Secercah Harapan Renungan Harian 28 Desember 2020

28 December 2020

Bacaan : Yeremia 31 : 15 – 17 | Pujian : KJ. 217
Nats:
Cegahlah suaramu dari menangis dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, …”(Ay. 16)

Secercah harapan, begitu judul lagu yang dibawakan Rangga Pranendra. Lagu ini mengisahkan bagaimana seseorang yang sudah tidak bergairah lagi kemudian mempunyai semangat hidup ketika dia bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya bangkit dari kesedihannya. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang letih lesu dan tidak memiliki semangat hidup akan bersemangat kembali saat dia memiliki sebuah pengharapan.

Firman Tuhan dalam bacaan kita menunjukkan para ibu bangsa Yehuda diperintahkan Allah supaya berhenti menangis karena kehilangan anak-anak mereka. Mengapa demikian? Sebab Allah memberikan harapan bagi masa depan mereka. Anak-anak mereka akan kembali. Firman kepada para ibu Yehuda merupakan bagian dari janji pengharapan kepada bangsa Yehuda. Allah tidak hanya mempersatukan mereka kembali, tetapi Allah juga akan memelihara dan menjaga kehidupan mereka. Jika Allah adalah Sang Gembala, apakah yang harus ditakutkan oleh domba-domba-Nya. Janji Allah ini adalah pasti. Di dalam Allah ada pertolongan dan kelepasan. Dialah yang menjadi jaminan bagi umat-Nya yang menyembah dan berbakti kepada-Nya.

Setiap manusia menginginkan hidup di dunia ini dalam keadaan yang penuh suka cita dan kebahagiaan. Pada kenyataannya kita seringkali merasakan kekecewaan bahkan ada yang putus harapan karena kegagalan-kegagalan yang dihadapi. Melalui janji Tuhan dalam bacaan kita saat ini, kita harus percaya bahwa Tuhan sangat mengasihi kita. Allah yang sudah menyelamatkan kita selalu menyertai kita. Percayalah setiap jerih payah kita di dalam Tuhan tidak sia-sia. Iman kita kepada Yesus Kristus menjadi semangat untuk bangkit dari setiap keterpurukan dan kesedihan. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Mari berserah dan mempercayai kasih Tuhan tidak akan berubah dalam kehidupan umat-Nya. (AS)

Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata, “Tenang sayang, itu hanyalah belokan, bukan akhir

Renungan Harian

Renungan Harian Anak