Akhirnya Pancaran Air Hidup 28 Maret 2025

28 March 2025

Bacaan: Yosua 4 : 14 – 24  |  Pujian: KJ. 344
Nats: “supaya semua bangsa di bumi menyadari betapa kuatnya tangan TUHAN, dan kamu senantiasa takut akan TUHAN, Allahmu.” (Ayat 24)

Perasaan bahagia akan banyak kita jumpai ketika prosesi wisuda dilaksanakan. Kebahagiaan ini muncul karena penantian dari proses belajar yang selama ini dijalani telah selesai. Bagi kita yang pernah diwisuda atau menyaksikan anaknya wisuda pasti ada rasa bahagia. Kebahagiaan itu biasanya disambut dengan makan-makan bersama, atau melaksanakan ibadah syukur atas penyertaan Tuhan dalam prosesnya. Maka ketika semua itu mencapai kebahagiaan, kepuasan dirasakan secara bersama-sama.

Kebahagiaan ini juga yang dirasakan oleh bangsa Israel ketika mereka berhasil menyeberangi sungai Yordan dan masuk ke tanah Perjanjian, Kanaan. Apa yang mereka rasakan ini merupakan buah dari perjalanan panjang mereka di tengah padang gurun selama 40 tahun. Selain itu, selama perjalanan mereka mengalami suka dan duka, bahkan hukuman dari Allah. Maka ketika mereka memasuki tanah perjanjian ini, Allah melalui Yosua memerintahkan agar Bangsa Israel menempatkan 12 batu yang mewakili 12 suku Israel. 12 batu ini sebagai peringatan bahwa akhir perjalanan ini adalah karena tuntunan kuasa Tuhan, Allah Israel (Ay. 24). Kebesaran Allah bahkan masih terjadi sampai mereka akan masuk ke tanah perjanjian dengan adanya peristiwa yang sama dengan terbelahnya laut Teberau saat mereka keluar dari Mesir. Penanda ini agar anak cucu bangsa Israel senantiasa ingat bahwa apa yang mereka rasakan adalah karena tuntunan Allah semata.

Dalam kehidupan, tentu kita pernah merasakan kebahagiaan yang merupakan wujud penyertaan Tuhan. Sama seperti peristiwa wisuda tadi, ketika menjalani masa kuliah pasti ada keluh kesah, sedih, bahagia dan bermacam-macam suasana batin, baik bagi anak maupun orang tua. Ketika akhirnya semua itu dapat dilalui adakah rasa syukur kita? Ataukah ada penanda yang kita berikan bahwa semua itu karena Tuhan? Tentu penyertaan Tuhan tidak berhenti dalam konteks itu saja, tetapi ada banyak sendi kehidupan, dimana Tuhan senantiasa menuntun kita. Dan ketika kita merasakan akhir dari perjuangan, marilah kita senantiasa ingat akan Allah dan kuasa-Nya pada kita. Dengan demikian, masa pra paskah ini menolong kita untuk terus setia kepada Tuhan. Amin. [BWP].

“Tuntunan Tuhan itu kuat dan pasti, ingat dan setialah kepada-Nya niscaya hidupmu bahagia”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak