Gunakanlah Waktu Renungan Harian 30 November 2019

30 November 2019

Bacaan  :  Kejadian 6 : 9 – 22  |  Pujian :NKB. 208
Nats
: Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.” (ay 13)

Seandainya kita mengetahui bahwa besok akan meninggalkan dunia ini, apa yang akan kita lakukan? Dalam beberapa percakapan penulis dengan warga Jemaat, banyak yang tidak bisa langsung bisa menjawab. Kebanyakan tidak siap menjawab dan harus berpikir sekian waktu. Seorang majelis Jemaat menjawab,”Saya berdoa agar sepeninggal saya, semua warga bisa rukun dan damai. Ada juga warga Jemaat yang berkata,“Saya akan minta maaf kepada semua yang pernah saya sakiti hatinya”. Namun ada juga yang akan melakukan doa sepanjang hari di rumah. Intinya akan melakukan apa yang baik dan bukan yang buruk di kesempatan terakhir hidupnya.

Bagi bapa Nuh yang sudah tahu apa yang akan terjadi sebagaimana diberitahu Tuhan dalam nats kita, apa yang dilakukannya?  Dia melakukan persiapan sebagaimana diminta oleh Tuhan. Membuat perahu berukuran besar, panjangnya  133 meter, selebar 22 meter dan setinggi 13 meter dengan kayu terbaik saat itu (ayat 14 dan 15). Perahu itu dilengkapi dengan tempat untuk segala hewan sepasang jantan dan betina (ayat 18-21). Segala bekal dan persiapan disiapkan benar, sehingga ketika bencana tiba mereka selamat dan beroleh kesempatan hidup yang baru.

Kesiapan kita menghadapi sesuatu penting meskipun kita tidak tahu. Kehidupan memang tidak bisa diprediksi, namun kesiapan hati menghadapi dengan semangat hidup bahwa kita disertai Tuhan setiap waktu membuatnya berbeda. Bila bapa Nuh membuat bekal dan mengikuti apa yang diminta Tuhan dan beroleh keselamatan, kita ini sudah diselamatkan Tuhan dan menjadi milikNya. Mari kita jagai apa yang sudah diberikan Tuhan ini dengan membuat kehidupan ini lebih indah, lebih bermakna dan membawa kebahagiaan. Kita diberikan kehidupan setiap hari baru, kesempatan yang baru, senyampang kehidupan berjalan selama itu pula kita diberkatiNya. Bersyukurlah ketika Tuhan masih memberikan kesempatan itu. (LUV)

“Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan, jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri,  hidup ini hanya sementara. Oh Tuhan pakailah hidupku, selagi aku masih kuat, bila saatnya nanti ‘ku tak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi berkat” (Pdt. Wilhelmus Latumahina)

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak