Bacaan: Mazmur 69 : 7 – 10 , 16 – 19 | Pujian: KJ. 417 : 1, 2
Nats: “Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!” (Ayat 17)
Suatu kali di ibadah Minggu anak dan remaja, saya pernah bertanya kepada seorang remaja, “Apakah yang kamu pikirkan ketika kamu berada dalam penderitaan?” Remaja tersebut tampak sedikit kaget ketika mendengar pertanyaan saya tadi. Dengan senyum dia menjawab, “Ya, kalau bisa nggak menderita pak.” Lalu saya mencoba membuat pertanyaan saya menjadi lebih membumi dengan bertanya lagi pada mereka semua, “Kalau kalian diejek, diolok-olok, tidak ditemani, apakah yang kalian rasakan?” Rupanya kemudian banyak di antara mereka yang menjawab sedih, marah, takut. Pada akhirnya saya paham bahwa ketakutan dan kesedihan selalu akan muncul pertama kali ketika manusia berada dalam kesesakan dan penderitaan. Jangankan berpikir tentang Allah dan pertolongan-Nya, mampu bertahan dan menolong dirinya sendiri saja belum tentu diyakini.
Sang Pemazmur menuliskan Mazmurnya di usia yang tidak lagi muda seperti anak-anak remaja tadi. Ia tentu lebih dewasa secara fisik dan psikis. Di tengah pertentangan hidup dan permusuhan yang ia alami, Pemazmur berdoa memohon hikmat dari Tuhan, memohon Tuhan menuntunnya untuk hidup dalam pengharapan di tengah kesesakan dan penderitaan. Pemazmur mendasarkan imannya dan berpegang teguh hanya kepada Tuhan. Dapat dikatakan Pemazmur kuat menghadapi penderitaan, cacian dan ejekan, karena ia bertahan dalam keadaan menderita bagi Allah. Pemazmur sedang menderita di dalam Allah.
Saat ini, bilamana kita sedang menderita, ingatlah bahwa Tuhan tetap ada menyertai kita. Penderitaan yang kita alami adalah penderitaan yang akan membawa kita pada keselamatan. Untuk itu kita diajak untuk menjalani hidup dengan keyakinan bahwa Allah senantiasa bersama dengan kita dan akan menolong kita. Karena itu agar dalam penderitaan kita tidak kehilangan pengharapan, kita perlu meyakini bahwa Tuhan itu baik. Dalam kesesakan hidup kita, Ia pasti akan memperhatikan kita dan menyatakan rahmat-Nya yang besar kepada kita. Amin. [ASN].
“Menderita bagi Allah adalah penderitaan yang alami, dimana Allah sedang berjalan bersama kita
dan kitapun akan semakin kuat di dalam-Nya”