Bacaan: Keluaran 32 : 15 – 35 | Pujian: KJ. 365a : 1
Nats: “Pergilah sekarang dan pimpinlah bangsa itu ke tempat yang telah Kuberitahukan kepadamu. Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu. Tetapi, pada hari pembalasan-Ku dosa mereka akan Kubalaskan kepada mereka.” (Ayat 34)
Hukuman mati adalah praktik atau tindakan membunuh seseorang yang dilakukan kepada seorang narapidana atas suatu kejahatan yang telah dia lakukan. Hukuman mati ini dilakukan setelah seorang narapidana diadili dan dia divonis dengan hukuman mati oleh hakim. Hukuman mati yang dijatuhkan hakim padanya tentu sudah melalui proses pengadilan yang panjang. Beberapa tindakan kejahatan yang dapat menyebabkan seseorang menerima hukuman mati antara lain: pembunuhan berencana maupun pembunuhan tidak berencana, pemerkosaaan, terorisme, makar, hingga kepemilikan narkoba.
Bagian bacaan Alkitab pada saat ini mengisahkan hukuman Tuhan kepada Bangsa Israel karena kejahatan mereka, yaitu mereka membuat dan menyembah patung anak lembu emas. Saat itu, bangsa Israel sedang menunggu Musa turun dari gunung Sinai. Karena Musa lama belum turun, maka bangsa Israel membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya (Ay. 4). Segera Musa turun dari gunung Sinai dengan membawa 2 loh batu tulisan Allah (Ay. 16). Melihat patung anak lembu emas dan orang-orang Israel menari-nari menyembah patung itu, marahlah Musa, dilemparkannyalah kedua loh batu itu dan dipecahkannya (Ay. 19). Lalu dibakarnya patung itu dengan api dan digilingnya sampai halus, ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya orang Israel itu untuk meminumnya. (Ay. 20). Sesaat kemudian Musa meminta bani Lewi yang setia kepada Tuhan Allah dan tidak menyembah patung itu untuk membunuh orang-orang Israel, kira-kira 3.000 orang banyaknya (Ay. 28). Itulah hukuman mati bagi bangsa Israel karena ketidaksetiaan mereka kepada Allah.
Dari kisah bangsa Israel ini, kita tahu bahwa Tuhan Allah tidak menginginkan kita umat-Nya berpaling dari Dia. Tuhan menghendaki agar kita tetap setia dan menyembah hanya kepada-Nya. Karena itu, janganlah kita membuat “patung” atau berhala di hadapan Tuhan. “Patung” itu bisa berbentuk cinta materi/uang, waktu yang habis untuk bermain internet dan media sosial sehingga waktu doa dan beribadah kepada Tuhan tidak ada, percaya pada ramalan atau paranormal, dll. Ingatlah melawan Allah berakibat kematian, tetapi bagi kita yang setia dan hanya menyembah Dia ada keselamatan. Mari kita menjadi umat Allah yang setia dan hanya sujud menyembah kepada-Nya. Amin. [AR].
“Datanglah dan sembahlah Tuhan Allah, Muliakan nama-Nya, pasti engkau selamat.”