Bacaan: Bilangan 13 : 17 – 27 | Pujian: KJ. 432
Nats: “Mereka menceritakan kepadanya, “Kami sudah masuk ke negeri, ke mana engkau mengutus kami. Memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya. Inilah hasilnya.” (Ayat 27)
Dalam setiap proses kehidupan setiap orang diperhadapkan dengan pilihan. Sebagai orang Kristen, dalam menentukan pilihan, kita akan merenungkan ulang tentang apa yang akan kita pilih? Lalu dalam merenungkan pilihan yang akan kita pilih, apakah kita senantiasa melibatkan Tuhan didalamnya? Lalu ketika kita memilih, apakah yang paling utama kita pertimbangkan? Kehendak Tuhan atau kehendak kita sendiri yang mudah dan menyenangkan diri kita?
Bacaan firman Tuhan hari ini mengisahkan tentang perintah Tuhan kepada Musa yang demikian, “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seseorang, semuanya pemimpin – pemimpin di antara mereka.” (Ay. 1) Tuhan memerintah perwakilan dari umat Israel untuk mengintai tanah Kanaan, tanah yang telah dijanjikan kepada mereka. Tujuan tersebut untuk melihat respon umat Israel akan tanah yang telah dijanjikan-Nya kepada mereka. Kemudian setelah 40 hari, para pengintai itu kembali kepada Musa dan semua umat Israel di Kadesh untuk menceritakan apa yang mereka lihat. Mereka menceritakan bahwa disana berlimpah sumber daya alam, namun rasa syukur itu berhenti dengan kata “memang”. Kenapa demikian? Karena beberapa dari pengintai tadi merasa pesimis akan umat Israel bisa masuk ke tanah Kanaan.
Ketika kita diperhadapkan dengan pilihan lalu yang kita pertimbangkan adalah kemudahannya. Maka kitapun juga akan ada di fase pesimis, seperti umat Israel. Kita tidak akan bisa maju, karena keraguan dan ketakutan kita akan hidup menderita. Tanpa melalui kesengsaraan kita tidak akan bisa merasakan sukacita mengikut Tuhan, itu lebih besar dari derita dan kesulitan yang kita alami. Maka ketika kita mempertimbangkan pilihan kita, jangan hanya mencari cara yang mudah dan lancar untuk dilewati, tetapi carilah apa kehendak Tuhan dalam pilihan itu. Niscaya kita akan melihat karya Tuhan yang memampukan dan menolong kita dalam mewujudkan pilihan kita itu. Amin. [JV].
“Hadapi masa depan dengan iman.”