Bacaan: Roma 15 : 22 – 33 | Pujian: KJ. 256 : 1
Nats: “Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.” (Ayat 26)
Salah satu bagian kegiatan 40 hari masa Pra Paskah tahun ini adalah menyisihkan sebagian uang untuk Aksi Paskah. Melalui kegiatan ini setiap keluarga belajar berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Orang tua mengajarkan kepada anak-anak mereka pentingnya nilai berbagi. Mereka tidak hanya hidup bagi diri mereka sendiri, melainkan peduli dan mau berbagi dengan sesama yang membutuhkan pertolongan. Dengan kebiasaan berbagi yang dimulai dari keluarga-keluarga inilah maka kehidupan jemaat Tuhan adalah kehidupan yang menjadi berkat bagi sesama.
Hal berbagi inilah yang diteladankan oleh Jemaat Makedonia dan Akhaya kepada kita. Pada bacaan kita dijelaskan rencana Paulus untuk mengunjungi Jemaat Roma dalam perjalanannya ke Spanyol (Ay. 22-24). Dalam perjalanannya, Paulus menjelaskan bahwa dia sedang menuju Yerusalem, guna mengantarkan bantuan dari Jemaat Makedonia dan Akhaya kepada Jemaat Yerusalem. Di sini, Paulus hendak mengajarkan kepada Jemaat Roma melalui teladan Jemaat Makedonia dan Akhaya, bahwa kedua Jemaat ini mau berbagi dan memberikan bantuan kepada Jemaat Yerusalem sebab kedua Jemaat ini telah menjadi bagian dari keluarga Allah. Mereka telah mendapatkan keselamatan di dalam Kristus, maka mereka juga terpanggil untuk menolong saudara mereka yang miskin dan kekurangan dengan harta yang mereka miliki. (Ay. 26-27).
Sebagai keluarga GKJW, kita dapat meneladani Jemaat Makedonia dan Akhaya dalam hal berbagi dan membantu saudara yang membutuhkan. Hal yang dapat kita lakukan antara lain: membantu saudara kita atau jemaat yang sedang mengalami musibah bencana alam, melakukan aksi paskah atau aksi sosial kespel dengan memberikan bantuan materi bagi warga jemaat atau warga lain di sekitar gereja, dll. Aksi peduli, upaya berbagi dan menolong orang lain, dapat kita mulai dari keluarga-keluarga yang berbagi. Artinya kesadaran dan sikap hidup berbagi ini harus tertanam dan bertumbuh di lingkup keluarga. Maka mengakhiri bulan keluarga saat ini, mari kita bertekad menjadikan keluarga kita sebagai keluarga yang berbagi kasih dengan sesama. Kiranya kita dimampukan mewujudkan keluarga kita sebagai keluarga yang berbagi kasih dalam kehidupan sehari-hari. Amin. [AR].
“Dengan berbagi, kita siap sedia menjadi berkat bagi sesama.”