Bacaan : Kolose 1 : 9 – 14 | Pujian: KJ. 356 : 1, 2
Nats: “… sehingga hidupmu layak dihadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, …” (Ay. 10)
Setiap petani pastilah mempunyai harapan tanaman yang dia tanam dan pelihara dapat menghasilkan buah yang lebat. Maka saat musim panen adalah saat yang paling membahagiakan bagi mereka, sebab jerih payah dan kerja keras mereka membuahkan hasil. Tanaman dengan buah yang baik dan lebat menjadi berkat bagi mereka. Namun sebaliknya manakala tanaman tersebut tidak berbuah atau kurang lebat, tentunya akan menyebabkan rasa kecewa dan sedih.
Paulus menggambarkan manusia yang hidupnya harus berbuah. Dalam nasehatnya kepada jemaat Kolose, dia menekankan pentingnya hidup yang berkenan di hadapan Allah. Hidup yang berbuahkan kebenaran dan kasih, yaitu ketika kita mau mendengarkan dan melakukan kehendak Allah. Hidup yang menjadi berkat, yang dapat dirasakan oleh lingkungan di sekitar kita. Paulus mengharapkan agar jemaat Kolose terus bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah. Sebab pengenalan yang benar akan menuntun jemaat untuk selalu menjaga hidup mereka dari perbuatan dosa. Jemaat mampu menjaga kekudusan hidupnya serta menghasilkan buah-buah Roh.
Tuhan menghendaki agar kita menghasilkan buah dengan menjadi berkat bagi orang lain. Sebagaimana Tuhan Yesus yang mengorbankan hidup-Nya demi menebus dan mengampuni dosa-dosa kita, maka sudah selayaknya kita meneladani Yesus Sang Juru Selamat. Hendaklah dalam hidup, kita berbuahkan kebaikan, kebenaran, kasih, sukacita, dan kedamaian. Untuk itu diperlukan kesungguhan hati untuk terus bertekad hidup benar dan kudus dihadapan Tuhan. Oleh karena itu, mari saling memotivasi dan menyadari bahwa Tuhan memanggil kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Teruslah melakukan dan mewartakan kebenaran Firman Tuhan dalam hidup. Jangan pernah jemu berbuat baik dan melakukan kehendak-Nya. Jadilah pembawa kebenaran dimana pun kita berada sebab disitulah hidup kita bermakna dan menghasilkan buah. (AR)
“Pancarkanlah kasih, kebenaran dan kebaikan pada sesama sebagai wujud buah kehidupan”
