Bacaan: Mazmur 15 : 1 – 5 | Pujian: KJ. 427 : 1,3
Nats: “yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya.” (Ayat 3).
Dalam pertemuan wali murid, seorang Kepala Sekolah mengatakan: “Kalau dulu ada pepatah: mulutmu harimaumu, sekarang pepatah itu sudah tidak cocok lagi. Yang cocok dengan situasi saat ini adalah jarimu harimaumu.” Jika kita renungkan pernyataan ini memang cocok, ketika semua orang memakai masker dan tidak banyak bicara maka perangkat elektronik mereka yang bicara. Sarana utama zaman sekarang adalah HP, dan untuk mengungkapkan pikirannya, manusia hanya perlu menyentuhkan jarinya di atas HP. Namun jika tidak hati-hati menuliskan isi pikirannya maka seluruh dunia akan mengetahuinya, apabila salah akan menjadi bumerang bagi si penulis.
Daud dalam bacaan hari ini menanyakan kepada Tuhan siapakah yang layak masuk dalam kemuliaan Tuhan? Ternyata ada beberapa kriteria yang disebut layak masuk dalam kemuliaan Tuhan di antaranya :
- Orang yang adil dan melakukan kebenaran.
- Orang yang tidak memfitnah dan mendatangkan cela bagi sesamanya.
- Orang yang memuliakan Tuhan dan berpegang pada sumpah walaupun harus rugi.
- Orang yang tidak menerima suap dan melawan orang benar.
Semua yang dituliskan oleh Pemazmur sangatlah ideal, pertanyaannya bisakah kita memenuhi kriteria yang disebutkan oleh Pemazmur? Rasanya tidak mungkin kita manusia dapat memenuhinya, tetapi bagi orang percaya kita harus tetap berusaha.
Di zaman serba canggih ini semua orang bisa mengekpresikan dhirinya dan mendapatkan informasi dengan mudah, baik lewat tulisan, foto, ataupun video. Namun di era ini kita juga dituntut bijaksana untuk menikmati kemudahan itu, tidak bisa kita seenaknya sendhiri, mengolok – olok saudara kita, mengirim berita yang diragukan kebenarannya. Karena jika informasi itu salah kita dapat dituntut dengan hukuman pidana. Ayat nats hari ini mengajak kita untuk tidak menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat, dan menimpakan cela kepada sesamanya. Karena itu, hati – hatilah dalam menggunakan perangkat kita, agar kita tidak menjadi penyebar fitnah yang dapat merugikan dhiri kita sendhiri dan juga orang lain. Tuhan memberkati. (DKR).
“Panas setahun dihapus oleh hujan sehari.”