Don’t Judge Book By It’s Cover” Renungan Harian 26 Oktober 2020

26 October 2020

Bacaan : Yakobus 2 : 8 – 13 | Pujian : KJ. 389
Nats:
“Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.” (Ay. 13b)

Suatu kali dalam suatu ibadah Minggu di gereja, masuklah “pengemis” yang berpakain lusuh ke dalam rumah ibadah tersebut. Tak ayal, hal itu membuat sebagian besar warga jemaat yang hadir merasa terganggu dengan kehadiran “pengemis” tersebut. Beberapa anggota Majelis Jemaat, merasa harus mengamankan orang yang dianggap “pengemis” itu. Usut punya usut, ternyata yang disebut “pengemis” tersebut dihadirkan oleh pelayan yang sudah masuk dalam skenarionya. Tidak ada yang tahu dan menyangka, kecuali pelayan dan “pengemis” tersebut. Ternyata yang berperan sebagai “pengemis” tersebut adalah warga jemaat yang dimake up sedemikian rupa untuk mengaburkan identitasnya. Banyak yang kecelik.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang sering keliru menilai orang lain. Terlalu cepat menilai baik atau buruk. Terlalu mudah percaya atau tidak percaya. Cara berpikir dan bersikap demikian tentu bisa mengakibatkan sesat pikir atau sesat sikap. Bisa salah menilai. Cenderung menjadi orang yang berkepribadian spekulatif dan subyektif (tidak berdasar pada kebenaran yang sesungguhnya, tetapi berdasar penilaian diri sendiri). Sikap yang harus dimiliki tiap orang yaitu “Don’t judge a book by it’s cover”. Jangan menilai buku hanya dari sampul luarnya saja. Mengapa? Karena penampilan sering menipu, bisa jadi perilaku seseorang itu dibuat-buat untuk mengecoh orang lain. Mencoba mendekat, bergaya sopan tapi ternyata mau nyopet.

 Sebagai surat pastoral, Yakobus mengkritik pola tindak seperti itu, sebab bertentangan dengan ajaran Tuhan. Tindakan demikian menurut Yakobus bagaikan “menjadi hakim dengan cara berpikir yang jahat” bagi sesama manusia (bd. Ay. 1-4). Menurut Yakobus, ukuran melakukan kebaikan kepada tiap orang agar tidak terjebak pada pola “memandang muka” adalah dengan menjadikan hukum utama sebagai landasan (ay. 8). Hukum utama yang dimaksud adalah Hukum Taurat, sebagaimana tertulis dalam Ul. 19:18, “KasihiIah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.

Karena itu marilah kita melakukan yang terbaik kepada semua orang tanpa harus melihat siapa mereka. Lakukanlah sebagai wujud perbuatan iman kepada Tuhan Yesus Kristus. lngatlah agar iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus tidak kita amalkan dengan memandang muka. (pong)

 “Kahanan donya iku ora langgeng, mula aja ngegungake kasugihan lan drajadira, awit samangsa wolak-waliking jaman ora kisinan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak