun tidak mudah untuk bisa menemukan pekerjaan sesuai dengan cita-cita, minat, dan kepribadian tersebut. Ini seperti panggilan para murid Yesus yang kemudian disebut rasul. Rasul adalah sebutan yang disematkan pada keduabelas murid Yesus, orang-orang yang beraktivitas bersama Yesus. Mereka dipilih dengan latar belakang yang berbeda, tetapi satu tujuan. Tugas utama kedua belas rasul ini adalah menjadi saksi-saksi Kristus. Banyak tantangan yang harus mereka hadapi, sampai mengorbankan jiwa raga mereka demi nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan pun menghendaki kita bekerja sesuai dengan panggilan-Nya atas hidup kita. Dan apapun yang kita lakukan sedapatnya berkenan di hadapan-Nya.
Bagaimana dengan pekerjaan, pelayanan, dan pengabdian kita selama ini? Apakah kita penuh sukacita saat dipilih, ditetapkan, dan diutus-Nya? Apakah kita melakukan tugas kita dengan baik, untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada orang-orang di sekitar kita? Apakah kita sudah setulus hati dan segenap jiwa menerima dan melakukan pengutusan Tuhan? Apakah kita sudah mengabarkan Injil Kerajaan Allah, sembari tetap setia menyembah, memuji dan memuliakan nama Tuhan? Berbahagialah kita yang dengan sukacita dipilih, ditetapkan, dan diutus-Nya. Berbahagialah kita yang melakukan tugas kita dengan baik. Banyak orang baik yang sungguh-sungguh mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan Yesus Kritus. Maka, melalui setiap pekerjaan, pelayanan, dan pengabdian kita, mari kita lakukan dengan sebaiknya. Kita lakukan untuk Tuhan bukan untuk manusia.
Bulan Kesaksian dan Pelayanan memberikan kesempatan kepada kita untuk semakin mengasah kepedulian kita kepada sesama ciptaan. Mari kita mengisinya dengan karya-karya yang baik, bahkan karya yang terbaik, karya yang berkenan di hadapan Tuhan, yakni pelayanan dan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan uluran tangan dan kehadiran kita sebagai sahabat jiwa. Selamat mempersembahkan hidup yang berkenan di hadapan Tuhan. Amin. [Life].
“Berikanlah yang terbaik kepada Tuhan yang sudah memberi nyawa.”