Bacaan: Mazmur 19 : 8 – 15 | Pujian: KJ. 150
Nats: “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” (Ayat 8)
Ketika seorang pekerja kantor bekerja di luar batas waktu (lembur), tentu dia merasa lelah. Begitu juga seorang kuli atau tukang bangunan yang bekerja seharian, tentu dia juga merasakan fisik atau raganya yang lelah. Lalu apa yang dapat membuat para pekerja tersebut mendapatkan kesegaran kembali? Ada berbagai cara yang dapat dilakukan, misalnya: dengan mendengarkan musik, menikmati makanan kesukaan, berolahraga, berkumpul bersama keluarga, dsb. Dengan melakukan kegiatan tersebut akan menjadikan para pekerja tersebut merasa lebih baik, lebih fresh, dan tentunya kembali bersemangat dalam bekerja. Yang menjadi pertanyaan: “Bagaimana jika kondisi jiwa atau rohani kita yang lelah? Bagaimana agar kita dapat merasakan segar kembali?”
Seseorang yang setiap hari berusaha melawan keinginan daging, melawan godaan iblis, dan menjauhi larangan Tuhan, tentu dia akan merasa lelah rohani, bahkan dapat melemahkan kondisi spiritualnya. Oleh sebab itu, Pemazmur mengungkapkan untuk menyegarkan jiwa yang lelah dapat dilakukan dengan cara mencintai, membaca, dan mau merenenungkan Taurat Tuhan. Taurat adalah pernyataan kehendak Allah yang mengarahkan umat dalam hubungan yang benar dengan Allah. Pemazmur memandang Taurat lebih indah daripada emas dan lebih manis daripada madu (Ay. 11). Bukan itu saja, bagi Pemazmur, umat Allah yang berpegang pada Taurat, ia akan terhindar dari banyak hal negatif termasuk kesesatan, pelanggaran, dan tipuan orang jahat (Ay. 12-14). Taurat atau perintah Allah juga dapat membimbing umat Allah menghadapi segala pergumulan. Seseorang yang memegang dan merenungkan Taurat siang dan malam akan menerima hikmat Tuhan untuk mengetahui dan sadar mana yang menjadi perintah dan larangan Tuhan.
Melalui bacaan hari ini, kita diingatkan kembali bahwa bukan hanya keadaan jasmani yang membutuhkan penyegaran, keadaan rohani atau jiwa kita juga membutuhkan penyegaran dan penguatan. Oleh sebab itu, di bulan kitab suci ini kita diajak untuk terus memupuk iman kita dengan kesediaan diri untuk membaca, merenungkan, dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-sehari. Mari kita bertekun dalam membaca dan merenungkan Firman Tuhan supaya jiwa kitapun semakin disempurnakan dan disegarkan setiap waktu. Amin. [Ber].
“Di dalam iman yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.”