Bacaan : Mikha 2 : 1 – 13 | Pujian : KJ. 424
Nats: “Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya.” (Ay. 1)
Sering ada nasihat yang mengatakan, “Yang penting baik dulu sama orang urusan dia balas jahat itu urusan dia sama Tuhan.” Hal ini menunjukkan bahwa setiap hal yang dilakukan manusia itu pasti akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Tuhan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas hidup manusia. Demikian pula nasihat ini hendak mengajak kita untuk terus menerus berbuat baik kepada semua orang tanpa merasa takut balasan apa yang kita dapat.
Pada jaman nabi Mikha, ada orang-orang yang senang berbuat jahat. Mereka berlaku semena-mena dan bertindak kejam terhadap orang lain. Karena itu nabi Mikha menubuatkan bahwa sekembalinya bangsa Israel dari pembuangan, mereka yang berbuat jahat terhadap sesamanya tidak akan mendapatkan bagian warisan. Nabi Mikha memberitakan tentang hukuman atas orang yang menindas orang yang lemah, merencanakan serta melakukan kejahatan terhadap orang lain.
Pada masa sekarang ini kita melihat banyak sekali bentuk-bentuk kejahatan di berbagai bidang yang membuat kita resah. Melalui bidang politik, sosial, kesehatan, pangan, dan bidang yang lain dapat digunakan oleh orang-orang yang jahat untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan tidak memperdulikan kesengsaraan yang diterima oleh orang lain akibat ulah mereka. Kita diperhadapkan pada pilihan: tetap melakukan yang benar atau mengejar keuntungan-keuntungan yang dunia tawarkan. Melalui Firman Tuhan saat ini, Tuhan memperingati bahwa setiap hal yang jahat akan mendatangkan hukuman. Oleh sebab itu pilihlah hidup yang benar, yaitu hidup di dalam ketetapan dan jalan Tuhan. Hidup yang setia dan berjaga-jaga dalam menanti kedatangan Tuhan, dimana umat Tuhan harus melakukan yang benar di dalam Tuhan supaya mendapatkan berkat yang kekal dari Tuhan. Segeralah bertobat jika kita telah melakukan dosa karena berbuat yang jahat melalui pikiran atau tindakan kita. Pilihlah berkat, jauhilah laknat! (AS).
“Jangan diperlebar timba ke perigi, kalau tak putus genting Jangan diulang-ulang berbuat jahat, lambat laun akan mendapat bencana jua”