Bacaan : Kejadian 16 : 1 – 15 | Pujian : KJ. 413
Nats: “Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu, mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” (Ay. 2)
Apakah saudara suka main catur? Atau paling tidak tahu bagaimana cara melakukan permainan catur. Secara singkat dapat dikatakan bahwa langkah satu buah catur yang satu dengan buah catur yang lain berbeda. Apa yang terjadi jika kita salah langkah dalam menempatkan buah catur? Buah catur kita akan dimakan buah catur lawan dan membahayakan buah catur kita yang lain. Ada dampak buruk yang terjadi jika kita salah langkah, yakni buah catur kita bisa “mati”. Untuk itu diperlukan pemikiran yang mendalam sebelum mengambil keputusan, jika salah langkah bisa berakibat fatal.
Keputusan Sarai agar Abram menghampiri Hagar hambanya berakibat fatal. Keputusannya itu berdampak buruk bagi dirinya dan keluarga. Di ayat 2 dijelaskan, “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak. Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai”. Maka mengandunglah Hagar. Dampak dari keputusannya itu adalah bahwa Hagar memandang rendah Sarai. Kemudian Sarai meminta Abram yang bertanggung jawab atas penderitaan yang ia alami itu. Abram pun meminta kepada Sarai agar berbuat apa yang ia pandang baik. Maka cara kekerasanlah yang dipakai Sarai. Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Sarai ini? Kita diajak untuk bijak dalam mengambil keputusan dalam keluarga. Jangan sampai kita tergesa-gesa dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil perlu pertimbangan yang mendalam. Perlu dipertimbangkan dampak positif dan negatifnya. Untuk itu mintalah hikmat dari Tuhan agar keputusan yang kita ambil tepat. Berdoalah sebelum kita memutuskan sesuatu agar apa yang menjadi keputusan kita tidak salah, agar setiap keputusan kita berbuahkan kebaikan. Janganlah kita salah langkah dalam mengambil keputusan hidup yang berakibat fatal dan buruk. (SWT).
“Salah Langkah Berakibat Fatal”
