Bacaan: Yohanes 6 : 24 – 35 | Pujian: KJ. 256
Nats: “Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti kehidupan. Siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi.” (Ayat 35)
Manusia membutuhkan makanan dalam hidupnya. Jikalau kita tidak makan maka kita akan kelaparan, sakit, dan tidak dapat bertahan hidup. Pada bagian nats bacaan kita, terdapat pernyataan Yesus bahwa Dia adalah Roti Hidup. Berawal dari permintaan orang banyak akan tanda yang dapat mereka lihat supaya mereka percaya kepada-Nya. Mereka hanya ingin melihat tanda mujizat dan mendapatkan makanan gratis. Mereka berkata kepada Yesus bahwa nenek moyang mereka selalu diberi makanan gratis oleh Musa selama di padang gurun. Yang menjadi magnet bagi mereka mengikut Yesus adalah tanda mujizat dan makanan gratis tersebut bukan Yesus itu sendiri. Maka dengan pernyataan Yesus adalah Roti Hidup, Yesus mengoreksi cara pandang dan motivasi mereka mengikut Dia. Seharusnya yang mereka butuhkan adalah makanan rohani, lebih dari makanan jasmani yang sifatnya sementara.
Manusia makan makanan atau roti untuk menyokong kehidupan jasmaninya. Demikian pula kita perlu makan makanan rohani untuk menyokong kehidupan rohani kita. Makanan rohani itu ada dalam hubungan kita yang benar dengan Yesus. Tidak heran Yesus menyebut diri-Nya Roti Hidup. “Roti Hidup” itu harus kita makan, yang artinya kita hidup di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam hidup kita. Kita harus datang dan percaya kepada-Nya, untuk mendapatkan kehidupan rohani yang sehat. Menerima Yesus sebagai Roti Hidup berarti kita hidup dalam keselamatan. Kita percaya Tuhan mencukupkan dan kita tidak akan merasa kekurangan atau kelaparan. Dengan datang dan percaya kepada Yesus, hidup kita tidak lagi dikuasai dan dikendalikan oleh keinginan-keinginan jasmani.
Sebagai manusia, kita butuh makan makanan jasmani yang sehat, sebagai sumber kekuatan dan kesehatan kita. Demikian juga sebagai umat Tuhan, kita butuh makan makanan rohani yang sehat, sebagai sumber kekuatan iman kita dalam menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan hidup. Untuk itu, mari kita menyeimbangkan antara makanan jasmani dan rohani dalam hidup kita, sehingga kita kenyang secara jasmani dan kenyang secara rohani. Kiranya kita selalu merasakan pemeliharaan Tuhan dalam setiap perjalanan hidup kita. Amin. [rd].
“Menyeimbangkan kehidupan jasmani dan rohani dengan Roti Hidup, yaitu Yesus.”