Bacaan : Keluaran 19 : 9 – 25 | Pujian : KJ. 49
Nats: “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu” . (ay. 9a)
Pada jaman dulu, ketika seorang murid ingin mendapatkan ilmu dari Sang Guru maka dia akan melakukan “nyantrik”. Kegiatan “nyantik” adalah mengikuti segala perintah, ajaran dan tindakan yang dilakukan oleh Sang Guru dengan setia. Hal ini dapat berlangsung terus menerus sampai pada akhirnya oleh karena kesetiaan murid pada Sang Guru, dia dinyatakan lulus dan menguasai ilmu yang diberikan oleh Sang Guru.
Pada saat bangsa Israel berkemah di padang gurun Sinai, Musa menerima Firman Tuhan untuk disampaikan kepada mereka. Bangsa Israel akan dijadikan sebagai harta kesayangan-Nya, kerajaan imam dan bangsa yang kudus, selama mereka dengan setia mendengar Firman Allah dan berpegang pada perjanjian-Nya. Musa juga menerima firman bahwa Tuhan akan datang menjumpai umat-Nya. Hal itu dapat terjadi jika bangsa Israel hidup menurut Firman Allah, yaitu mereka menjaga kekudusan. Pada saat itu, mereka harus bersiap dan tidak boleh mendekati gunung Sinai dan menyentuhnya, kecuali saat sangkakala berbunyi panjang. Ketika semua perintah Tuhan itu dilakukan oleh bangsa Israel, maka bangsa Israel dapat menyadari Tuhan hadir dalam kemuliaan-Nya. (ay.16)
Seberapa sering kita mendengarkan Firman Tuhan? Setelah mendengarkan firman, apakah kita sudah mengikuti setiap firman-Nya dengan taat dan setia? Setiap orang percaya dituntut untuk setia mengikuti perintah, ketetapan dan Firman Allah sebagai pedoman hidup. Dengan melakukan hal itu, sesungguhnya kita telah memuliakan Allah. Mari kita memuliakan Allah yang kita puja dan kita sembah dengan berusaha mengikuti perintah-Nya, serta melakukan ketetapan dan Firman-Nya di dalam kehidupan kita setiap hari. (DC)
“Setia mengikuti Firman-Nya di dalam kehidupan setiap hari, berarti kita memuliakan Tuhan yang kita sembah dan puja.”