Pembawa Pesan Yang Meneduhkan Pancaran Air Hidup 26 Januari 2025

26 January 2025

Bacaan: Lukas 4 : 14 – 21  |  Pujian: KJ. 427
Nats: “Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang – orang miskin; Ia telah mengutus Aku …” (Ayat 18)

Masifnya perkembangan media sosial saat ini, membuat sang pemilik media menjadi pemegang kendali untuk menciptakan suasana bagi para peminatnya. Setiap informasi yang disampaikan di media sosial, seharusnya dapat memberikan informasi yang menolong para pembacanya untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dialaminya. Namun pada kenyataannya, yang terjadi justru sebaliknya para pembaca media sosial terjebak pada opini pribadi yang kebenarannya tidak dapat dipercaya. Pemegang media lebih mengutamakan opini pribadi dan memainkan emosi pembaca untuk mencapai apa yang diinginkan daripada melihat fakta sebenarnya. Sehingga dari hal tersebut, dapat membuat suasana menjadi tidak damai. Dan pada saat ini, hal tersebut sangat marak terjadi di dalam dunia media sosial kita.

Bacaan Firman Tuhan hari ini berkisah tentang memberikan kabar baik. Merupakan hal yang tidak mudah ketika berkhotbah di tempat asal pengkhotbah dibesarkan. Namun, Yesus tetap pergi ke kampung halamannya, Nazaret, untuk menggenapi tanggung jawab-Nya di hadapan Allah, yaitu tanggung jawab untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Orang miskin yang dimaksud adalah orang yang secara ekonomi kurang, orang yang terpinggirkan, orang buta, orang yang tertindas, dan orang yang hancur hati.

Dalam menggunakan media sosial hendaknya kita bisa bersikap bijaksana serta melakukan tugas kita sebagai rekan kerja Allah, dengan kita memberitakan kabar baik. Salah satunya kita memberikan kabar yang benar sesuai dengan fakta, bukan kabar yang sesuai dengan opini pribadi yang kemudian digiring orang lain untuk membentuk kebenaran yang diinginkan. Hendaknya kabar yang kita sampaikan adalah suatu kabar yang meneduhkan, kabar yang membawa kedamaian dan kebahagiaan. Sehingga, melalui kabar yang kita beritakan tersebut menjadi bagian di dalam kita merawat kehidupan bersama. Kiranya kita dimampukan menjadi pembawa kebenaran dan kedamaian dari setiap kabar yang kita bagikan. Amin. [JV].

“Apa yang kita beritakan, hendaklah itu menjadi suatu hal yang dapat menentramkan dan meneduhkan bukan merusak atau menghancurkan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak