Pemurnian Pancaran Air Hidup 4 Desember 2024

4 December 2024

Bacaan: Yesaya 1 : 24 – 31  |  Pujian: KJ. 362 : 1, 2
Nats: “Aku akan berbalik melawanmu dengan tangan-Ku: Aku akan memurnikan perakmu, dan akan menyingkirkan segala kotoran darimu.” (Ayat 25)

Istilah pemurnian biasanya merujuk pada proses pemisahan materi atau zat sumber daya alam yang berguna dan yang tidak berguna. Tujuan pemurnian ini adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis dari materi atau zat yang berharga. Namun proses pemurnian ini adalah proses yang tidak mudah. Seringkali harus melalui proses yang panjang yang membuat zat yang baik itu harus ditempa bersama zat yang tidak baik dan harus dibuang. Setelah melalui proses tempaan yang berat dan panjang, maka zat atau material yang baik itu kemudian menjadi murni dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Pemurnian ini juga berlaku dalam kehidupan manusia, khususnya dalam hal iman, karena manusia juga kadangkala harus melalui tempaan cobaan hidup untuk memurnikan imannya. Nubuatan Yesaya dalam bacaan saat ini dalam rangka menjelaskan proses pemurnian yang dialami oleh bangsa Israel. Bangsa Israel yang tidak setia kepada Tuhan menjadi penyebab mereka harus menjalani proses pemurnian. Proses pemurnian ini dilakukan melalui hukuman Allah kepada bangsa Israel. Hal ini bukan karena Allah tidak mengasihi bangsa Israel tetapi supaya mereka kembali murni dan setia kepada-Nya. Proses pemunian ini disampaikan oleh Yesaya seperti yang tertulis di ayat 25: “Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.” Bangsa Israel memang dikenal sebagai bangsa yang bebal dan sering melupakan Tuhan, karena itu tidak ada cara lain untuk memurnikan mereka, selain memberikan hukuman sebagai sarana untuk mengingatkan dan mengembalikan mereka menjadi bangsa yang setia kepada Tuhan.

Proses pemurnian yang dialami bangsa Israel mungkin saja kita alami dalam kehidupan kita saat ini. Adakalanya kita mengalami tantangan, pergumulan, dan cobaan yang berat dalam hidup kita, namun itu bukan berarti Tuhan Allah tidak mengasihi. Tantangan, pergumulan, dan cobaan bisa saja menjadi cara Tuhan Allah untuk memurnikan iman percaya kita kepada-Nya. Mari tetap setia memandang kepada Tuhan, meyakini bahwa setiap proses hidup yang kita alami adalah bagian proses Tuhan Allah memurnikan hidup kita sebagai umat yang dikasihi-Nya. Amin. [Kuh.C]

”Iman yang murni kadangkala harus didapat melalui cara yang berat.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak